《My everything》

Start from the beginning
                                        

"cepet yuk balik, mapel MTK nih" ujar Rosé tiba - tiba.

"Anjim, perusak suasana lo, Rosé" cibir Irene.



Setelah kejadian itu, Jennie tidak lagi menghindar.

Dia mulai setuju dengan perkataan Lisa bahwa gadis itu ingin hari - hari terakhirnya disini akan dihiasi oleh mereka.

Jennie akan ikut menghiasi.

"Gimana sama Kak Taeyong? Udah bilang?" Tanya Jennie,

Mereka akhirnya duduk berdua dipojok belakang Kelas. Jam pelajaran waktu itu ternyata sedang kosong.

Lisa tersenyum kecil, "gak segampang itu buat ngomong, Jen"

"Mau gak mau 'kan tapi? Kayak yang lo lakuin ke kita,"

"Iya, kalian 'kan bisa nerima itu, tapi dia? Dia bahkan masih misterius dimata gue, Jen" ucap Lisa.

"Maksudnya?" Bingung Jennie sambil menatap Lisa,

"Masih ada banyak hal dari dia yang gak gue ketahui, entah dia yang nutupin itu dari gue atau gue nya aja yang gak mencoba cari tahu" jelas Lisa.

"Ya, apalagi selain dia yang badboy coba?" Tanya Jennie lagi,

"Gue yakin dia yang nutupin itu dari lo, Lis"

"Kok lo bisa tahu? Kayak langsung asal bilang gitu,"

Jennie terkekeh mendengar ucapan Lisa, "lo cewek gila yang suka kepo, mana gue percaya kalau lo belum cari tahu lebih dalam tentang doi lo"

"Contohnya, pas lo ngikutin dia sampai ke tempat yang au deh gua gak tahu namanya" lanjutnya,

"Markas dia sama temen - temennya itu sih" kekeh Lisa yang dibalas jentikan jari Jennie.

"Nah! Itu lo 'kan mencoba untuk cari tahu dia lebih dalam 'kan?"

"Tapi kayaknya galian gue belum sedalam itu deh, Jen" lirih Lisa.

"Terus lo mau pake cara apa haa?" Jennie mendengus,

"Ngintilin dia lagi gitu? Woilah lo udah jadi pacarnya, Lis. Lo tinggal nanyaa"

"Gak semudah itu, Jen"

Jennie mendecak, "gini deh, Lis. Ibaratnya lo lagi ngerjain MTK deh–"

Ucapannya terpotong tatkala Lisa malah tertawa, "itu jelas gak sama lah, Jen!"

"Lah, sama - sama bikin pusing ini 'kan? Iya gak?" Balas Jennie yang membuat Lisa tertawa lagi.

"Dah lanjut,"

"MTK 'kan emang susah, gak gampang. Tapi, ya mau gak mau harus ngerjain atau engga lo bakal terus bego 'kan?" Tanya Jennie,

Lisa mengangguk sambil terkekeh pelan, ini jelas sebuah perumpamaan yang aneh.

"Nah, sama aja kayak pacar lo. Kalau lo gak nanya - nanya, lo bakal riweh sendiri. Lebih buruknya lagi, lo mungkin bakal mikir kalau lo gak sepenting itu di hidup dia,"

"Sampai - sampai dia gak mau cerita ke lo."

Ucapan Jennie mampu membuat Lisa terdiam dan menatap kearah depan lurus.

"Gak adil juga lah! Masa dia udah tahu segala hal tentang lo, tapi dia sendiri masih nutup - nutupin" lanjut Jennie lagi dan lagi,

Tetapi Lisa menggeleng, Jennie lupa satu hal.

"Gue 'kan masih nutupin satu hal, Jen. Gue sebentar lagi bakal ninggalin kalian dan gue belum bilang itu ke dia."

"Yaudah, jujur - jujur an deh kalian bareng - bareng an tuh. Selesai deh!" Seru Jennie.

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Where stories live. Discover now