12

9.5K 932 29
                                    

Sorry Typo 👀

Tidur Tya terusik kala merasakan kecupan-kecupan pada wajahnya, dan ketika dia membuka mata, netranya menangkap eksistensi Jaehyun sebagai pelaku.

Tya membenarkan posisinya menjadi duduk. Melirik sebentar kearah ajam dinding yang menunjukkan pukul 2 pagi, lalu beralih pada suaminya.

"Maaf" ucap Jaehyun, kemudian Tya menghela nafasnya

"Kita bicarain dikamar Noval aja" ucap Tya, Jaehyun mengangguk.

Sebelum beranjak Tya membenarkan selimut Jenoval, lalu membawa Jaehyun ke kamar si bungsu.

Sampai dikamar Jenoval, Tya duduk diatas kasur dan Jaehyun yang berlutut dihadapanya sembari menggenggam kedua tangan Tya

"Maafin aku, aku gak maksud ngomong kek gitu, aku khilaf maafin aku sayang, kamu gak harus ngurus anak-anak sendiri mereka anak-anakku juga, sekali lagi maafin aku"

Tya sudah menduga, Jaehyun mana mungkin setega itu. Tapi dia juga masih bingung kenapa bisa suaminya sampai marah besar seperti ini.

Tya mengulurkan tangannya menyentuh pipi kana Jaehyun. "Kamu kenapa? Ada masalah lain? Aku tau kamu gak biasanya sampe kebawa emosi begini"

"Ada masalah dikantor, dan penyebabnya Jenoval"

Tya kebingungan, apa hubungannya perusahaan Jaehyun dengan Jenoval

"Kamu tau anak kita main judi?" Tanya Jaehyun, tentu saja Tya sangat kaget.

"Judi?" Ulang Tya, Jaehyun mengangguk

"Jenoval main judi sama anak-anaknya investor yang nanem saham gede dikantor walau gak semuanya, mereka taruhan gak main-main. Awalnya Noval make card yang aku kasih ke dia. Aku bingung kenapa tiba-tiba saldonya hilang hampir lebih setengah tapi aku diem aku mau selidikin dia make buat apa, tapi kamu tau? 3 hari berikutnya uangnya balik dengan jumlah lebih dari yang keluar"

Tya hampir lupa bernafas mendengar cerita suaminya, anak bungsunya masih kecil kenapa sudah sangat nakal seperti ini?

"Dan berikutnya Noval main lagi, mereka taruhan besar. Aku udah selidikin dan Noval make surat tanah sebagai taruh dan kamu tau? Noval menangin taruhannya, anak-anak itu gaterima dikalahin sama anak smp, mereka mulai cari tau Nopal dan ngebales dendam dengan cara nyerang perusahaan. mereka nyuruh ayahnya yang nanem saham diperusahaan buat narik sahamnya lagi, aku rugi besar yah walaupun lumayan tertutupi sama kemenangan Jenoval tapi masih ada sisa yang aku harus tambahin lagi, aku pusing sendiri yang, bukan karna uangnya tapi karna Noval. Dia masih kecil tapi udah begini, gimana besarnya"

Tya paham perasaan suaminya, dia juga bingung sekarang antara tidak menyangka dengan tingkah laku anak bungsunya

"Aku yakin dia masih megang sisa kemenangannya, keknya Nopal masih megang 200juta"

Seseorang bantu Tya bernafas sekarang.

"Kerugian kamu berapa pah?" Tanya Tya

"1 milliar lebih, tapi aku udah selesain dan gakpapa yah bulan ini gak aku transferin uang kamu? Aku janji bulan depan aku double?"

