Dia sudah memojokkan beberapa siswa dengan katananya, dan mereka hanya meringkuk ketakutan.

'Sebenarnya siapa yang di bully di bab ini.' Akira berpikir.

Bab 5 : Adegan 1

"(Y/n)-chan, apa ini?" Koro sensei berkata sambil menunjukkan kertas ekstra padanya.

Dia melihatnya. "Dikatakan aku dibina untuk berada di kelas-A." Jawabnya monoton.

"Ehh!" Semua orang berkata.

Tiba-tiba mereka mendengar suara gedebuk. Mereka melihat ke balik layar, dan menemukan Mitsuki yang sudah memojokkan Asano. Sedangkan Maina berusaha menahan Mitsuki agar tidak memukul Asano.

Bab 7 : Adegan 1

"Siapa yang kalian suka?" Tanya Isogai kepada empat orang itu. Hinoto tersenyum, dan membuka mulut "Aku suka-"

Akira segera membungkam mulutnya. "Maaf, tidak ada spoiler."

"Tapi Mitsuki sudah mengatakannya di bab sebelumnya." Hinoto membela dirinya.

"POKOKNYA TIDAK ADA SPOILER!!!" Akira menatap tajam ke arahnya, membuat dia ketakutan.

Bab 8 : Adegan 1

"Koro-sensei, aku tidak bisa mengeluarkan senjataku dalam pengekangan ini. Aku harus memintamu untuk melepaskannya." Kata Ritsu.

"Hm, aku tidak yakin itu ide yang bagus." Koro-sensei berkata sambil menggaruk kepalanya.

"Apakah semua ini perbuatanmu? Jelas, itu merugikan saya, melanggar persetujuan anda" Kata AIFA.

"Itu perbuatan Terasaka-san." (Y/n) menjawab menunjuknya. Kelas-E terdiam.

"Cut! Kamu keluar dari dialog (y/n)-chan!" Maina berteriak.

Bab 9 : Adegan 1

"Hei, Itona! Masuklah!" Mizuki bisa merasakan ketegangan di ruangan saat teman sekelasnya dan dia menatap pintu dengan seksama.

Tiba-tiba mereka mendengar suara gedebuk dari balik tembok. Dan itu hening, sampai pintu terbuka menunjukkan Itona dengan benjolan di kepalanya.

"Itona-kun, daijoubu desu ka?" (Y/n) bertanya.

"Aku tidak bisa mendobrak temboknya. Aku rasa Maina-chan lupa melakukan sesuatu." Dia menjawab, kelas-E berkeringat. Sedangkan Maina berada di sudut ruangan, mempertahankan hidupnya.

Bab 9 : Adegan 2

Bibir (y/n) terbuka karena kaget saat lengan koro-sensei dilepas dalam sekejap. Matanya tertuju pada satu titik. Yaitu Itona yang mengenakan celana dalam berwarna pink.

Semua orang diam, bahkan penulis sekali pun.

"Kamu salah melepaskan, Itona!" Maina berteriak.

Wajah Itona memerah, dan berusaha memperbaikinya. Semua siswa mulai tertawa, sampai mereka mati sekarat.

Bab 10 : Adegan 1

"Syukurlah, (y/n)-chan ada bersama kita. Kita nyaris tidak menang." Kata Nakamura.

"Aku tidak tahu kamu begitu pandai bola basket, (l/n)-san." Kurahashi berkata.

"Itu karena kami yang mengajarinya." Sebuah suara berkata. Kelas-E mengalihkan perhatiannya, dan menemukan enam orang yang memiliki warna rambut yang seperti pelangi.

"Aku rasa kita salah masuk ruangan." Kata orang yang berambut biru muda.

"Ruangan ini sangat luas. Inaka-chii orang yang sangat baik-ssu!" Kata orang yang berambut kuning.

"Aku harap Naka-chin memiliki Pocky." Kata orang tinggi, berambut ungu.

"Sebaiknya kita segera cepat, aku tidak ingin dia menunggu. B-bukan berarti aku peduli nanodayo." Kata orang dengan rambut Hijau, dan kacamata.

"Ayolah aku mulai lelah!" Teriak orang yang berambut biru tua.

"Maaf, apakah kalian tau dimana ruangan Maina." Seorang berambut merah bertanya. (Y/n) segera menunjuk ke sebuah pintu. "Terima kasih, permaisuri." Orang itu berkata, dan mencium tangan (y/n).

Sebelum segera pergi dengan yang lainnya. Meninggalkan (y/n) dengan tatapan kosong.

———————————————————
Moshi moshi~

Kyaaa! Bab spoiler!!!
Ini adalah bab spoiler untuk buku berikutnya, kalau kalian bisa menemukannya aku akan sangat senang!!!

Oh ya... Aku juga tidak tau, apakah aku akan update minggu depan, tapi... Jika ada waktu aku akan melakukannya.

Hanya itu aku miliki untuk kalian, para pembunuh kecilku. Semoga kalian menikmatinya~

🌸Sayōnara🌸

Assassin Singer [Assassination Classroom x Reader]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz