1. Start

48 11 2
                                    

Mia dan Alana sedang menginap di rumah Yunki untuk bertemu idola mereka yang dua hari kedepan akan mengadakan fansign di seoul.

Mia berasal dari Indonesia. Wanita berambut hitam panjang dengan karakternya yang agak cuek, bukan cuek karena tidak peduli tapi memang sifatnya tidak expresive.

Mia bertekad penuh untuk pertama kalinya ke fansign ini dengan menabung segiat mungkin. Padahal ini tabungan untuk ke konser tapi rasanya tidak apa dia gunakan untuk fansign saja mempung ada kesempatan.

Seharusnya dia bersama temannya dari Indonesia tetapi yang lolos pendaftaran fansign hanya dia dan Putri, tapi Putri ada kendala dengan orang tua.

Sedangkan Alana berasal dari Brazil. Wanita berambut panjang yang bergelombang cantik dengan karakternya yang friendly, karena itu dia bisa berkenalan dengan Mia yang mana mungkin chat orang deluan.

Mereka hanya teman yang berkenalan di grup chat lalu semakin akrab walaupun ngobrolnya dengan bahasa inggris yang berantakan.

Itu bodoh tapi siapa sangka mereka semakin akrab.

Oh ya Yunki ini asli orang Korea dan untungnya tepat di Seoul jadi Mia dan Alana tidak perlu repot untuk mencari tempat tinggal.

Mereka bertiga sedang masak untuk makan malam. Orang tua Yunki tidak berada dirumah karena sedang menjenguk neneknya Yunki yang berada di pedesaan.

"Oh my God, aku tidak punya soda" ucap Yunki setelah membuka lemari pendingin.

"Emangnya harus?".

Mia pikir kan masih ada air mineral kenapa khawatirnya sangat berlebihan.

"Apa kau bercanda? kita mau makan daging dan kurang lengkap tanpa minum soda".

"Baiklah, aku akan keluar untuk membelinya".

"Biar aku saja, aku takut kau tersesat".

"Tenang, aku saja lagian aku tidak melakukan apa apa. Lanjutkan saja masakanmu aku akan menggunakan GPS jadi tenang saja".

Mia segera menggunakan mantelnya lalu pergi keluar untuk mencari supermarket terdekat.

Setidaknya Mia berguna untuk temannya kali ini, dia dari kemarin hanya membantu sesekali. Memasak dan merapikan barang selalu kedua temannya.

Mari kita akui ini bukan sepenuhnya salah Mia yang malas, tapi dia hanya telat bangun jadi saat bangun semuanya sudah rapi dan saat masak pasti teman-temannya sudah mengambil alih dapur.

Tentang telat bangun Mia pernah di foto oleh Yunki lalu di kirim ke grup chat dengan caption

'apakah orang Indonesia seperti ini?'

dan teman ARMY Indonesia (indomy) membalas pesan itu.

'tidak, itu hanya Mia wkwkwk'

Ya, seperti itulah teman.

Mia menikmati suasana jalanan Korea yang sangat berbeda dengan Indonesia, rasanya seperti sedang menonton drakor.

Senyum kebahagiaan yang sudah lama terkubur kembali hadir karena merasakan mimpinya yang satu ini menjadi nyata, setidaknya saat ini dia bisa tersenyum sebelum kembali ke hari-hari yang suram.

Ternyata cukup mudah menemukan supermarket tidak sesulit yang dia bayangkan. Ini lucu, Mia selalu merasa seperti sedang menonton MV ataupun drakor saat melihat sesuatu yang tidak asing seperti supermarket ini.

Mia rasanya ingin mencuri seperti wanita di MV highlight real BTS biar ketemu Taehyung, terus dibayarin.

Pikiran bodoh itu langsung di tepis jauh dan segera menuju rak minuman untuk mengambil soda dan setelah itu Mia membayar ke kasir.

Memori gadis itu cukup baik untuk kembali pulang Mia langsung pergi meninggalkan supermarket dengan membawa dua botol soda berukuran besar.

Setelah Mia menaiki anak tangga di jalanan dia melewati gang perumahan untuk menuju rumah Yunki tapi dia merasa tidak enak, entah karena disini penerangannya kurang atau ada hal lain.

