dua belas : I got this, I promise.

1.7K 302 3
                                    

Xiaojun berjalan menuju ke arah Taeyong dan yang lainnya bersamaan dengan Winwin yang selesai berbicara dengan Yuta, lalu Chenle yang juga mengikuti kedua serta Johnny dan Taeil yang juga ikut keluar dari mobil. Kun yang menunjukan eksperesi khawatir sambil menatap sang kekasih berdiri disebelah Jaemin dengan tas ransel dipunggungnya.

Jeno? Mark? Hendery? Jisung? Bagaimana dengan peraaaan mereka? Lalu Sungchan, dirinya masih berusaha memantaskan diri untuk bersama anak dari kelurga Osaki tersebut, jadi apa ia pantas untuk melarang pemuda manis itu?

Lantas Doyoung dan Renjun dengan keputusan yang mereka buat untuk membawa orang-orang keras kepala itu pergi menggunakan helikopter.

Taeil dan Johnny yang berdiri bersampingan sambil menunjukan ekspresi yang sulit di jelaskan. Lucas, Yuta dan Jaehyun yang sudah mengendong tas ransel mereka dan berjalan mendekati helikopter diikuti Jeno, Mark, Jisung serta Hendery yang belum mengucapkan sepatah kata pun.

"Pergilah, I'll be okay." Ujar Ten sambil tersenyum ke arah sang dominan, Johnny menghela nafas lalu berbalik mengikuti Jaehyun dan yang lainnya.

Serta Taeil yang mengajak Sungchan serta Kun yang masih tertegun sambil menatap pujaan hati mereka masing-masing, ketiga nya lantas berjalan menyusul yang lainnya. Para dominan meninggalkan pihak bawah yang masih berargument.

"Sudah ku bilang keputusan ku sudah bulat! Susul mereka!" Jaemin membalas ucapan Renjun penuh penekanan.

"You guys are f*cking b*tch! Annoying!" Ucap kesal Renjun lantas menarik Doyoung meninggal orang-orang itu dengan penuh amarah menyelimuti dirinya.

Jaemin menatap kepergian Renjun dan Doyoung dengan penuh tatapan kekesalan terpancar, apa susahnya menghargai keputusan orang lain? Dunia tidak berpusat pada siapapun, semua orang berhak memutuskan keputusan mereka masing-masing. Memang itu salah?

Mereka terdiam, lalu menatap Taeyong dan menganggukan kepala mereka masing-masing lalu berjalan menuju ke arah orang-orang berkurumun itu.

Jadi inilah akhirnya, mereka terpisah menjadi dua kubu. Lalu apa yang akan terjadi saat mereka terpisah nantinya? Insiden tak terduga di kapal? Bisa saja terjadi bukan? Lagipula Taeyong dan kawan-kawan sudah mempersiapkan perbekalan senjata.

Apalagi Taeyong, tampaknya ia tau hal ini akan terjadi hingga tadi malam ia termenung berjam-jam di balkon sambil memandang langit malam tanpa bintang. Bintang-bintang itu tak muncul sejak bencana dimulai, seperti sesuatu juga sedang terjadi di atas sana. Hingga acaranya terganggu akibat Jaehyun yang datang sambil membawa dua gelas coklat panas.

Menyerahkan satunya kepada Taeyong, si pemuda Jung tampaknya juga sudah mengira-ngira apa yang akan terjadi ketika mereka sampai di pelabuhan nantinya. Kubu akan terbagi dua, mereka akan berargument sebentar hingga berakhir mereka tak akur beberapa hari. Ironis.

Flashback~

"Katakan..." ucap Jaehyun membuat si manis menoleh, "Katakan apa keputusan akhir mu, Taeyong?" Sambungnya sambil menatapa mata bulat yang selalu membuat telinga nya memerah itu.

Si manis tersenyum lalu mengecup sudut bibir Jaehyun sekejap dan beralih menatap sang langit malam lalu berkata, "Kau tau itu Jaehyun, jangan berpura-pura bodoh dihadapan ku."

"Ah... Jadi, kau akan tetap menumpangi kapal sialan itu ketika Sungchan memberitahu kita jika helikopter itu akan mendarat?" Taeyong menganggukan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Jaehyun.

"Sayang sekali, aku lebih dari sekedar kecewa kau tau." Ujar Jaehyun.

"Itu karena kau mengambil keputusan yang berbeda dengan ku."

[✔] Zombie World War || NCT2020Où les histoires vivent. Découvrez maintenant