lima : tangga darurat

2.4K 353 10
                                    

Sekarang mereka tampak sudah selesai berargument dan menyisakan Angella dengan Eunha yang tetap pada pendiriannya yang arogan untuk tetap menyusahkan para lelaki itu lalu Chaeyeon dan Chaeri yang juga memilih tetap pada pendirian yang akan berjuang demi bertahan hidup dan keluar dari negara ini, melanjutkan hidup di negara orang sebatang kara atau mungkin mereka akan berakhir bersama.

Mereka berjalan menuruni tangga dengan Jaehyun, Yuta didepan dan Lucas juga Jhonny di belakang untuk menuju tempat dimana biasanya mereka membolos. Proyek ini sama sekali tak diketahui oleh pihak sekolah karena Jaehyun sendiri yang merancangnya dan meminta para pengawai bangunan kenalan arsitek keluarga nya untuk menbangunnya.

Yah... Jaehyun mampu mendapatkan apapun yang ia mau dengan hanya dengan satu jentikan jari, ia mungkin bisa membuat mu mati depresi karena Jaehyun menghancurkan bisnis keluarga mu atau menghancurkan karir mu yang berharga hanya karena satu kesalahan kecil saja.

"Kau merancang tangga ini seberapa panjang sih Jaehyun?" Tanya Taeyong, sebelumnya ia tak pernah ikut bolos karena Taeyong itu masuk jajaran anak-anak berprestasi dengan sikap baik juga dan berbeda dengan beberapa teman nya seperti Jaehyun ( Well, Jaehyun pacarnya ) lalu Jhonny, Ten, Lucas dan yang lain lagi yang memang berprestasi tapi kelakuan nya sangat diluar nalar.

Tapi Taeyong juga sering pergi mengunjungi tempat itu untuk nongkrong dengan yang lain, hanya saja beda jalur.

"Sangat panjang mungkin, aku tak ingat berapa meternya, mungkin sebentar lagi sampai." Jawab lembut Jaehyun.

"Bisa kita istirahat sebentar? rasanya kaki ku mati rasa." Ujar Angella, ya... Maklum sih siapa yang tak lelah menuruni anak tangga yang mungkin bisa mencapai beratus-ratus buah itu.

"Berhentilah jika ingin ditinggal." Sarkas Ten, ia tampak nya masih dendam dengan Angella karena masa lalu.

"Menyebalkan!" Rancau Angella.

"Kita sampai." Ujar Yuta sambil membuka sebuah pintu besar dihadapannya.

"Wah... Akhirnya." Ucap Winwin, ia kelelahan.

"Kau lelah?" Tanya Yuta sambil memegangi pundak Winwin, pertanyaannya disambut anggukan oleh Winwin.

"Ku gendong, ayo." Pinta Yuta lantas mengendong Winwin di punggungnya.

"Huft... Sialan, setelah beberapa bulan tak membolos aku jadi merasa lelah setelah menuruni anak tangga sialan itu!" Kesal Doyoung lantas mendaratkan pantatnya pada sofa empuk.

"Itu namanya faktor umur." Cibir Haechan sambil melihat-lihat koleksi senjata baru mereka.

"Kita seumuran jika kau lupa Lee Haehan." Balas Doyoung.

"Ya... Tapi kau tampak sudah tua." Cibir Haehan lagi.

Mari tinggalkan mereka dan berpindah pada Jaemin dan Jeno yang tengah mengecek kendaraan.

"Ayo gunakan motor." Ujar Jaemin.

"Kau yakin?" Tanya Jeno memastikan.

Jaemin mengangguk, "Taeyong dan Jaehyun juga memakai motor mereka, Jhonny dan Ten mungkin akan memakai mobil." Balas Jaemin.

"Baiklah, seperti nya Lucas dan Jungwoo akan memakai motor ini." Ujar Jeno sambil menunjuk motor K*was*ki ninja 250 berwarna hijau terang.

"Semua motor disini mayoritas K*was*ki ninja 250 Lee Jeno." Ujar Taeyong yang entah datang dari mana.

"Eh... Iyakah? Aku tak sadar." Balas Jeno dengan kekehannya.

"Makanya jangan hanya sibuk dengan kartu-kartu sialan itu." Kesal Jaemin, ya... Fyi mereka memang sering main kartu tapi hanya beberapa kali saja.

[✔] Zombie World War || NCT2020Where stories live. Discover now