NP (20)

1.4K 100 34
                                    

Seokjin terdiam di kamarnya, awal mula niatnya bertemu Jae Hwan adalah mengakhiri hubungan mereka malah tapi berujung Seokjin memaafkan kesalahan Jae Hwan begitu saja.

"Aku kasihan padanya."

Seokjin lagi-lagi tak bisa marah pada Jae Hwan yang jelas-jelas sudah berlaku buruk padanya.

Tok
Tok
Tok

"Masuk."

Seokjin mempersilahkan seseorang mengetuk pintuk kamarnya untuk masuk ke kamarnya.

"Ibu." Seokjin terkejut saat mendapati Ibunya datang membawakan segelas susu hangat dan cemilan cookies kesukaannya.

"Makanlah, sepertinya kau sedang badmood ."

"Terimakasih Bu."
Seokjin menerimanya dan mulai meneguk susu hangat buatan sang Ibu.

"Ibu kecewa padamu, sangat kecewa padamu."

Seokjin meletakkan cangkirnya dan terdiam tertunduk.

"Maaf."

"Ibu tidak pernah mengajarkanmu hal seperti itu, kau sudah mencoreng nama baik keluarga, jika Ayah tahu hal ini, entah apa yang akan dilakukan Ayahmu, mungkin Ibu juga tak bisa membantumu."

"Aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Kau sudah mengakhirinya?"

Seokjin mengangguk ragu dia tak berani berkata jujur dan memilih berbohong.

Seulas senyum tipis dari bibir Ibu Seokjin terlihat sangat tulus. Kemudian dia memeluk sang putra dan mengusap pelan punggung putranya tersebut.

"Kami hanya ingin kau menjadi anak yang baik dan tidak terjerumus ke hal yang tidak baik untukmu."

"Iya Ibu."

"Karna orang tua pasti ingin putranya mendapatkan yang terbaik."

Seokjin hanya mengangguk dalam diam.

N O
P R O M I S E S

"Akhirnya aku pulang." Gumam Namjoon melihat kamarnya kembali.

Ya, hari ini Namjoon sudah diperbolehkan pulang, namun tentunya dengan syarat dan ketentuan yang harus dia penuhi.

Tok
Tok

"Masuk."

"Sayang, waktunya minum obat." Ibu Namjoon datang dengan membawa nampan berisi obat dan air minum.

"Iya." Jawab Namjoon tak semangat.

"Kenapa?" Ibu Namjoon menyiapkan satu-satu obat yang akan diminum putranya, sedih? Tentu saja, Ibu mana yang tak tersayat hatinya melihat putranya berjuang melawan penyakitnya dengan obat yang begitu banyak baginya ditambah melihat raut wajah putranya yang selalu sendu saat melihat obat seperti sekarang ini.

"Mommy, apa tidak bisa aku libur minum obat dulu?"

"Kau bosan?"

Namjoon mengangguk.

"Jika kau menunda minum obatmu bukankah itu artinya kau juga menunda kesembuhanmu?"

"Tapi aku merasa sangat jenuh, aku meminumnya hampir sepanjang tahun ini, apa tidak bisa aku libur meminumnya sehari saja?".

"Kami menaruh semangat kami dipundakmu Nak, kami menaruh harapan kesembuhan pada dirimu Nak, dan kami tak pernah bosan melakukannya, tapi jika kau bosan dengan obatmu, tidak apa, kita lanjutkan besok, oke?"

No PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang