Reminder

1K 173 16
                                    

"Kan udah gua bilang??" Momoi membuka percakapan.

"Apa?" Orang didepannya-Seijuro, balas menjawab dengan pertanyaan.

"Gua yakin lu udah buka IG." Ucap Momoi lagi.

"Terus?" Seijuro menjawab dengan pertanyaan lagi. Oh, dan tak lupa ekspresi 'seperti nggak ada apa2'-nya, itu.

Momoi yang jengah dengan sikap lawan bicaranya itu hanya bisa memutar bola matanya malas.

Riko yang sedari tadi memperhatikan percakapan keduanya pun hanya bisa diam, sejujurnya nggak tau mau ngomong apa, sama dengan Kuroko. Tapi, lain halnya dengan si makhluk kuning yang sedari tadi sibuk dengan medsos-nya sampai nggak bisa ngenalin suasana disekitarnya.

"Omg, omg!! Ini (Name) sama pacarnya?? Wahh... bang, bang, liat de--AKHH!" Belum selesai dengan celotehannya, sebuah tendangan sudah mendarat dikakinya.

"KOK GUA DITENDANG??" Teriak Kise, tak terima dengan perlakuan Momoi barusan.

"Lu ngomong lagi, gua sumpelin mulut lu pake sertifikat tanah Akashi!" Ancam Momoi ke Kise.

Kise menggerutu, namun dalam hati juga mau disumpelin sertifikat tanah, apa lagi itu punya keluarga Akashi--ya siapa juga sih yang nggak mau???

"Lu, nyerah aja nggak sih kalo kata gue?" Kali ini Riko buka suara, dan langsung diberi tatapan datar dari Seijuro diseberangnya.

Bukannya Seijuro nggak paham apa maksud temannya itu, karena doi sendiri selama beberapa bulan belakangan ini masih setia mendekati (Name) walau nggak begitu terang-terangan. Tapi, sayangnya yang Seijuro dapat cuma jarak diantara dirinya dan (Name) yang semakin kentara.

Selama ini bukan berarti Seijuro cuma diam2 memendam perasaannya. Doi selalu mencari cara supaya perasaannya terbalas, bahkan setelah Seijuro tau kalau (Name) sudah dijodohkan oleh ayahnya. Rese emang.

"Bukannya apa-apa Sei. Gua cuma takut kalau lo terus lanjut kayak gini, bisa-bisa pertemanan lo sama (Name) malah rusak." Riko kembali berbicara.

"Kalo gw bisa.. udah jauh-jauh hari gw jauhin dia. Tapi, nggak rik, gw nggak bisa." Ucap Seijuro sambil sedikit menghela nafasnya.

Semua yang ada disana, kecuali Kise- sebenarnya merasa prihatin dengan keadaan Seijuro sekarang.

"Tapi Sei... lu nggak ada niatan buat gangguin 'mereka', kan?" Kali ini Kuroko yang bertanya.

"Nggak..." Jawab Seijuro, lalu sedetik kemudian seringai kecil muncul diwajahnya,

"Nggak tau maksudnya." Lanjutnya.

Riko, Momoi, Kise, bahkan Kuroko sedikit bergidik ngeri karena ekspresi Seijuro barusan.

"Kalo lo bener-bener gangguin mereka, emang br*ngs*k banget sih lo, Sei." Tutur Momoi sambil melayangkan pandangan tajamnya ke arah Seijuro, yang ditatap cuma menggidikan bahunya.

"If there is a chance, why not? Gua bukan orang baik yang bakal ngelewatin kesempatan yang ada buat dapetin apa yang gua suka, Moi." Ujar Seijuro-- masih dengan sedikit senyuman dibibirnya.

"Ya... walaupun gua akan merasa sedikit bersalah." Lanjutnya, lagi.

"Nggak yakin gua, lu bakal ngerasa kayak gitu." Ucap Riko blak-blakan.

Momoi cuma memasang ekspresi malasnya sambil sibuk membuka bungkus jajanan yang ada ditangannya.

Percakapan mereka berakhir dengan helaan nafas dari Kuroko yang lebih banyak diam dari tadi.

'Gws deh, Sei.' Batinnya.





Heiho~
Asksksksjskal
Demi apa bingung banget ngasih judulnya... :(

Oke, keep enjoy ♡

Next?=>=>=>

Stuck with you ¦ miya osamu x reader [TBC]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora