Seorang gadis bersurai (h/c) (h/l) sedang bersandar di balkon rumahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Membiarkan rambutnya yang indah tertiup angin sambil menatap langit malam yang indah, sedangkan pikirannya berada di tempat lain. Masa lalunya, bagaimana dia bisa seperti ini sampai sekarang, semuanya berawal ketika dia berumur 4 tahun.
~Kilas balik~
"Okaa-san, ohayou~" Kicau (y/n), berjalan kearah wanita berambut (m/h/c).
"Pagi sayang, dimana ayahmu?" Tanyanya tersenyum sambil memakai jas kantornya.
"Dia di kamarnya." Kata (y/n).
"Oh... begitu, kenapa kamu tidak bermain dengan Mitsuki, dan Mizuki seperti biasa?" katanya, dengan senyum mata tertutup.
"Oke... ibu apakah malam ini ibu dan ayah akan pulang cepat?" Tanya (y/n) dengan mata polosnya.
"Pasti sayang, ibu akan usahakan pulang lebih awal bersama ayahmu." Balas (m/n) sambil menepuk kepala putrinya.
"Hei, lama seperti biasa (y/n)." Jawab lelaki itu sambil menatap sosoknya yang berjalan mendekatinya.
"Hehe~ ayolah aku hanya terlambat 5 menit." Jawab (y/n) tersenyum, Mitsuki bisa merasakan wajahnya perlaha memanas dia pun berpaling dari sosoknya.
(Y/n) duduk di ayunan sebelah Mitsuki, ada keheningan diantara mereka sampai (y/n) memecah kesunyian. "Jadi... dimana Mizuki?" Tanyanya sambil menatap Mitsuki.
Mitsuki pun meliriknya sebentar dan kembali menghadap tanah "Membeli minuman di mesin penjual otomatis." Jawabnya dengan nada agak kesal fakta bahwa (y/n) lebih memikirkan kembarannya daripada dirinya.
Beberapa detik kemudian Mizuki datang dengan 3 minuman di tangannya. "Hei,Mizuki~" Panggil (y/n) dengan senyum.
"Akhirnya kamu datang juga." Kata Mitsuki sambil menatap saudara kembarnya.
"Maaf... oh ya, Mitsuki ini aku membelikanmu teh hijau dan untuk (y/n) aku membelikanmu (d/f)." Kata Mizuki sambil menyerahkan kedua minuman itu kepada keduanya.
"Arigatou." Jawab keduanya secara bersamaan.
Mereka pun mengobrol dan bermain-main, sampai (y/n) menanyakan sesuatu "Hei, bagaimana kalau kita bernyanyi?" Katanya tersenyum.
Saudara kembar itu saling melirik dan mengangguk. "Tentu." Jawab Mizuki, tenang. ———————————————————