Bagian 01

143 112 48
                                    

Semesta sengaja membuatmu jatuh, bukan karena ingin mendengarkanmu mengeluh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta sengaja membuatmu jatuh, bukan karena ingin mendengarkanmu mengeluh. Ia hanya ingin kamu belajar bagaimana bangkit dari rasa sakit.

•>>•<<•

Sekarang Bintang sudah siap dengan seragamnya. Baju dengan bagian lengan dilipat, dasi yang sedikit dikendorkan, kaus kaki pendek dan sepatu snakresnya. Dan tak lupa, topi yang selalu ia pakai dengan kebalakang. Kemana pun dan kapan pun itu.

Setelah semuanya beres, Bintang keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Disana sudah terlihat mamah, papah serta kembarannya. Kejora.

Ngomong-ngomong soal Kejora. Bintang satu sekolah dengannya, sebenarnya Bintang malas jika harus satu sekolah dengan saudari kembarannya.

Tapi, papah dan mamahnya memaksa untuk ia satu sekolah. Ha'h kalau harus begini lebih baik dirinya tinggal bersama sang nenek saja selamanya.

"Bintang, ayo sini duduk sayang. Kita sarapan bersama," pinta Ariska--mamahnya Bintang dan Kejora.

Bintang mendekat lalu menggeleng, "Enggak deh Mah. Bintang sarapan disekolah saja, kalau begitu Bintang langsung jalan ya. Pah, mah. Assalamualaikum." pamit Bintang setelah itu ia menyalami kedua orang tua nya. Tanpa menoleh ke arah Kejora.

"Wa'alaikumsalam." jawab ketiganya.

"Bin, kamu tidak mau bareng sama Papah dan Kejora? Kan hari ini kamu awal masuk sekolah nak," kata Rino--papah Bintang.

Bintang kembali menggeleng, "Gak usah Pah. Emang Bintang anak kecil pake di anter segala?" jawabnya sambil terkekeh. Ralat, lebih tepatnya terpaksa.

Rino menghembuskan nafas nya gusar, setelah itu ia mengangguk dan kembali memakan sarapannya.

"Kak, aku bareng Kakak aja ya. Sekali-sekali gitu, kita kan anak kembar heheh." ujar Kejora dengan senyumnya yang menawan. Dan membuat siapa saja yang melihat terpesona.

"Gak usah. Lo bareng sama papah aja, yaudah gue duluan. Bye,"

Setelah mengucapkan itu. Bintang benar benar keluar dari rumah dan menunggu angkot lewat.

Tak lama kemudia angkot jurusan ke sekolah datang, tidak mau ketinggalan Bintang segera masuk.

•>>•<<•

Setelah dua puluh menit perjalanan, akhirnya Bintang sampai di depan sekolah.

SMA ANGKASA

Galaksi satu BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang