[2nd] 23. Jeruji Besi

Start from the beginning
                                    

"Silahkan."

Kaisar membuka mulut, menghentikan rumor-rumor baru yabg terjadi, Selena menghela nafas kasar ketika telinganya mendengar kata-kata para bangsawan dibelakangnya.

-"Apa yang dilakukan seorang Putri diruang sidang?"

Ia menegakkan punggungnya dan menatap Lucian yang terkejut dengan kehadiran nya.

"Izinkan saya, untuk menggali lebih dalam kasus ini yang mulia!"

Selena tersenyum kecil, mengabaikan satu persatu sindiran dari mereka yang selalu meremehkan wanita.

"Apa?!"

"Apa yang tuan putri katakan?"

"Kau dengar itu?"

Lain hal dengan Hansel yang hendak membuka mulut tapi segera ditahan oleh ayahnya.

"Apa alasan mu ingin melakukan itu?"

"Karena tuan Vallerius tidak ada kaitannya dengan pembantaian ini, ayahanda."

"Apa maksudmu?"

Kaisar mengatur ekspresi nya pada ucapan yang keluar dari mulut Putri nya tanpa ragu-ragu.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?"

"Sebelum saya menjawab, saya ingin bertanya, apa saudara saya sudah menggali lebih jauh tentang kasus ini sebelum memutuskan untuk meyakini bahwa tuan Vallerius adalah pelaku?"

Selena menoleh kearah Hansel dengan senyum cerahnya seolah meminta kakaknya itu untuk mengalah padanya dalam atmosfer ketegangan itu.

Hansel menghela nafas pelan dan mengangguk pelan dalam senyuman polos adiknya itu.

Ia tidak bisa mengalah sedikitpun padanya.

"Kalian semua yang hadir disini pasti tahukan? Dalam sebuah kisah tragedi, pasti ada dua sisi berbeda tergantung dari siapa yang melihat dan mengalaminya. Dan kalian baru mendengar dan melihat melalui mata korban, bukan mata pelaku—"

"Bukankah jelas bahwa tuan Vallerius adalah pelakunya?"

Semua menoleh kearah suara, itu adalah Blair Fulton. "Kita sudah melihat sendiri bahwa tuan Vallerius ditangkap ketika menusukkan belati pada seorang pelayan yang mencoba menyelamatkan diri."

"Tunggu dulu Marquis Fulton, saya bahkan belum selesai berbicara Bagaimana tuan bisa memotong ucapan saya?"

"...."

Blair duduk kembali dan memperbaiki letak dasinya dan menutup mulut nya. Selena menggerutu sebentar lalu melanjutkan kata-katanya.

"Seperti yang saya katakan ayah, kakak, kita baru melihat dan mendengar dari sisi pelayan, apa tidak ada satupun dari kalian yang ingin mempertanyakan bagaimana kisah dari tuan Lucian sendiri?"

"Dia bahkan tidak memiliki saksi untuk membelanya!"

"Saya tidak mempertanyakan saksi untuk membela tuan Vallerius, jadi berhenti mencoba menyudutkan tuan Vallerius yang sedari tadi kalian biarkan diam tanpa membela diri!"

Baiklah, beberapa dari bangsawan yang tadinya ingin ikut andil dalam perdebatan mulut kembali menutup mulut setelah kata-kata tajam Selena, Hansel mengangkat bahu pada tatapan bertanya dari ayahnya tadi lalu kembali menatap adiknya.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now