[ O3. Demo Ekskul ]

104 38 63
                                    

03. Demo Ekskul.

Berawal dari menganggap rendah diri sendiri. Sampai berujung dengan rasa minder dan iri. Kamu tak pantas hanya berdiam diri dan berdiri. Berusahalah meraih nya, dengan berlari dan mengejar mimpi.
ㅡ TAA _O3 ㅡ

"Yang terakhir, mari kita saksikan tampilan demo Ekskul dari Ekskul Basket SMA Cendana!!" Sambut sang pembawa acara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang terakhir, mari kita saksikan tampilan demo Ekskul dari Ekskul Basket SMA Cendana!!" Sambut sang pembawa acara.

Sekelompok anak laki-laki pun masuk ke dalam lapangan sambil berbaris dengan rapihnya. Mereka mengenakan seragam olahraga kebanggaan SMA Cendana. Sesampainya di tengah lapangan mereka bermain dengan bola basket, menjukan beberapa teknik dengan lihai nya.

Riuh tepuk tangan terdengar dari seluruh penjuru sekolah, kebanyakan dari mereka adalah siswi kelas 10 dan 11. Sementara anak laki-laki lainnya lebih memilih bersantai di kantin dan taman belakang sekolah.

"Plis deh heboh banget sih!" Kesal Kiara.

"GO SENO, GO SENO, GO!! SEMANGAT SENO KU!!!" Teriak seseorang di belakang Kiara dan Alena.

Kedua gadis itu menoleh ke arah belakang, dan menangkap seseorang gadis yang jelas mereka kenali.

"Astaga Zila!!" Ucap Kiara dan Alena bebarengan.

Di sana sudah ada Zila yang sedang berteriak dengan heboh nya, meneriaki nama seseorang yang ia suka. Kiara dan Alena menepuk jidat mereka masing-masing. Kiara langsung menarik tangan Zila dan membawanya jauh dari koridor sekolah, yang di ikuti Alena di belakangnya.

"Aduh Ra, ngapain bawa gue ke sini sih? Ayo balik lagi ke lapangan, mau liat Seno!!" Cetus Zila.

"Enggak! Udah di sini aja, enggak usah ke sana. Nanti makin gila lo yang ada," ucap Kiara.

Alena yang baru saja datang langsung ikut berbicara dengan kedua gadis itu. "Seharusnya nama lo Agila Ardelova, bukan Azila Ardelova."

"Terus maksud lo gue di panggil 'Gila' gitu hah?!" Protes Zila.

"Iya dong. Lebih cocok," ucap Kiara dengan kekehannya.

"Terus, ini gue ngapain di sini? Plis deh kalian itu jadi people gabut banget ya. Mending tadi gue di koridor aja sambil nontonin Seno main basket," cerocos Zila. Gadis itu melipat tangan nya di depan dada, bertingkah seolah-olah dia sedang ngambek.

"Udah lah mending disini aja," ujar Kiara.

"Btw, kenapa lo tiba-tiba aja ada di belakang kita? Lo enggak ikut upacara ya?!" Tuduh Alena.

TE AMO, ALBEN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang