🍫 pelangi

4.8K 768 145
                                    

semakin aneh tulisan Suni, semakin turun juga vote commentnya wkwk but it's okay :D

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

semakin aneh tulisan Suni, semakin turun juga vote commentnya wkwk but it's okay :D


♡♡♡

Canggung.

Situasi sekarang sangat membingungkan buat Dewana Wonwoo. Dimana dia ada di boncengan sang pujaan hati, setelah 10 menit tadi dia siap-siap amat terburu.

Wonwoo masih kaget, masih gagal paham kenapa tiba-tiba Mingyu ngajak dia jalan-jalan gini.

Heran lah bayik kucing!

Padahal nih hyung, semenjak kakak kelasnya itu sibuk ujian Wonwoo sama sekali gak denger kabar apapun dari Mingyu. Ditambah kelas 11 yang emang diliburin selama kelas 12 ngejalanin ujian akhir.

Dan sesuai sama apa yang dibilang mami nya di rumah, Mingyu emang beneran bawa dia ke taman menteng.

Ini udah sore menjelang malam btw.

"Kok lo diem aja sih?"

Mingyu melontarkan pertanyaan.

"Terus aku harus teriak-teriak gitu?" polos Wonwoo.

Mingyu hela nafas. "Gak gitu juga, Dewana."

Cengiran Wonwoo tampilkan. Karena mulutnya gatel pengen nanyain ini, meluncur lah sebuah pertanyaan. "Atas dasar apa kak Raka ngajak Dewa jalan? Karena kayak gak mungkin aja gitu kak Raka ngelakuin ini tanpa alasan."

"Lo gak suka gua ajak jalan?"

"Bukannya gak suka.."

"So?"

Wonwoo berdehem pelan. "Aku cuman takut, rasa Dewa buat milikin kak Raka semakin tinggi nantinya."

Jawaban Wonwoo sedikit banyak bikin Mingyu kepikiran juga.

Dia bingung sama dirinya sendiri. Semua ini dia lakuin semata buat menghibur pikirannya yang lagi stress akhir-akhir ini.

Dan entah kenapa Mingyu milih ngajak Wonwoo buat nemenin dia refreshing otak. Padahal biasanya juga suka sama ketiga sohibnya.

Kayak ada dorongan tersendiri yang bikin Mingyu keberanian diri buat jemput cowok manis itu ke rumahnya langsung.

Mingyu udah gila.

Gila karena cinta eak eak eakk ;v

Tapi sayang, si babang tiang belum mau mengakui.. 😴

"Gue suntuk aja diem di rumah." Mingyu akhirnya ngejawab pertanyaan Wonwoo yang tadi. Sekalian pengalihan pembicaraan.

Suasana taman yang cukup lenggang bikin dua anak adam itu semakin canggung. Tapi Wonwoo selalu berusaha cairin suasana itu.

Walau ga ada respon berarti dari yang diajak ngobrol, tapi Wonwoo seneng bisa berduaan gini sama si pencuri hati.

Hehe :D

Sore berganti malam, pengunjung taman pun terus silih berganti. Kali ini Wonwoo ngajak Mingyu buat nonton pengamen jalanan. Sebuah keajaiban karena yang diajak nurut gitu aja tanpa protes.

"De, gak laper?" tanya Mingyu tiba-tiba.

"Hah, apa? De?"

Wonwoo yang lagi fokus dengerin si penyanyi jalanan di depannya langsung musatin atensi ke Mingyu.

De? maksudnya adek?! Wonwoo gak salah denger kan ini?

"Dewana. It's your name." Mingyu ngejawab enteng. "Pertanyaan terakhir, lo laper gak?"

Kirain apa.. Aduh, Wonwoo udah salting duluan. Emeng kira 'adek' tuh sebutan kesayangan Mingyu buat dia gituu.

Wonwoo ngembangin sebuah senyuman simpul. "Eum, gak terlalu laper sih. Emangnya kak Raka pengen makan apa?"

Gelengan kepala Mingyu berikan. "Gak juga."

Kepala Wonwoo ngangguk-ngangguk tanda mengerti. Dia tanpa peduli nerusin lagi acara nontonnya yg ke-interupsi sebentar oleh Mingyu.

Tetaplah engkau disini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu
Untuk cinta sesaat..

Jika tak ingin disini
Jangan berlalu lalang lagi
Biarkanlah hatiku
Mencari cinta sejati
Wahai cintaku.. wahai cinta sesaat

Hivi - Pelangi

Ketika lirik itu terdengar, pancaran manik Wonwoo berubah menjadi sendu. Makna kata yang terlalu menampar hatinya, seakan mengejek jika Wonwoo hanyalah tempat persinggahan sementara bagi Mingyu.

Lelaki jangkung yang merasakan perubahan air muka lelaki manis disampingnya tak ayal mengkerut alis samar. Merasa ada hal yang tidak beres dengan keterdiaman Wonwoo.

"Kak Raka.."

Wonwoo akhirnya bersuara.

"Hmm?"

"Kamu jangan pernah jadi pelangi ya?" kemudian iris Wonwoo menatap lekat manik tajam milik Mingyu. "Dia jahat, cuma nyapa sebentar terus hilang, dan indahnya pun cuma sesaat."

"Aku mau kak Raka jadi matahari. Yang ada atau gak ada nya matahari pun kehadirannya tetap penting buat kehidupan Dewa."

Wonwoo menghela nafas sejenak. Meredam rasa sesak yang mendadak memenuhi relung hatinya. Sesak kala mengingat sang pujaan hati telah terikat dengan orang lain

Sedangkan Mingyu masih menutup mulutnya. Masih kaget sama yang Wonwoo bilang.

"Sesuai sama lagu yang dinyanyiin mbak nya.. aku mau cinta itu hadir buat selamanya. Can you give it to me?"

Di luar dugaan, respon Mingyu cukup mengejutkan buat Wonwoo.

Mingyu ketawa ringan. Lengan besarnya merangkul bahu Wonwoo, lalu dengan gemas mengacak surai lembut itu secara halus.

"Anak kecil gak boleh dulu mikirin cinta-cintaan,"

"Kak Raka, Dewana serius!~"

"Siapa bilang gue lagi bercanda?" Mingyu meraih jemari Wonwoo untuk ia genggam. "Kita cari makan, gue laper."

Lagi dan lagi, Dewana Wonwoo tergantung tanpa status hubungan yang pasti.

♡♡♡

INI KAPAN JADIANNYA SIH?!? 😭

INI KAPAN JADIANNYA SIH?!? 😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©Suni💛

Network Love » Meanie✔Where stories live. Discover now