Tsukishima Kei || UnToxic || Kageyama Tobio

19.2K 841 643
                                    

¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•
:...(\_(\ ...*...*...*...*...*.
* .(=' :').* ....HAPPY...*...
•. (,('')('')¤* NEW YEAR!!!
•....*...*...*...*...*...*...*.
¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•

×UnToxic×

"Aku tidak bisa memilih di antara kalian berdua," perempuan itu berdiri di atas ayunan yang mengalun pelan, lebih memilih memandang langit daripada laki-laki berkacamata yang duduk di ayunan sebelahnya atau laki-laki bersurai raven yang duduk di pinggiran pagar di hadapannya, "aku membayangkan, bagaimana jika aku memilih salah satu di antara kalian. Namun, ekspresi kesakitan untuk orang yang kutolak selalu menghantuiku, dan aku tidak bisa."

Tidak ada yang membuka percakapan. Hanya bunyi decit besi dan suara angin yang berhembus membawa rambut gadis itu terbang. Kedua laki-laki itu hanya bisa menatap tanah, tanpa bisa mengucapkan satupun kalimat menjawab bahkan merespon apa yang gadis itu katakan. Mereka takut, terlalu takut untuk tahu apa yang gadis itu pikirkan. Gadis yang berhasil merebut pikiran, hati, bahkan jiwa mereka. Oke, jiwa mungkin sedikit berlebihan.

Namun untuk seorang Kageyama Tobio dan Tsukishima Kei, (Fullname) bagaikan sebuah bom. Yang bisa menghancurkan mereka sewaktu-waktu jika mereka memotong kabel yang salah. Tak bisa diprediksi jalan pikirannya, tak bisa ditebak tingkahnya, bahkan tak bisa diukur kecerdikannya. Mereka berdua tertarik pada (name) yang berbeda dari perempuan lainnya.

Seperti saat ini, mereka mengharapkan sebuah jawaban yang pasti. Dimana salah satu dari mereka yang beruntung dapat memiliki hati (name) seutuhnya. Namun kenyataan berbanding terbalik dengan harapan mereke. (Name) tak memilih. (Name) mau mereka berdua berada dalam genggamannya.

Betapa serakahnya (name).

"Tapi aku tak memaksa kalian," ucapan gadis itu membuat mereka mendongak menatapnya, "ini salahku karena menginginkan kalian berdua. Jadi, aku pikir salah satu dari kalian yang harus menyerah, mundur untuk tak memilihku. Jika kalian muak denganku, kalian boleh mundur. Jika kalian menemukan seseorang yang lebih dariku, kalian boleh mengejarnya."

Tsukishima mengepalkan jarinya kuat. Dia marah, sangat. Perempuan disampingnya ini tak pernah bisa memberikan jawaban pasti akan pernyataan cintanya, di ombang-ambing begitu saja, menarik dan ulur tali perasaannya tanpa memberikan ikatan yang pasti. Dia bangkit dari ayunan dan memakai headseat-nya, "aku pulang."

Kageyama juga berdiri, meninggalkan gadis itu sendiri dengan perasaan yang kalut.

"Kutunggu jawaban kalian besok!" teriak (name).

Besok adalah hari terakhir mereka bersekolah di Karasuno. Upacara kelulusan yang menjadi penutup mereka untuk masa sekolah. Dan hari terakhir mereka, untuk bisa berpikir tentang perasaan kusut mereka tentang (name).

Tak pernah terjadi hal yang bagus jika menyangkut (name).

>>>

Keramaian bukanlah favorit (name). Setelah upacara kelulusan selesai, banyak orang tua yang mengucapkan selamat pada anak mereka, berfoto ria, menangis haru, hingga banyak pelukan hangat yang menyakitkan di mata (name).

(Name) bukan anak yang hidup di tengah keluarga harmonis. Ayah brengseknya menghamili wanita lain dan mesti menceraikan ibunya, bukan hanya satu, namun tiga anak! Ibunya kembali menikah dengan pria lain dari luar negeri dan meninggalkannya sendirian di Miyagi. Ibunya berpikir uang yang mengalir sudah cukup memenuhi kasih sayangnya. Tentu saja tidak.

Melt Me [hq 18+]Where stories live. Discover now