Ojol (2)

354 56 8
                                    

Taehyung mengerang pelan, merasa terusik dengan bunyi nada dering dari handphonenya. Apalagi ditambah ia habis menangis seharian meratapi kepergian motor penghasil pundi-pundi rupiah miliknya yang raib dibawa maling ganteng. Kepalanya serasa seperti dihantam palu Thor yang sebegitu beratnya.

"Assalamualaikum Ujang can lapor polisi mah, leweh hela kedap.." Taehyung mengangkat panggilan itu dengan setengah sadar dan suara serak hampir hilang.

"Halo? Ini saya Jeongguk yang kemaren mesen ojol. Saya mau balikin motor kamu."

"Ngomong naon sih? Sing jelas atuh mah?"

"Saya bukan mamah kamu, saya mau balikin motor kamu yang saya bawa kemaren."

"Ke ke keheula.. iyeu lain mimpi pan?"

"Bisa ngomong bahasa Indonesia?"

"Maksudnya motor saya teh gak jadi ilang?"

"Iya motor kamu ada disaya. Rumah kamu dimana biar saya balikin ke sana?"

Taehyung dengan linglung menyebutkan kos-kosan kecilnya didaerah ibu kota itu dan tak lama panggilan itu berakhir begitu saja.

Ia dengan waktu yang agak lama mencerna perkataan yang ia tangkap dipanggilan telepon tadi. Yang intinya motornya tak jadi diambil oleh si maling ganteng itu.

Alhamdulillah! Taehyung buru-buru sujud syukur dilantai. Berteriak kegirangan dan melompat-lompat seperti anak kecil.

Satu notifikasi chat muncul di handphone Taehyung, segera ia buka.

0819945XXX

Saya udah depan
Ini kan?

Taehyung membulatkan matanya kaget melihat rumah kos-kosan yang ia tempati ada didalam foto yang laki-laki itu kirim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Taehyung membulatkan matanya kaget melihat rumah kos-kosan yang ia tempati ada didalam foto yang laki-laki itu kirim.

Ia segera menengok ke arah jendelanya yang masih tertutup gorden. Ia sibak dengan brutal dan mendapati terparkir mobil Bentley mewah berwarna hitam juga dibelakangnya ada satu mobil losbak dengan motor Taehyung diatasnya.

Ia tergesa-gesa turun dari lantai dua menuju pintu, melongkap dua tangga sekaligus demi melihat sumber mata pencahariannya. Sampai-sampai panggilan dari Jimin ia hiraukan.

"Tae ada yang nyariin lu? Wih beli motor baru nih.."

Motor baru pala lu trapesium!

Taehyung melesat membuka pintu dan pagar tinggi mendapati laki-laki janggung dengan kemeja rapi. Wangi parfumnya membuat Taehyung memundurkan langkah saking semerbaknya.

"Kak."

Jeongguk menoleh, mengalihkan pandangannya yang semula dari handphone pada pemuda yang berperawakan lebih kecil darinya. Menggunakan hoodie dan celana pendek yang ia sendiri yakini dipakai dengan asal-asalan. Memperlihatkan sedikitnya paha kelewat mulus dan putih.

"Itu beneran motor saya kak?" Mata Taehyung rasanya berkaca-kaca melihat motornya masih utuh dan kembali pulang.

"Iya, kemarin saya kan udah bilang lagi buru-buru. Saya mau pesen taksi online kamunya lagi ngobrol pake bahasa yang saya gak ngerti, jadi saya mutusin buat bawa motor kamu dulu."

"Tapi saya kira saya dibegal kak."

Kening Jeongguk mengerut dengan alis naik ke atas, tawa renyah itu terdengar. "Buat apa saya ngebegal kamu? Ada-ada aja deh pikiran kamu itu."

"Ya kan kita gak tau kak niat setiap orang tuh apa aja."

"Iya sih salah saya juga, maaf ya kemarin saya baru inget kalo saya gak punya kontak kamu buat ngembaliin motornya jadi untuknya pihak ojol tempat kamu kerja mau ngasih."

"Oh iya nomer rekening kamu berapa? Biar saya tf."

"Tunggu kak, saya masih lemes. Saya gak nyangka motor saya gak bener-bener ilang.." Taehyung sedikit bersandar dipagar rumah. Mukanya penuh syukur dan lega.

"Jadi kamu ngarepnya motor kamu benar-benar ilang?" Jeongguk tersenyum merasa terhibur oleh pemuda ini.

"Eh! Engga gitu juga kak." Buru-buru berdiri tegap, menyangkal perkataan Jeongguk.

Sekali lagi Jeongguk terkekeh membuka aplikasi m-banking di handphonenya.

"Nomer rekening kamu?"

Taehyung akhirnya menyebutkan nomer rekening yang biasa ia gunakan untuk mengirim uang pada mamah dan abahnya di Cianjur.

"Saya udah bayar ongkos sama ganti ruginya ya." Jeongguk menunjukkan layar handphonenya yang menampilkan bukti transaksi.

"HEEEEE UANG TIGA JUTA BUAT APA YA ALLAH?!!"

"Terserah kamu mau pake buat apa juga, itu udah jadi uang kamu."

"Astagfirullahaladzim kak maksudnya uangnya kebanyakan." Taehyung rasanya ingin menangis meratapi betapa besarnya nominal itu bagi orang-orang seperti dirinya.

Sedangkan bagi Jeongguk itu seperti uang recehan bekas kembalian dari minimarket.

"Terima aja, itu rezeki kamu karena ketemu sama saya. Nanti saya bakalan ngehubungin kamu lagi."

"Bye Taehyung, saya pamit dulu."

Ya Allah jika dia jodohku
Maka dekatkanlah
Jika dia bukan jodohku
Cih atuhlah iyain aja gitu

-tamat-

Hikmah dibalik cerita ini: "don't judge book by its cover👍"

NYELEWENG [KOOKV]Where stories live. Discover now