9. Jacket

29 2 11
                                    

05.45

Apasih yang diharapkan kalau dekat sama bias? Jadian? Pacaran? Uwu uwu?

Ga mungkin, dia aja sibuk kerja.

Mia melihat Jimin yang sedang menutup matanya dengan wajah yang disentuh sentuh oleh stylish.

Mia pov

Kemarin sikapku keterlaluan banget kah? Jimin kok cuek banget, hmm mungkin sifat aslinya emang gitu kali.

Jimin marah?

Jimin benci sama aku?

Argh, i hate my mind.

Kenapa rasanya semua orang membenciku. Padahal kenyataannya tidak kan?

Aku tidak melakukan kesalahan, sepertinya.

Tapi kenapa tidak ada yang membalas pesan ku. Apalagi Yunki aku membutuhkan dia, aku tidak mengerti Korea.

Kemarin aku mengiriminya kabar dan aku bertanya tentang menggunakan mesin cuci tapi tidak dijawab sampai sekarang. Mesin cucinya huruf hangeul semua, gapaham.

Oke, jangan berharap apapun dengan teman. Andalkan lah diri sendiri.

Autor pov

Jimin telah selesai di make up, dia ketiduran di kursinya. Sekarang masih sangat pagi untuk bekerja tapi mereka sudah harus bersiap dari sekarang untuk memulai hari.

"Kau suka?".

Mia menoleh ke asal suara. Dia melihat stylish Jimin mendekatinya.

"Jadi apa kau suka?".

"Suka apa?". Mia bertanya balik dengan heran, orang Korea kalau ngomong emang suka setengah-setengah ya?

"Kau suka Jimin kan?".

"Tidak, biasa aja kok".

Mia mengatakannya dengan jujur tapi si mba stylish ini terus menggodanya.

"Dari tadi kulihat kau memperhatikannya terus".

"Hanya, emm melihat saja. Aku baru pertama kali melihat secara nyata".

"Huh, alasan yang bagus. Yasudah lah, kamu suka aku ngga?".

"WHAT? suka? apa kau gila".

Tanpa sengaja Mia berkata kasar, ya tapi mengumpat memang kebiasaanya.

Kata suka di Korea itu sangat kompleks, jadi suka itu bukan hanya berarti cinta atau berhubungan dengan pacaran.

"Heyy aku bukan lesbi, suka itu maksudku kamu nyaman ga untuk berteman sama aku. Soalnya aku gapunya teman".

Sebenarnya bukan ga punya teman tapi ga punya yang cocok aja. Dan dia ingin mencoba berteman dengan Mia.

"Ohh, terserah lah".

Mia beranjak pergi tanpa melanjutkan perkenalannya terlebih dahulu. Membuat stylish itu menatapnya dengan heran dan sedikit kagum.

Kagum, kenapa orang sombong bisa terlihat sekeren itu.

Aku juga pengen kayak gitu tapi aku orangnya ga tegaan -mbastaylish

><

"Bagaimana cara mengembalikan jaketnya? dia saja terlihat acuh, melihat keberadaanku saja tidak".

Ucap Mia kepada dirinya sendiri di depan cermin toilet. Bertanya tanpa menemukan jawabannya.

Mia menghembuskan nafas kasar lalu pergi keluar dari toilet.

P E O N YWhere stories live. Discover now