Iya Alfathan, dia pasangan nyanyi lu untuk besok dan lu harus latihan sama dia

Hadeuh, yaudah deh terserah, gue ngikut

Oke nanti gue suruh Al jemput lo

Eh, tapi jangan ke rumah gue, suruh aja dia nunggu depan gang

Owh, oke oke, bubay Qeeva

Bye

Tut..... Tut..... Tut.....

"Eh langsung dimatiin sama tuh anak"ucap Aqeeva kesal.

"Mending gue siap siap sebelum Al datang"ucap Aqeeva lalu pergi membersihkan diri ke kamar mandi.

Saat dia baru selesai memakai bajunya, tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk

+628×××××××××××
Lu dmn? Gw udh dpn gang

Lu siapa deh?

Gw Al

Owh, oke oke gue otw ke sana

(Read)

Aqeeva keluar dari kamarnya, untung saja tidak ada orang tuanya, hanya ada Adeeva yang makan cemilan di depan televisi.

"Kemana lu?"tanya Adeeva.

"Pergi sama Al"jawab Aqeeva.

"Ha? Al?"kaget Adeeva.

"Iya, Alfathan"ujar Aqeeva.

"Oh dia, kenapa lu pergi sama dia? Mau ngapain?"tanya Adeeva.

"Latihan nyanyi buat besok dan lu pasti udah tau kan?"ucap Aqeeva.

"Udah dong, makanya gue pulang agak telat"balas Adeeva.

"Pasti lu yang jual nama gue kan?"selidik Aqeeva.

"Idih siapa juga, itu emang Dylan sendiri ya yang calonin lu"ucal Adeeva.

"Yain deh, gue pergi dulu"ucap Aqeeva lalu pergi begitu saja.

"Dasar anak setan"gumam Adeeva kesal.

"Siapa yang anak setan?"tanya Faisal dari belakang membuat Adeeva menoleh.

"Ya---ya setannya lah pa"jawab Adeeva.

"Emang kamu bisa liat setan?"tanta Faisal.

"Ya bisalah, teman Deeva aja setan semua"ucap Adeeva membuat mereka berdua tertawa.

"Pa, kurang satu lagi lah pa"ucap Adeeva.

"Apa itu?"tanya Faisal.

"Aqeeva"jawab Adeeva membuat Faisal menghela nafasnya dalam dalam.

"Apa papa nggak bisa memberi secuil kasih sayang pada Aqeeva pa? Kenapa papa sama mama nggak bisa mencintai Aqeeva seperti kalian mencintai Adeeva? Apa seburuk itu nasib seorang Quinnsha Aqeeva hingga orang tuanya sendiri tidak mempedulikannya pa? Apa sekejam itu takdir Aqeeva sampai sampai orang tuanya sendiri tidak mempercayai? Aku merasa gagal menjadi seorang kakak untuk Aqeeva pa, aku nggak bisa membuktikan kalau Aqeeva nggak salah"ucap Adeeva panjang lebar membuat Faisal terdiam.

"Kami masih menyayangi dia, kami masih punya hati agar tidak memenjarakan dia, kami masih memberi dia uang jajan dan makanan, kami rasa itu semua udah cukup untuk seorang pembunuh"jawab Faisal lalu pergi ke kamarnya. Sedangkan Adeeva hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang papa.

"Gue akan selalu ada di pihak lo dek, gue tau lo nggak salah"ucap Adeeva bermonolog.

"Kak Deeva, kita boleh masuk?"tanya Jihan dari pintu yang datang bersama Shakila dan Syahna.

"Masuk aja"jawab Adeeva lalu Jihan dkk masuk dan duduk di sebelah Adeeva.

"Kalian dengar yang tadi?"tanya Adeeva.

"Semuanya kak, semuanya"jawab Syahna.

"Gue kasihan liat Aqeeva selalu dikucilkan, entah apa yang membuat gadis itu bertahan sampai hari ini, entah bagaimana dia menyikapi semua perlakuan dan perkataan kasar yang dilontarkan orang taunya sendri tanpa dia lawan sedikit pun"ucap Adeeva.

"Gue merasa gagal jadi seorang kakak, gue gak bisa buktiin kalau dia nggak salah"lanjutnya.

"Ini bukan sepenuhnya salah lo kok kak, ini juga salah kita sebagai sahabatnya Aqeeva, kita nggak bisa cari bukti yang akurat untuk membuktikan kalau Aqeeva nggak salah, kita nggak bisa jadi sahabat yang baik buat dia, padahal dia begitu baik pada kita bertiga"ucap Shakila.

Maafin gue Qeeva -batin Jihan.

Ahh sial, kenapa harus jadi gini sih -batin Syahna.

"Eh kalian ngapain ke sini? Mau cari Qeeva?"tanya Adeeva.

"Awalnya kami mau ngajak Qeeva beli baju untuk acara besok, eh dianya malah ke mansion keluarga Cheaser, yaudah kita ajakin lu aja, sekalian beli baju buat Aqeeva"jawab Shakila.

"Yaudah gue siap siap dulu ya"ucap Adeeva lalu pergi ke kamarnya untuk bersiap siap.

"Eh lu berdua ngapain diam? Tumben, biasanya nyerocos mulu"ucap Shakila pada Jihan dan Syahna.

"Yee, diam salah, ngomong salah"ucap Jihan.

"Tau ila"ucap Syahna.

"Ayo"ajak Adeeva yang baru datang.

"Cepat amat"ucap Syahna.

"Gue bukan kayak cewek lain, yang kalau dandan bakal sampai satu jam an"ucap Adeeva.

"Yaudah kuy pergi"ucap Shakila lalu mereka pergi untuk membeli baju.

Sedangkan di sisi lain, Aqeeva baru saja selesai latihan. Saatnya sang juri yang bernama Elfathan menilai mereka.

"Eum.... Penampilan kalian cukup bagus, tapi kurang menarik"ucap Elfathan.

"Kurang menarik yaudah mendorong aja, kelar kan"ucap Aqeeva ngasal.

"Bukan itu Aqeeva, suara lo berdua itu udah bagus, tapi penghayatannya kurang"ucap Elfathan.

"Di acara besok, seluruh angkatan akan hadir, ketua yayasan, pemilik yayasan, kepsek beserta guru dan para staf juga bakal melihat kalian. Jadi mohon, jangan malu maluin kelas 10"ucap Elfathan panjang lebar.

"Bacot lu, dasar sempak miper"ucap Aqeeva.

"Aqeeva, Al, kalian itu mempunyai multitalenta yang baik dan bagus, kalian cuma kurang penjiwaan, cobalah tatapan kalian itu diperdalam, seolah olah kalian itu menyampaikannya dari hati ke hati, coba lagi oke"ucap Elfathan berlagak sok bijak. Sedangkan Aqeeva dan Alfathan, cuma bisa patuh dan taat kepada sang guru, walaupun di hati mereka ada keinginan untuk membakar Elfathan hidup hidup.

Bersambung........










Hai semuanya, i'm coming, ahh udahlah nggak bakal ada yang kangen juga:v😭😭😭

Semoga bahagia para readers, semoga bahagia🙅

See you next part:)

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and komennya ya guys, luv luv💖

AQEEVAWhere stories live. Discover now