Episode 22

578 71 18
                                    

KS Hospital

Aku mencari dimana ruangan itu sambil melihat ke sekeliling.

" Wen! "

Tubuhku langsung berputar ketika mendengar suaranya.

" Bagaimana keadaannya ? "

" Sudah sedikit membaik, hanya kehabisan oksigen. "

" Apa aku boleh menemuinya ? "

" Tentu saja. "

Yeoja itu masih terbaring lemah, matanya yang mengatakan hal itu.

" Chae-ya. "

Dia tersenyum kecil dan menatap ke arahku.

" Sudah berapa lama, Wen ? "

" . . . . "

" Aku hanya mendengar itu darimu. "

" Jamkanman."

Tiba-tiba Joy menghentikan percakapan kami.

" Wendy-ah, darimana kau bisa memanggil Rose dengan panggilan kecilnya ? "

" Aigo, Joy-ah, sudahlah. Biar aku jelaskan di luar. "

Seulgi menarik Joy keluar kamar rawat, kini hanya ada aku dan Rose. Mungkin sedikit rasa canggung yang hadir di antara kami.

" Gomawo. "

" . . . . "

" Kau sudah menyelamatkanku. "

" Tidak ada yang aku lakukan. Aku hanya membantu Seulgi. "

" Apakah kau akan selalu seperti itu ? "

" . . . . "

" Menutupi semua kebaikan yang kau lakukan saat orang yang kau tolong tidak melihatnya ? Mengapa kau tidak membiarkan mereka mengetahuinya ? "

" Untuk apa ? Berbuat baik tidak perlu sampai semua orang tahu, kan ? "

Dia kembali tersenyum dan mengarahkan pandangannya ke jendela kamar.

" Aku tahu apa yang kau jalani sekarang. Kau masih berjuang untuk menaklukan dunia dengan caramu. "

" . . . . "

" Mianhae. Aku kembali muncul di hadapanmu dan mungkin sedikit membuka memorimu atau bahkan luka yang pernah ku ciptakan. "

" Sedalam apapun luka di masa lalu, kau tetap menjadi bagian dalam hidupku. Aku tidak bisa mengubah atau menghapus masa lalu. "

Perlahan dia mengarahkan pandangannya kepadaku dan kami bertukar senyum.

" Wendy-ah. "

" Ne ? "

" Aku merindukan saat mendengar kau bercerita tentang hari-harimu yang hebat. "

" Tidak ada yang hebat, Rose. Bukankah kau selalu mengatakan jika hari-hari ku sangat melelahkan ? "

" Hari-harimu mungkin melelahkan, tapi perjuanganmu untuk melaluinya akan selalu terlihat hebat. Aku masih bisa melihat itu saat kau menjaga atasanmu. "

" Itu sudah kewajibanku. "

" You are the boss, Wen. "

" Aku tidak menggunakan karakterku yang seperti itu sekarang. Aku menikmati menjadi seorang yang biasa saja, setara dengan seorang staf. "

" . . . . "

" Jika kau masih mengingatnya, aku pernah mengatakan bahwa level tertinggi seseorang mencintai pasangannya adalah mampu menerima dan menemani pasangannya saat kondisi yang tak memungkinkan. "

BODYGUARDWhere stories live. Discover now