🐢 Part 1 🐢

337 31 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Labuhan Terakhir

Part 1


🐢🐢🐢🐢🐢🍓🍓🍓🐢🐢🐢🐢🐢

Suara bising knalpot motor saling bersahutan di antara dua motor Ninja Hitam dan Merah. Para pengemudinya saling menggeber motor seolah saling menunjukkan salah satu dari mereka yang paling tangguh. Tatapan permusuhan sama-sama terlihat dari dua pasang mata si pemilik motor. Menyiratkan aura ingin saling mengalahkan.


"Diaz."


"Darren."


Suara riuh tepuk tangan dan seruan nama saling berlomba memberi semangat. Kepekatan dan dingin malam tak mampu menurunkan semangat mereka. Seorang wanita dengan pakaian minim berdiri di hadapan kedua motor yang saling ditarik gasnya. Satu tangan wanita itu terangkat dengan sapu tangan yang dipegang.


"Ready?" Ucapan dari wanita itu membuat kedua pengendara motor kembali menarik gas untuk mengeraskan suara knalpot. Mereka memasukkan gigi dan mulai menatap ke depan. Ke arah jalanan yang akan mereka gunakan untuk balapan malam ini.


"GO!" Satu teriakan dari wanita itu beriringan dengan jatuhnya sebuah sapu tangan putih. Bergegaslah kedua pelaku yang menjadi peserta balap liar sama-sama menarik gas. Melepaskan kedua motor itu dari garis start, saling memacu kecepatan untuk menjadi yang terdepan.


Melaju pesat membelah sunyi malam, mengesampingkan hawa dingin yang menusuk kulit dari beberapa penonton perempuan yang memakai pakaian minim, aura balapan dari ketua dua geng lebih terasa menegangkan, cukup mengalahkan suhu udara di kegelapan bawah langit. Suara deru dua motor mengalahkan jangkrik yang tengah merangkai melodi indah di bawah cahaya gemintang.


Untuk saat ini, Ninja Merah yang dimiliki Diaz berada di depan memimpin pertandingan. Melaju pesat meninggalkan sebuah seringai untuk mengolok lawan yang ada di belakang. Perasaan bangga merajai tubuh.


Di belakang sana, Darren mengikuti. Meski jarak mereka tidak terlalu jauh, cukup membuat Darren panas. Tapi tunggu! Sepertinya Darren terlihat tak acuh meski Diaz berada di depan. Ia malah menampilkan senyum smirknya. Ada apa?


Merasa dirinya akan menang, Diaz pun semakin mengembangkan senyum. Ia memacu motornya dengan kecepatan tinggi, ingin segera menyelesaikan balapan mereka. Namun, senyum itu hilang kala merasakan ada yang aneh di depan sana. Dalam keremangan cahaya, dia mencoba menajamkan penglihatan. Sesuatu yang terlihat samar tak lama kemudian mulai tampak kala jarak mulai terkikis. Iris tajam itu membulat saat melihat besi ranjau membentang di jalan. Kecepatan motor yang dikendarai berada di atas rata-rata, membuat motor tidak mampu menghindari. Alhasil, kuda besi itu pun menginjak ranjau dan membuat ban motor kempes seketika.


Laju motor mulai oleng kala Diaz tidak mampu mengendalikan. Benturan dengan aspal pun tidak bisa dihindari ketika motor terjatuh. Saat itu pulalah, lima orang dengan penutup kepala telah mengelilingi. Pemuda yang masih dalam keadaan kesakitan itu langsung diseret ke arah hutan pinggir jalan. Di situlah tubuh yang sudah penuh luka harus menerima pukulan dari kelima orang yang tak dikenal. Melawan pun tak bisa. Ibarat kata, sudah jatuh tertimpa tangga pula.


🍓🍓🍓


Dengan keadaan tertatih, Diaz berusaha tetap berjalan. Menjauh dari kejaran kelima orang yang telah memukulinya beberapa saat lalu. Sesekali menengok ke belakang, memastikan bahwa kelima orang itu tak lagi mengejarnya. Dalam berjalan yang terpincang, ia meringis akibat sakit dari bekas pukulan yang bersarang di tubuh. Pelipis yang berdarah, sudut bibir sedikit sobek, juga pipi yang lebam. Saat ini, ketampanannya pasti tertutupi. Hei! Di saat seperti ini pun masih memikirkan ketampanan?


Samar-samar, kerlipan cahaya terlihat di keremangan malam. Menahan sakit, ia sedikit mempercepat langkah. Diaz sedikit merasa lega ketika sebuah perkampungan tertangkap Indera penglihat. Ia akan mencari pertolongan di sana.


Waktu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Sekuat tenaga ia berjalan, berharap bisa menemukan seseorang untuk dimintai pertolongan. Namun, tubuhnya tak lagi bersahabat, rasa lelah ditambah rasa sakit membuatnya tak mampu berjalan lagi. Pusing pun kini mulai menyerang, mata terasa berkunang. Apa yang dilihat seperti berputar. Hingga kesadaran mulai terasa menghilang, tubuhnya pun luruh jatuh dan membentur tanah.


"Astagfirullohaladdim!"


🐢🐢🐢🐢🐢🍓🍓🍓🐢🐢🐢🐢🐢

🐢🐢🐢🐢🐢🍓🍓🍓🐢🐢🐢🐢🐢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salam untuk Syifa 😘😘😘

hayy. Semoga kalian Ndak bosen, ya sama cerita ini.

Sekedar info nih. Cerita ini bakal dibukukan.
Yang pasti, ceritanya bakal beda sama yang awal.

Ok?

Ok?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Labuhan terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang