30. Hukuman

16K 1.8K 52
                                    

Sakit yang dirasakan Li Xian saat itu ternyata hanya nyeri akibat dia yang terlalu lama berjongkok saat berada di penjara bawah tanah.

Karena kejadian itu pula, kini Liu Xingsheng semakin tidak memberikan izin padanya untuk keluar dan berjalan terlalu jauh.

Li Xian tahu, kalau Liu Xingsheng khawatir dengan keadaannya, tapi berdiam diri di dalam kamar adalah hal yang sangat membosankan, apalagi di kediaman Pangeran tidak ada taman bunga seperti di kediamannya.

Li Xian menghembuskan nafas panjang, yang dia lakukan hanya memberi makan ikan di kolam ikan milik Liu Xingsheng, dan itu sudah berlangsung selama tiga hari, dan kini dia benar-benar frustasi.

"Linda, apa ada pergerakan dari para Selir?" tanyanya masih melemparkan makanan ikan dengan asal ke dalam kolam.

"Aku jarang melihat mereka bersama, Putri. Hanya Selir Nuwa dan Selir Yenny saja, sedangkan Selir Shizhu beberapa hari tidak keluar kamar."

Li Xian menghembuskan nafas panjang. "Dimana Pangeran?"

"Yang Mulia sedang mengunjungi Kaisar, Putri."

Li Xian berbinar, sepertinya dia bisa keluar sekarang, karena Liu Xingsheng tidak berada di sekitarnya. Dia segera beranjak.

"Anda mau kemana, Putri?"

"Jalan-jalan, aku bosan terus-menerus di sini."

"Tapi, Putri —"

"Jangan mengekangku, Linda," desisnya pelan.

Linda hanya mampu diam dan mengikuti sang Putri yang berjalan keluar dari kediaman Pangeran, dia hanya bisa menerima kalau nantinya Pangeran akan menghukumnya karena membiarkan Putri keluar dari kediaman.

Dari arah yang berbeda, kedua selir, Nuwa dan Yenny tengah berjalan ke arahnya, mengingat bagaimana keduanya juga terlibat persekongkolan dengan Shizhu untuk mengguling posisinya sebagai istri pertama Pangeran, sepertinya dia juga harus memberikan sedikit pelajaran bagi kedua selir yang sudah berani mempermainkannya.

Sepertinya dia harus memainkan beberapa aktingnya yang semakin hari semakin baik untuk mengerjai para Selir tersebut.

Li Xian mulai menyentuh permukaan perut dimana lukanya berada, sebenarnya luka di perut Li Xian sudah jauh lebih baik, hanya perlu pemulihan saja. Itu semua karena ramuan yang dia buat sendiri.

"Cuaca sangat cerah ya Selir Nuwa, Selir Yenny," ucap Li Xian membuka suara sesaat berada tak jauh dari kedua Selir.

"I-ya, itu sebabnya kita berdua memutuskan untuk jalan-jalan," jawab Nuwa gugup menatap ke arah Li Xian yang menyentuh permukaan perutnya.

Li Xian mengambil nafas panjang. "Beruntung keadaanku membaik sehingga aku masih bisa menikmati udara segar di sini. Bagaimana menurutmu, Selir Yenny?" tanyanya menatap Selir Yenny.

Yenny mengangguk kecil. "Beruntung kau cepat sadar, atau kau tidak akan menikmati udara di sini," jawabnya acuh.

Li Xian mengangguk-angguk. "Sepertinya kalian cukup beruntung karena aku masih bisa hidup, dengan begitu kalian bisa menyiksaku, bukankah begitu?" sindirnya tersenyum lebar.

Kedua Selir tertegun, Nuwa melirik ke arah Yenny, sedangkan Yenny tampak menatap tajam ke arah Li Xian.

Li Xian mengangkat tangannya saat Yenny akan membuka suara. "Tapi tenang saja, karena aku berhasil melewati kematian ini, aku tidak akan membiarkan kalian memperlakukanku dengan buruk. Atau lebih tepatnya adalah .." dia menjeda kalimatnya, menatap Yenny dan Nuwa bergantian. "Bagaimana kalau aku yang menjadi ratu permainan ini, sepertinya itu akan seru, apa kalian setuju?" sambungnya tersenyum sinis.

Li Xian EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang