Jalan

2.5K 340 175
                                    

Selamat malam sobat wp sekalian~

*****

“aduh capek, mo meninggoy gua rasanyaaa,” keluh Noya sambil rebahan dilantai lapangan indoor sekolahnya.

“Noy! Sepatu lu pake anjir, bau banget kaki lo!!” Protes Tora yang duduk disamping Enno— tepat didepan Noya.

Iya, mereka semua baru selesai latihan voli rutin. Kali ini mereka baru saja latih tanding dengan SMA sebelah, dan mereka main sebanyak itu tujuh ronde— 4 kali menang dan 3 kali kalah.

Osamu yang duduk di kursi pemain melirik jam dinding diseberang nya, waktu menunjukkan pukul jam lima sore tepat.

“Sam, ada Aya didepan.” ujar Kenma pada Osamu.

Osamu mengikuti arah pandang Kenma kearah pintu masuk lapangan. Benar saja ada Aya yang sedang melambai kearahnya.

Tanpa ba bi bu lagi, Osamu langsung menghampiri Aya.

“hai, Sam. Lo udah selesai latihan?” tanya Aya pada Osamu yang lagi nyender di tembok depan Aya.

“udah. kenapa?” tanya Osamu dengan ekspresi datarnya.

“lo habis ini mau kemana? Ada acara nggak? Kalau semisal nggak, bisa anterin gua pulang nggak? Bisa ya? Ya ya ya?” tanya Aya bertubi-tubi dengan mata berbinarnya.

Mungkin kalau cowok lain yang lihat ekspresi Aya nggak akan bisa menolak permintaan cewek itu, tapi ini Osamu man jadi wajah Aya yang terbilang cukup menggemaskan itu nggak akan berpengaruh apa-apa buat Osamu.

Masih dengan wajah yang datar Osamu menjawab,

“sorry, gua udah ada janji sama (name).”

“yah... kirain free,” Aya didepan Osamu merungut, ada kekecewaan dimatanya. Tapi, sedetik kemudian wajahnya berubah jadi biasa lagi.

“oh.oh. atau gini deh Sam, gua ikut sama lo aja gimana? Gak bakal ganggu lo sama (name) kok. Gua juga mau ngobrol sama (name) pasti dia mau. Gimana gimana?” ujar Aya lagi.

Osamu menghela nafas pelan.

“nggak bisa ay, gua sama (name) mau jalan juga nanti.” tolak Osamu.

“kan bisa anter gua dulu kerumah habis itu baru lo sama (name) jalan. Ayolah, sebentar aja kok ya ya?” Aya masih pada pendiriannya. Sejujurnya Osamu mau langsung pergi saja dari situ sekarang, tapi dia mengurungkan niatnya sewaktu lihat kembarannya alias Atsumu yang lagi jalan kearahnya dan Aya.

“waduh. waduh. ngerumpi apa nich, ngomongin gua ya?” tanya Atsumu dengan pede-nya.

“idih? Pede banget sih! Gimana Sam? Bisa kan ya?” tanya Aya lagi dan lagi.

“Aya kalau mau pulang sama Tsumu aja sini, pasti dijamin aman sampai tujuan.” ujar Atsumu pada Aya dengan gaya ngiklan.

“gak mau. Lo bau!” seru Aya pada Atsumu disampingnya.

“ye. sembarangan. Gua udah mandi parfum tau! Parfum mahal nih, nih cium nih.” ujar Atsumu sambil menyodorkan jaket yang dia pakai ke Aya.

“ih gamau, gasuka gelayyy!” ujar Aya sambil menjauhkan diri dari Atsumu.

“udah Ay, mending sama aa teru sini, aa siap nganter kemana pun neng mau pergi.” ujar Terushima sambil menepuk dadanya.

“apa lagi sama lo! Makin ogah gua!” jawab Aya ketus, mengingat dia pernah dibonceng motor Terushima dengan kecepatan menuju tak terbatas batas dan melampauinya alias ngebutnya nggak ngotak.

“pliss Sam... Plisss. Janji deh nggak akan ganggu.” kali ini Aya perpose dengan jari telunjuk dan jari tengah nya didepan wajahnya.

“hhh. ya udah iya.” Akhirnya dengan berat hati Osamu mengiyakan permintaan Aya, karena toh kalau Osamu tolak terus pasti cewek itu akan tambah rewel nantinya. Osamu terlalu malas mendengar rengekan yang sama berulang-ulang kali.

Stuck with you ¦ miya osamu x reader [TBC]Where stories live. Discover now