chapter 3

78 6 4
                                    

Sepulang nongkrong aku langsung mengunduh aplikasi tersebut. Awalnya aku bingung bagaimana cara memulai nya.

"yaaa...coba aja dulu gak ada salahnya kan?" dalam hatiku berbicara.

   Kemudian aku memilih penyiar radio nya secara acak, karena aku gak tahu harus pilih yang mana. Disana banyak sekali penyiar yang menyuguhkan konten-konten menarik.

   Singkat cerita, akhirnya akupun memilih dan masuk salah satu room.
Kedengarannya sedang sibuk ngobrol-ngobrol dan saling sapa menyapa gitu, nggak lama kemudian disapa lah aku.

"Hai kak Fikry!, selamat bergabung di room ku ya...!"

aku terkejut akhirnya disapa juga.

Akupun membalas sapaan nya di kolom komentar.

"iya...halo, kak Embun ya?"
Aku menebak namanya sesuai dalam profilnya.

"Oke, iya namaku Embun hehe. Kak Fikry asal mana?" jawabnya riang.

"Aku asal Bandung" ucapku, akupun ikut tersenyum hehe, mohon di maklum pertama kalinya kayak gini.

"Wah..samaan dong, abdi oge urang Bandung (*aku juga orang Bandung)" jawab Embun.

Aku tambah senyum-senyum aja, dan... aku spontan gitu aja nge- tap simbol telepon yang tertera dilayar.

Lalu munculah suara sapaan, itu berarti aku menggunakan layanan ngobrol langsung dengannya.

   Dimulai dengan ngobrol-ngobrol hangat dengan ngebahas kalau kita sama-sama tinggal di Bandung, dan sesekali berbicara bahasa sunda dengan percakapan yang mengundang tawa.

   Meskipun tak begitu lama bisa ngobrol dengannya, tapi itu cukup bagiku menjadi kesan pertama yang baik dalam menggunakan aplikasi radio online, dan awal perkenalanku dengan Embun,..

Lanjut ke halaman berikutnya ...

Frekuensi JiwaWhere stories live. Discover now