04 - I Love You, Kim Joon Myeon!

1.1K 150 15
                                    


-*-

Joon Myeon berlari kencang ke pinggir jalan raya, menghampiri kerumunan orang yang ada di sana. Perasaannya sudah kalang kabut. Hanya ada kekhawatiran yang terisi.

“Minggir. Tolong jangan halangi jalanku!”

Joon Myeon seperti orang kesetanan. Lelaki itu menggeser kasar tubuh orang-orang yang menghalangi jalannya. Kerumunan itu sangat padat, membuat Joon Myeon berdecak kesal. Jantungnya sudah mau copot saja rasanya. Ia khawatir jika Joo Hyun yang menyebabkan kerumunan itu terjadi. Joon Myeon tak bisa menapik pikiran-pikiran negatif yang kini hilir berganti mendatanginya.

“Hei cepat! Tolong bantu Nyonya itu! Aku mohon!”

Masih berjarak dua orang lagi, Joon Myeon dapat mendengar teriakkan seseorang. Dari balik celah punggung orang-orang itu, ia sekilas melihat surai hitam legam di depan sana. Warna pakaian perempuan itu juga sangat dikenalinya.

Joon Myeon segera menyingkap kerumunan lagi, ketika jaraknya dengan perempuan yang membelakanginya itu hanya tinggal sejengkal, Joon Myeon langsung bergerak cepat dengan menarik bahu perempuan itu sehingga membuatnya menghadap ke belakang.

“Joo Hyun ...” Helaan napas lega terdengar dari Joon Myeon sebelum akhirnya lelaki itu membawa Joo Hyun ke dalam dekapannya. Demi apapun, Joon Myeon takut sekali jika terjadi apa-apa dengan istrinya itu. Ditambah lagi ada janin yang tertanam di perut Joo Hyun. Joon Myeon jadi berkali-kali lipat harus ekstra menahan rasa was-wasnya.

“Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku, sih?” Tanya Joon Myeon sedikit kesal. Laki-laki itu melepas dekapannya. Kedua alisnya terlihat mengerut.

Bukannya membalas apa yang Joon Myeon tanyakan, Joo Hyun malah kembali memusatkan tatapannya ke arah keramaian jalan raya. Dimana seorang wanita setengah baya dengan tongkat di tangannya berusaha menghindari kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di sekitarnya. Sepertinya wanita buta itu berusaha ingin menyeberang. Terbukti saat ini ia berada di tengah-tengah padatnya lalu lintas jalan raya.

“Tolong selamatkan wanita itu, Joon Myeon. Nanti dia tertabrak.” Joo Hyun mulai memasang wajah memelasnya.

Tadinya, Joon Myeon ingin protes kembali karena perempuan itu hampir saja membuat jantungnya jatuh dari tempat yang seharusnya akibat saking paniknya ia. Namun, sepertinya kali ini bukan waktu yang tepat untuk menasehati atau mengeluarkan protesnya untuk perempuan itu.

Joon Myeon menoleh sebentar ke arah sekitarnya, lalu berdecak pelan. Ia ingin berteriak marah saat ini. Ada banyak kerumunan orang yang ada di sekitarnya. Mereka bahkan tidak punya inisiatif untuk membantu wanita itu, yang mereka lakukan malah mengeluarkan ponselnya dan mengabadikan momen ini lewat gambar ataupun sorotan video. Tidak punya otak memang.

Tentu Joon Myeon tidak membuang-buang waktunya untuk meladeni manusia-manusia tidak punya akal seperti itu. Ia segera berlari menghampiri wanita yang saat ini hampir saja tertabrak oleh mobil kalau saja mobil itu tidak mengerem.

“Nyonya, mari saya bantu menyeberang.” Joon Myeon menepuk bagian depan mobil yang hampir menyerempetnya dari arah belakang. Ditatapnya tajam si pengendara itu, lalu memberi isyarat lewat mata untuk menjauhkan mobilnya ketika Joon Myeon sudah memposisikan wanita buta yang ia tolong di sampingnya.

“Mari Nyonya ...” Mau tidak mau satu tangan Joon Myeon menggenggam tangan wanita itu, dengan telaten menuntunnya untuk berjalan menepi. Sedangkan tangan yang lainnya terulur ke samping untuk menghentikan kendaraan-kendaraan yang lewat di sekitarnya. Sepertinya menyebrangnya wanita itu mengambil resiko yang cukup besar. Jalanan yang awalnya padat, kini nampak semakin padat. Ditambah lagi adanya suara bising klakson dari beberapa mobil yang Joon Myeon pikir pasti pengemudinya tidak sabaran dan tidak punya otak juga.

[DS 4] GOOD WIFE 2: Senyum yang Tak Pernah Pudar (SURENE)Where stories live. Discover now