Disebrang Mia juga ada gang yang lebih redup, dia tidak berani melihat kearah sana.

Disebrang sana terasa seperti ada yang memperhatikan Mia ntahlah itu hanya halusinasi atau apa tapi, rasa takut mulai muncul. Disini sangat sepi dan penerangannya minim berbeda dengan daerah anak tangga tadi. Mia menghentikan langkahnya memastikan dia diikuti atau tidak.

Mia melihat bayangan hitam melewati penerangan di gang sebrang, langkah bayangan itu juga berhenti bersembunyi di balik tembok rumah.

Drakor tentang pembunuhan terbayang di kepalanya.

Shit, gadis itu sangat ketakutan. Detak jantungnya berpacu sangat cepat dan pikirannya kacau.

Mia terus berjalan melangkah cepat.
Saat Mia ke arah kiri langkah kaki bayangan itu juga mengarah ke kiri, jarak mereka tidak dekat tapi sejajar. Mia terus berbelok-belok dia takut masuk keperangkap penjahat ini.

Ntahlah Mia tidak yakin dengan opsinya kali ini tapi dia lakukan. Bersembunyi dari penjahat itu.

Dengan detak jantungnya yang tidak beraturan Mia sembunyi di balik tempat sampah. Gadis itu menarik nafas panjang dengan pelan dan menutup mulutnya. Cairan air mata sudah berkumpul untuk tumpah.

Mia tidak ingin menangis tapi hatinya sudah menangis deluan, dia benar-benar ketakutan suara meringis yang terdengar pelan dari mulutnya tidak bisa ditahan.

BRAKKK

Tempat sampah itu terbalik, rasanya gadis itu ingin mati di tempat dengan ketakutan berkali lipat lalu di kagetkan seperti itu.

Seorang laki-laki berpakaian serba hitam berada di hadapan Mia.

Lelaki itu menggunakan topi untuk menutupi wajahnya. Dia tidak terlihat membawa senjata, Mia sempat berpikir dia hanya salah sangka. Tetapi tidak setelah dia ditarik menyusuri jalan gelap yang menembus jalan besar yang sepi.

Mia dimasukan kedalam mobil, untung saja di kursi tengah bukan bagasi seperti penculikan di film pikirnya tapi tetap saja ini menakutkan.

Lelaki itu melajukan mobilnya di kesunyian jalan, mengarahkan kaca depan ke arah Mia, hingga gadis itu terlihat dari tempat kemudi sana.

Mia hanya ingin refreshing disini tapi malah merasakan hal baru yang seperti ini, semakin tertekan rasanya.

Hidupnya terasa ditakdirkan untuk menderita.

Mia dengan cepat berpikir dia harus apa, sempat terlintas dikepalanya untuk langsung keluar dari mobil yang sedang melaju ini dan untungnya dia menemukan opsi yang lebih aman yaitu menguhubungi Yunki.

Mia mulai mengetik pesan untuk Yunki karena tidak mungkin dia menelpon bisa ketahuan.

Tapi usaha yang dilakukan Mia gagal karena Lelaki itu langsung merampas handphonenya saat Mia sedang mengetik.

Mia sedang berpikir berkali kali untuk meloncat dari mobil yang melaju ini takut malah dia yang cacat seumur hidup. Tapi gadis itu belum mau mati di tangan orang ini.

Mati

Cacat

Mati

Cacat

Mati

CKIIIITTT

Mobil yang di kendarai lepas kendali karena permukaan jalanan yang basah dan licin. Dengan terpaksa orang itu ngerem mendadak membuat mobil mereka terputar arah dan Mia tersentak, kepalanya terbentur  cukup keras membuat kesadaran gadis itu menghilang.





















Guys sorry baru bisa update banyak kendala Minggu kemarin kayaknya aku gaperlu cerita kenapa kenapanya karena gapenting juga sih intinya aku minta maaf gabisa nepatin janji 😭

Vote Juseyoo
You my hope please vote ✨
Aku janji bakal berusaha lebih baik lagi, kkepjjang!

👇Vote disini ya hyung 🥺

P E O N YWhere stories live. Discover now