"Sepertinya aku akan menyelipkan hadiah untuknya" ucapku sambil kembali ke kamarku untuk membuat sesuatu dari pipet yang entah kenapa ada di kamarku.

"Ja, sebentar lagi kita akan ketemu. Mungkin ini jadi hadiah pertamaku" ucapku sambil menyelipkan apa yang kubuat tadi.

Aku pun masih berdiri di depan pintu kamarku, lebih tepatnya bersandar pada pagar pembatasnya.

"Hah, apa di duniaku waktu terhenti? Atau waktu tetap berjalan dengan jiwaku yang bertukar dengan jiwa orang ini? Atau hal yang paling buruk aku tak sadarkan diri" monologku sambil menerka-nerka.

"Tapi ya sudahlah, lagi pula manfaatkan waktu selama masih bisa melihat husbu-husbu yang bisa di sentuh" lanjutku sambil meneguk habis sisa minumku.

"Hah, berbicara dengan Itaru tadi membuatku ingin mabuk. Kenapa aku malah ngelantur ke sana"monologku yang malah menjulurkan tanganku ke arah luar pagar pembatas.

"Aku belum tahu tubuh ini seluruhnya, yang aku tau aku kuat dengan peringkat sabuk hitam karate, gamer addict, youtuber, ojousama dari keluarga Tamaki, teman masa kecil Izumi, dan hampir menjadi tunangan Azuma ya walaupun itu jebakan okaasan disini" monologku sambil mengingat-ingat kejadian yang ku alami.

"Apa nanti akan ada kejutan atau hubungan yang lain dari anggota troupe yang lain" ucapku dengan berfikir "setidaknya aku ingin dengan Juza atau Yuki, mereka terlalu imut" lanjutku yang sudah berfans girl.

"Ngomong-ngomong soal Yuki, berarti besok Yuki akan datang kesini kan. Karena Itaru sudah bilang ingin keluar troupe kan" ingatku setelah tersadar kejadian ini. "Yahooo, berarti besok aku bertemu dengan Yuki" ucapku semangat dan melompat-lompat tak karuan.

***

Keesokan paginya latihan pagi berjalan seperti biasa. Aku dan Izumi melirik ke arah Itaru khawatir. Dan Itaru yang nampaknya lebih pendiam dari biasanya.

"Izumi, kapan Manajer akan memperkenalkan perancang busana dan penata panggung kita?" Ucapku

"Ah, sepertinya nanti siang. Sekitar jam 9-nan" ucap Izumi

"Oh baiklah lagi 30 menit lagi. Kita sudahkan latihan pagi hari ini sekarang. Agar mereka tak terlihat berkeringat saat di ukur bajunya" ucapku

"Oh benar" ucap Izumi, "ja, latihan pagi kita sudahi. Jam 9 berkumpul di ruang tengah ya. Ada yang ingin ku bicarakan" lanjut Izumi sambil bertepuk tangan sebagai isyarat selesainya latihan.

"Ha'i kantoku" ucap Sakuya

Aku melihat ke arah mereka hanya tersenyum kecil.

"Kalian meningkat setiap harinya, kuharap tidak ada masalah lagi ya" ucapku sambil melirik ke arah Itaru.

"Baik Fuyumi-san, arigatou atas nasehatnya" ucap Sakuya

"Arigatoudayo" ucap Citron yang merangkul pundakku.

"Hahaha, kalian yang cepat tanggapnya. Ja, mandilah. Kalian bau keringat" candaku

"Keringat ku itu hanum tau" ucap Citron

"Maksudmu Harum kan" koreksi Tsuzuru

"Ya begitu" ucap Citron

"Aku mau mandi dulu, kalian bersiaplah semasih menunggu jam 9" ucapku

"Baiklah" ucap mereka. Aku menepuk pundak mereka satu persatu, tapi saat di bagian Itaru aku menepuk punggungnya agak keras.

"Ingat pudingku" bisikku dan berlalu pergi.

---skip---

Tepat jam 9 semuanya sudah berkumpul di ruang tengah dengan 2 wajah baru bagi mereka, bagi ku sih tidak hehehe.

New Isekai?! || A3 FanfictiinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang