Prologue

1K 121 36
                                    

        Badan kecilku yang bersembunyi di balik pohon besar ini jadi kaku, dihadapanku sekarang, orang yang aku sukai sedang menyatakan cinta pada seseorang!

“Caroline, aku suka padamu.” Ujar Luke tegas, namun dengan suara yang nyaris serak, semua orang tau dia sedang gugup sekarang.

Luke bercanda, kan?! Batinku, hell, aku sudah ditolak, secara tidak langsung!

“Maaf,” lirih lawan bicaranya yang takku kenali, damn, suaranya hampir saja meluluhkan hatiku, saking lembutnya ia bicara.

“Kita sahabat, dan itu cuma akan memperburuk,” sambungnya.

Double hell! How dare she did it! Tapi, Baguuus! Aku senang!

Luke yang baru saja ditinggalkan –dan ditolak, jangan lupa, termenung menatap punggung perempuan itu yang kini kian menjauh.

Oh, my time.

“Luke!” Seruku, membuat dia menoleh.

“Briana? Yang barusan.. kau melihatnya?” Ujarnya saat tubuhnya sudah benar-benar menghadapku.

“Tentu, dengan jelas. Sayang, ya!” Seruku lagi, oh, aku memang tak bisa menutup kebahagiaanku sekarang, lagian, ini bukan waktu yang tepat untuk jaim.

“Kau tampak senang, ya" Balasnya, memutar bola mata malas, Luke lalu berbalik lagi, dan mulai berjalan.

“Berarti kau harus jadi pacarku, Luke!”

Aw, kelepasan, dengan sengaja, sih.

“Hah? Pulang sana, aku nggak bakal menyukaimu.”

Dia bilang dia nggak bakal, apa?

“Eh, jangan pulang sendirian, bahaya” Lanjutnya lagi, menggaruk tengkuknya yang kuyakin tidak gatal sama sekali.

“Kalau gitu, pulang sama-sama, yuk!” Aku seperti menemukan semangat lagi, tak peduli kalian mengatainya pemberi harapan atau apapun itu.

“Mana bisa. Arah pulang kita ‘kan berlawanan” Luke lalu terus berjalan membelakangiku.

Aku mengalami banyak hambatan, tapi tak ada satupun yang akan membuatku menyerah! Kita lihat saja kelanjutannya, Luke.

Dedicated for alyafarrah, terima kasih udah jadi komentar pertama x))

Game Over | hemmingsWhere stories live. Discover now