Chapter 9

387 54 22
                                    

Kedua mata Briana memanas, tak menyangka kalau Luke, leleki yang dipujanya selama ini, sekarang bertingkah seolah ia memperebutkannya.

"K-Kak Luke, semangat, dong!" Teriaknya, membuat semua orang di lapangan menoleh ke arahnya.

Luke mendongak, mengusap wajahnya kasar, "Jadi dia juga liat?" Desisnya, buru-buru Luke membuang muka.

Akulah yang disukai Briana.

Perkataannya tadi kini menghantui dirinya sendiri. Rasa sesal terbesit di hatinya, kenapa dia bisa seceroboh itu mengatakannya?!

---

"Won by.. ASHTON!" Jerit Michael, tangan kirinya mengangkat tangan kanan Ashton yang sedang tersenyum miring ke arah Luke yang sedang tergeletak kelelahan di pinggir lapangan.

"Ashton memenangkannya dengan mudah!"

"Iya, kapten kuat!"

"Dia sama sekali tidak memperbolehkan kak Luke memasukkan bola!"

Beberapa gadis sibuk bercerita dengan hebohnya, sedangkan Briana masih menatap Luke di pinggir lapangan lama,

"Kak Luke!" Teriaknya, perhatian lagi-lagi didapatkannya,

"Kenapa kakak kalah?!" Luke melirik Briana dengan wajah kesal, bercampur.. marah?

"A-Apa boleh aku direbut Ashton?!" Jeritnya lagi, lalu buru-buru menggigit bibir bawahnya, menandakan dia kelepasan.

"Eh? Aku 'kan menang, jadi kau mau jadi pacarku, Bi?" Ashton tiba-tiba mendekap Briana erat dari belakang,

"Eh, mana bisa gitu!" Serunya, menjauhkan tangan Ashton dengan cepat.

Luke berjalan kearah Briana dan Ashton-, lalu tertunduk, "Benar,"

"Tadi itu aku hanya mengomporinya. Jangan anggap serius." Luke kemudian berbalik membelakangi mereka, lalu berjalan pelan keluar lapangan.

"Be-benar juga, ya!" Seru Briana lagi dengan tertahan, "Bye!" Ia melambaikan tangan, berusaha memberikan senyum terbaiknya, lalu menjauh dari mereka semua.

"H-Harusnya aku tau. Bodohnya aku mengharapkan itu benar-benar terjadi. Bodohnya aku mengharapkan Luke benar-benar menyukaiku." Desis Briana, menghapus jejak air mata yang sedari tadi turun tanpa diinginkan.

---

Ashton berlari kecil sembari mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, setelah yakin dia mendapatkan apa yang ia cari, Ashton lalu berhenti,

"Luke!" Serunya, kemudian berjalan pelan ke arah Luke, duduk di sampingnya.

"Jangan kejar dia kalau kau nggak punya perasaan apa-apa padanya." Kata Ashton mantap, lalu duduk selonjoran.

"Aku tak tau.." Jawab Luke singkat, belum menatap lawan bicara.

"Tapi," Luke menoleh,

"Aku benci kau mengambilnya!" Serunya kesal, lalu beranjak meninggalkan Ashton yang tengah tersenyum penuh arti.

Game Over | hemmingsWhere stories live. Discover now