(full name) harus terjebak dengan perjodohan yang dibuat oleh ayahnya.
Dan hadirnya miya osamu sebagai jodoh yang dipilihkan oleh orang tuanya juga membuat perasaannya kacau karena disatu sisi dia juga masih memiliki perasaan kepada seseorang.
Iku...
Malam ini, (name) nggak bisa tidur karena besok hari pertunangan kakaknya alias bang Suga. Dan lagi, seharian ini (name) berasa jadi orang penting, bolak balik ngatur sana sini buat acara pertunangan abangnya.
Ini siapa yang mau tunangan sih sebenarnya?? Pikir (name) selagi sibuk ngurusin ini itu. Abangnya sendiri malah ngerumpi manja ama teman temannya.
“ adowwh! Encok gw??” (name) megangin pinggangnya yang serasa mau copot.
“ masih muda juga?” kata seseorang dari sebelah, (name).
“ yah, namanya juga capek mi.”
“ ya udah, istirahat aja.” titah Sakusa alias Omi. Btw, doi memang ikut ngebantuin nyiapin acara.
“ nggak ah, nanggung.”
2 hour later....
Oke, saudara~ akhirnya pekerjaan (name) kelar juga, jadi bisa leyeh leyeh alias istirahat.
(name) duduk dibangku depan teras sambil nyetel lagu lagu indie kesukaannya. Btw, acara pertunangan abangnya itu diadain di villa keluarga (name) yang ada di daerah pesisir pantai.
Jangan tanyakan perasaanku Jika kau pun tak bisa beralih Dari masa lalu yang menghantuimu Karena sungguh ini tidak adil
Bukan maksudku menyakitimu Namun tak mudah 'tuk melupakan Cerita panjang yang pernah aku lalui Tolong yakinkan saja raguku
Pergi saja, engkau pergi dariku Biar kubunuh perasaan untukmu Meski berat melangkah Hatiku hanya tak siap terluka
Beri kisah kita sedikit waktu Semesta mengirim dirimu untukku Kita adalah rasa yang tepat Di waktu yang salah
Entah kenapa (name) ngerasa nih lagu ngena banget, atau mungkin memang gegara nuansa pantai malam hari yang bikin nih lagu tambah kerasa.
Jadilah, (name) duduk bareng Sakusa dan nikmatin pemandangan pantai didepan mereka.
“ err.... Itu... Lagu nya...” ucap Sakusa pelan.
“ ah, sorry... Lo nggak suka ya? Mau gw ganti?”
“ eh, nggak bukan gitu. Lagunya... Bagus, gua suka.”
“ ohh.. kirain.”
Beri kisah kita sedikit waktu Semesta mengirim dirimu untukku Kita adalah rasa yang tepat Di waktu yang salah Di waktu yang salah~
Hening.
“ lo suka lagu kayak gitu?” tanya Sakusa.
“ kayak gitu gimana?” (name), tanya balik.
“ ya... Kayak lagu tadi.”
“ em... Iya, lumayan.”
“ pftt..”
“ lah? Kenapa ketawa?” tanya (name), heran kenapa tetiba seorang Sakusa kiyoomi ketawa tanpa sebab yang jelas.
“ lucu aja gitu, lo yang dulu anti banget sama lagu mellow sekarang malah suka. Kenapa bisa?” tanya Sakusa, lagi.
“ lo tanya kenapa? Mungkin, karena lo yang dulu tiba tiba pamit, pergi, dan habis itu gada kabar sama sekali.” jawab (name) sambil lihat ke arah Sakusa.
Habis ngasih jawaban kayak gitu, (name) ngerasa sedikit bersalah. Mana si Sakusa diem mulu???
“ mm... Mi, maaf gw nggak maksud—”
“ nggak papa kok. Gua nggak masalah, karena memang gitu kan?”
“ ya... Tapi kan, gw tadi agak berlebihan...”
Sakusa senyum lihat ekspresi (name) yang bener bener ngerasa bersalah.
“ ihh, apansih?! Nggak usah senyum senyum deh lo.”
“ kenapa? Takut naksir?”
“ Ha?!?! Sape lo, anjir??? Saha siahh???” (name) heboh sendiri sambil nampolin pipi Sakusa.
Ya, gimana enggak woyy??? Seorang Sakusa kiyoomi tetiba bilang gitu???
“ aduhhh, gausah heboh kenapa sih? Ini gua, Sakusa.” ucap Sakusa, sambil megangin pipi nya yang baru aja ditampol (name).
“ kebanyakan begaul ama atsumu ye, lo???”
“ nggak.”
“ nggak salah kan, maksudnya?”
“ hhh... Daripada itu, lo jangan keseringan ngelamun sambil dengerin lagu kayak gitu. Gabaik, pamali.” ujar Sakusa.
“ ya abis, udah kayak kebiasaan gitu (?)”
“ lagian, lo juga ada Osamu, kan sekarang?”
(name) mengangguk sebagai jawabannya.
Ngomong-omong soal Osamu, (name) jadi ingat kejadian beberapa hari lalu sewaktu (name) nemenin abangnya ke mall dan disitu (name) lihat Osamu, Aya, sama bundanya Osamu.
Sebenarnya, (name) coba positif thinking aja. Tapi, setelah dipikir pikir bukan kali ini aja (name) lihat orang yang mirip Osamu bareng sama Aya juga.
“ nggak mungkin kan kalo cuma kebetulan?” pikir (name) beberapa hari terakhir.
Saking larutnya pikiran (name), dia sampai nggak sadar kalo jadi bengong.
“ hey. Jangan ngelamun, nggak baik.” Sakusa nepuk pucuk kepala (name) dan bikin (name) balik sadar.
“ eh? Ah, iya.”
“ mikirin apa?”
“ nggak, nggak penting juga. Kedalam yuk, dingin nih.” ujar (name) sambil narik tangan Sakusa.
“ oke...?”
Heiho~
Btw, udah pada mampir belum ke lapak sebelah???
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.