Akaashi Keiji || Deeply

17.3K 752 184
                                    

Yahoo~~
Hime-sama tachi!!
Sakura's back to the field!!
Sakura balik lagi nih bawa setter Fukurodani!!

Enjoy the story!!

×Deeply×

Dirinya kembali berwarna hitam dan putih kala sang matahari terbenam dan tak menyinari dunianya. Dunianya berjalan begitu monoton, seakan seluruh saraf sudah terputus hingga ia tak merasakan apa yang namanya emosi. Waktu bergulir seakan tak menghiraukan keadaannya yang tertinggal sendiri, terus maju tanpa memberikan dirinya sebuah penopang untuk hidup. Seolah memberi tahu bahwa alam ini sudah meninggalkannya terjatuh dan terpuruk dalam kesepian.

Dia kini duduk di kursi taman ditemani dengan guyuran salju bertumpuk di kepala. Mangabaikan kedinginan dan menyiksa dirinya asal bisa melupakan rasa kesepian yang begitu dalam tertanam di hati.

>>>

Aku melihat layar ponselku yang memunculkan nama Bokuto-san, orang yang sudah meneleponku berkali-kali karena panggilannya kuabaikan. Aku sengaja mengabaikannya, aku butuh waktu sendiri untuk mencoba menghilangkan rasa kesepian yang kembali muncul. Aku sedang tidak di mood yang baik untuk meladeni kebodohannnya. Aku ingin sendiri. Aku ingin dia.

Aku bersandar pada kursi taman dan mendongak. Menutup mataku dan menikmati butiran salju yang jatuh di wajahku. Dinginnya suhu membuatku menggertakkan gigi karena mengigil, namun menyiksa diri seperti ini sepertinya tidak ada salahnya. Setidaknya rasa sakitku akan lebih terasa nyata daripada kesepianku.

Ponselku kembali bergetar dan kali ini yang muncul adalah nama Kuroo-san. Aku mengernyit, untuk apa Kuroo-san menelponku?

"Halo?"

"Akaashi, dengarkan aku baik-baik dan kumohon untuk jangan panik."

"Ada apa. Kuroo-san?"

>>>

Aku membuka mataku dan mengernyit kala merasakan sinar yang begitu terang memasuki mataku. Aku bangkit dari tidurku dan menyadari bahwa aku tidak berada di apartemeku melainkan di sebuah padang bunga yang begitu luas. Dimana aku?

"Keiji, hisashiburi."

Aku menoleh kebelakang dan melihat dia. Dia yang memberikanku rasa kesepian, dia yang meninggalkanku, dan dia juga yang kurindukan, "(name)? . . ."

"Helloww~~"

Senyum lebarnya membuatku bangkit dan berjalan menggapainya. Meraihnya, memeluknya, dan menghirup aroma tubuhnya yang begitu kurindukan, "aku merindukanmu."

Dia membalas pelukanku dan menaruh dagunya di pundakku, "aku juga merindukanmu. Sa~~ngat merindukanmu."

Aku memeluknya lama, membawanya ke pangkuanku dan duduk di bawah pohon rindang yang berada di tengah padang bunga ini. Kami bercengkerama dan tertawa, menumpahkan seluruh kerinduan yang selalu terpendam. Dirinya masih begitu cantik dengan gaun one-piece putih polos, kulit susunya yang begitu hangat, dan mata coklatnya yang begitu dalam. Aku menatapnya, menatap bibirnya, hidungnya, dan berakhir pada mata yang memberikanku kedamaian.

Aku mendekat dan mencium bibirnya yang begitu manis dan memabukkan, rasa yang sama seperti aku rasakan dulu. Dia memeluk leherku dan mengusap kepala belakangku, tindakan yang selalu membuatku tenang karena berada pada kehangatannya. Aku meraih tengkuknya dan menariknya agar aku dapat merasakannya lebih dalam.

"Nghhh . . . Keijiii. . ."

>>>

Akaashi menyerukkan hidungnya di leher jenjang (name). Menghirup aroma tubuhnya dan memberikan jilatan basah hingga membuat gadisnya mendesah. Kaos putihnya ia lepaskan dan dihamparkan ke tanah. Akaashi merebahkan badan (name) ke atas bajunya tak ingin kotor karena tanah.

Melt Me [hq 18+]Where stories live. Discover now