Ta'aruf

5 1 0
                                    

Pagi ini Meta sangat tergesa-gesa menuju kampus setelah menyiapkan sekotak makanan yang akan dibawanya untuk diberikan kepada seseorang.

“Ta, kamu sudah mau berangkat?” Tanya Dina seorang teman kosnya.

“Iya din, sudah telat. Aku berangkat dulu ya. Assalamuallaikum.” Sambil tergesa-gesa membawa buku dan sekotak nasi yang telah dia siapkan.

“Hati-hati ya, wa’allaikumsalam.” Teriak Nadin, dan Dina dari dalam kamar.

Baru saja ketika dia keluar, di depan pintu kos, telah ada seseorang laki-laki yang sedang berdiri, menunggunya di depan.

“Assalamuallaikum Meta.” Salam Riko, sambil tersenyum.

“Wa’allaikumsalam. Kak Riko ada apa pagi seperti ini sudah disini?”

“Aku tadi kebetulan lewat, karena ingat kamu hari ini juga ada jadwal kekampus pagi, jadi aku bermaksud mengajak kamu berangkat bersama. Bagaimana?” Dengan nada malu Riko menungkapkan maksudnya itu.

“Maaf Kak, bukan Meta menolak, hanya saja Meta sedang ada urusan, tidak langsung kekampus.” Jawabnya dengan sopan.

“Aku bisa antar kok sekalian. Memang urusannya dimana?”

“Tidak perlu repot-repot kak. Terimakasih kak Riko sudah bermaksud baik, hanya saja urusanku ini privasi. Maaf sekali kak.” Jawabnya dengan nada menolak sopan.

“Iya deh, kamu hati-hati di jalan.” Nada kecewa Riko yang memang sudah sengaja menunggu Meta agar mampu berangkat ke kampus bersama.

Riko memang telah lama menyukai Meta, mungkin karena Meta berbeda dengan wanita yang selama ini dia temui. Riko selalu berhasil membuat semua perempuan memuja dirinya. Pesona Riko mampu meluluhkan hati banyak wanita. Namun pada Meta semua itu tidak berlaku. Setiap hari Riko selalu berusaha untuk mendekati Meta dengan segala alasan, tapi setiap kali itu juga Riko ditolak oleh Meta. Namun itu bukan membuat Riko lantas mundur dan pupus harapan justru Riko semakin penasaran dengan Meta.

Dalam perjalanan Meta menuju kampus, dia berhenti didepan pintu gerbang kampus dan menghampiri seorang perempuan tua yang sedang duduk disana. dengan pakaian serba adanya nenek itu duduk sambil mengatungkan tangannya pada setiap orang yang lewat didepannya.

“Assalamuallaikum nek. Bagaimana kabar nenek hari ini? Nek, saya tadi buat nasi goreng dan ini masih ada untuk nenek, semoga nenek suka.” Katanya sambil tersenyum.

“Kok repot-repot bawakan makanan buat nenek, makasih ya nak. Pasti nenek makan.”

“Tidak repot kok nek. Semoga nenek suka. Saya permisi dulu ya nek, mau kuliah. Assalamuallaikum” sambil mencium tangan nenek itu.

Meta mengambil langkah panjang menuju kampus. Tanpa dia sadar Riko telah memperhatikan semua tindakan Meta. Riko yang dari depan kos Meta telah mengikutinya dari belakang semakin terpukau dengan tindakan Meta yang dilihatnya. Riko semakin tertarik kepada Meta.

Meta memang gadis yang cerdas, sopan dan budi pengertinya luhur. Tidak salah jika banyak orang menyukai Meta. Sebenarnya tidak hanya Riko yang telah mencoba untuk mendekati Meta tapi sudah beberapa lelaki, ada juga yang sudah menyatakan kesiapannya untuk meminang Meta. Namun tampaknya hati Meta memang telah memiliki seorang imam idaman.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ta'arufWhere stories live. Discover now