• I Hate You •

Start from the beginning
                                        

Satu persatu trainee keluar dari ruang latihan. Berniat mengistirahatkan tubuh mereka, mengingat besok ada penilaian mingguan. Sementara Taehyung masih terduduk disana, memandang pantulan dirinya di cermin.

"Hey, aku duluan."

Tepukan pelan Jibeom di pundaknya memudarkan lamunan Taehyung. Pun ia mengangguk kecil sebelum akhirnya benar-benar ditinggalkan sendirian di ruangan yang pengap itu.

Entah sudah berapa kali Taehyung menghembuskan nafas kasar. Merasa aneh dengan dirinya sendiri.

Atensinya beralih ke arah ponsel genggamnya. Kembali melihat isi pesan yang beberapa jam lalu ia kirimkan. Tidak ada perubahan disana, tidak ada tanda-tanda wanita itu menjawab pesannya.

'Sohyun-ah...bagaimana kabarmu?'

Isi pesan itu berkali-kali terlintas di kepala Taehyung. Membuatnya frustasi.

Sudah satu minggu ia tidak tahu kabar Sohyun sama sekali. Entah wanita itu masih hidup atau sudah tidak lagi di dunia, Taehyung tidak tahu. Enggan rasanya bertanya pada orang lain karena dia memang tidak memiliki teman dekat.

Benar-benar membuatnya frustasi.

Setidaknya ia ingin tahu bahwa Sohyun baik-baik saja atau tidak.

'Kenapa aku masih peduli dengannya?'

Taehyung sering kali menanyakan hal itu pada dirinya sendiri. Namun selalu berujung pada satu titik yang sama.

'Karena aku masih mencintainya'

Terdengar gila karena dia sendiri yang meminta untuk mengakhiri hubungan mereka. Entahlah Taehyung tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang. Benar-benar kacau.

Ting

Ia terkejut saat notif pesan masuk. Matanya yang sejak tadi terpejam tanpa aba-aba mencari ponselnya dan melihat isi pesan itu.

'Hmm.'

Satu jawaban yang benar-benar singkat. Tapi setidaknya sudah membuat Taehyung hampir menangis disana. Bersyukur wanita itu masih hidup dan kini membalas pesannya.

• • •

Sohyun terbangun dari tidurnya. Berniat mengambil air minum dan memuaskan dahaganya.

"Jungkook-ah?"

Sohyun heran tidak melihatnya pria itu di ruangannya. Aneh saja, karena tiap malam Jungkook pasti tidur di sofa itu. Tidak perduli dengan punggungnya yang terasa sakit, tiap kali Sohyun menyuruh lelaki itu pulang..

'Aku tidur di sini saja. Bangunkan aku kalau butuh sesuatu okay?'

Benar-benar membuat Sohyun tersipu malu saat kembali memikirkannya, tapi kini lelaki itu tidak ada disana.

"Ah, mungkin dia ada kelas tambahan."

Gumam Sohyun. Mengingat lelaki itu adalah ketua kelas yang terkenal paling pintar di sekolah mereka.

Sohyun mengambil ponselnya. Berniat menghubungi Jungkook, khawatir jika terjadi sesuatu. Namun nontifikasi pesan itu membuatnya tiba-tiba merasa gugup.

• ALONE •Where stories live. Discover now