"Kamu nambah pake uang kamu?" Tanya Tya, Jaehyun mengangguk

"Aku pikir ini salah anakku, aku juga bakal suruh Nopal tanggung jawab biar gak kebiasaan"

"Gakpapa kok, makasih yah Jae udah sesabar itu sama anak-anak" ucap Tya

"Mereka anakku tanggung jawabku"

Tya mengangguk, selanjutnya membawa Jaehyun duduk disampingnya, lalu memeluk lelaki itu, tentu saja dibalas oleh Jaehyun. Setelah agak lama keduanya melepas pelukan

"Tapi ada satu lagi yang mau aku selidikin dari Jenoval" ucap Jaehyun, mengundang wajah bertanya Tya

"Kemarin dia ngelakuin pembayaran di rumah sakit pake cardnya, aku belum tau dia ngebayar uang rumah sakit siapa"

Masalah apalagi ini? Pikir Tya

"Tapi kamu jangan khwatir secepatnya aku bakalan cari kebenarannya, sekarang bobo yuk, gausah terlalu dipikirin" ucap Jaehyun guna menenangkan istrinya, dia tau istrinya pasti sangat cemas.

.

Pagi harinya keluarga Djung melakukan sarapan seperti biasanya, kedua anak itu sedikit terkejut melihat ayahnya sudah berada di meja makan ketika mereka keluar kamar tadi.

Jenoval memandang ayahnya dengan sedikit rasa takut, kemudian menunduk

"Noval"

Jenoval tersentak kala namanya dipanggil, dia kaget ayahnya tidak pernah berbicara saat makan namun ketika dia menengadah ayahnya sudah menyelesaikan sarapan

"Ya pah?" Jawab Noval takut-takut

"Udah siap sarapannya?" Tanya Jaehyun, Jenoval mengangguk karna memang dia sudah selesai dari tadi tapi dia takut untuk beranjak.

"Kamu tau kesalahan kamu kan?" Tanya Jaehyun, Jenoval mengangguk. Mark dan Tya sedari tadi hanya menjadi pendengar.

"Perusahaan papah rugi karna kamu" ucap Jaehyun, Jenoval meneguk ludahnya kasar. Dia sangat takut.

"Papah rugi 1 miliar lebih"

"What?!"

Itu Mark, dia kaget apa yang sudah diperbuat adiknya?

"Gausah sok bodoh kamu mas, papah tau adikmu pasti udah cerita kalo dia main judi"

Ucapan papahnya membuat Mark memutar otak, dia tau itu tapi apa hubungannya dengan kerugian perusahaan papahnya? Mungkin Mark akan bertanya pada Noval nanti

"Kamu tau pal? Ayah anak-anak yang kamu lawan itu narik saham dari perusahaan papah dan sekarang papah yang harus ganti karna ulah kamu"

"Maaf pah" lirih Noval

"Papah gak mau tau, kamu harus ngembaliin sisanya sama papah terserah kamu mau cari uang gimana, tapi papah gak terima uang haram, ingat papah gak bodoh"

Setelah mengatakan itu Jaehyun beranjak dari duduknya dan langsung diikutu oleh Tya.

"Pal lo emang taruhan seberapa banyak dah?" Tanya Mark

"100 juta"

"Are you crazy?!" Pekik Mark, sudah gila adiknya ini"

"Trus lo kalah gitu?" Tanya Mark, Jenoval menggeleng

"So?"

"Gue menang, tapi anak-anak banci itu gak terima dan yah udah kek yang dibilang papah tadi" jelas si bungsu

"Trus lo harus ganti berapa lagi sama papah?" Tanya Mark, Jenoval kelihatan berfikir

"300?"

"300 juta?!" Kaget Mark, adiknya mengangguk

"Ah sedikit masa lo gak punya sisa kemenangan" sambung Mark lagi

"Udah gak ada, cuma tinggal puluhan juta lagi, gue- gue pake buat..ah pokoknya adalah uangnya udah gue pakek"

"Pake buat apa anjir sebanyak itu, cerita sama gue"

"Mas pinjemlah duit lo"

"Dih apaan, ntar lo mau ganti pake apa?" Tanya Mark, Jenoval menghela nafas

"Kalo gitu mas, jual apart lo dong bantulah gue"

"Gak gak, dah gilak lo yah? Kalo papah tau gue yang dibunuh"

"Ck, lagian juga kenapa lo doang yang dikasih apart, bukan digunain buat yang baik malah dipake buat yang enggak-enggak"

Setelah mengatakan itu Jenoval langsung meninggalkan meja makan lalu menyambar tasnya disofa dan berlari keluar, sebelum



"ANJING LO PAL!"

How about Mark [Sequel Hey Ex!]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora