Sakit

518 57 21
                                    


"Somi.. Lo gapapa kan?"

Somi mendongak guna menatap orang yang tadi berbicara dengan nya.

Dengan senyuman yang dibuat-buat Somi menganggukan kepalanya.

Jaemin menghela nafas, ia cukup tau jika adik sepupu nya itu sedang tidak baik-baik saja.

Selama ini Somi selalu menangis diam-diam di kamarnya dan Jaemin tau itu.

Ia tak punya pilihan, Jaemin rasa ini lah jalan terbaik.

"gue bukan nya ngelarang lo ketemu Renjun, Som. Tapi gue rasa ini pilihan yang tepat buat lo. Kali ini nurut sma gue,ya?"

Somi menangguk tanpa ragu. Jaemin tersenyum lalu mengusak surai kehitaman Somi dengan sayang.

"dah jangan sedih terus. Mumpung masih ada disini. Maanfaatin waktu lo baik-baik. Gue bebasin deh lo mau ketemu siapa aja. Gue gak akan larang lo ketemu Renjun."

Somi menatap heran Jaemin saat pria itu mengucapkan nama yang enggan ia dengar.

"apasih lo? Gue gak mau ketemu dia!"

"gausah munafik. Lo pikir gue gak tau siapa orang yang meluk lo di roftoop waktu itu?"

Pipi Somi bersemu saat ia kepergok oleh Jaemin.

"haha ketangkep basah kan lo. Udah sana mandi. Lo bau. Pergi kemana kek lo biar gak suntuk di rumah. Gue bosen liat lo disini."

"sialan lo na! Yaudah gue mandi. Pergi lo dari rumah gue,hus hus!!"

Bukan nya menurut,Jaemin malah merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang ada di kamar Somi hingga membuat gadis itu kesal.

"gue bilang pergi,kampret!!" teriak Somi sembari melempari Jaemin dengan bantal hingga membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"eh ampun! Gue numpang dulu di kamar lo, Som. Udah woi jan di pukulin mulu setan!"

Setelah puas memukuli Jaemin menggunakan bantal,akhirnya Somi beranjak dari duduk nya dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Jaemin yang kini sibuk mengotak-atik hp nya.

Jaemin menjatuhkan hp nya asal. Mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru kamar lalu menghela nafas.

"sebulan itu singkat gak ya? Gue harap sebulan itu cepat berlalu. Gue pengen semuanya cepat berakhir."

Saat teringat sesuatu, Jaemin segera beranjak dan pergi meninggalkan kamar Somi dengan tergesa.

"lah nana kemana? Main ilang aja tuh bocah."

Gak lama setelah Jaemin pergi, Somi udah selesai mandi dan Jaemin sudah tidak ada di kamarnya.

Pandangan Somi tanpa sengaja menatap pigura poto di nakas. Dan kenangan lampau kembali menghantui pikiran nya.

"sial. Apa gue harus ke tempat-tempat itu sebelum terlambat?"

Lama berfikir, akhirnya Somi memutuskan untuk pergi juga.

💚💚

Suasana pantai tampak ramai.
Maklum hari ini adalah wekeend yang membuat orang-orang memilih kesini.

Sebenernya Somi enggan buat kesini, tapi ia hanya ingin. Hatinya tergerak untuk pergi ke tempat ini.

Somi berdiri sambil menatap laut biru di hadapan nya. Deburan ombak yang bersahutan tanpa henti menenangkan perasaan nya.

Ia memejamkan mata dan membiarkan airmata nya membasahi pipinya begitu saja.

Tak peduli dengan kehadiran orang lain disana, Somi benar-benar tidak ingin di ganggu.

"indah ya Som."

"iyaa."

"gimana,kamu suka tempat ini?"

"suka banget! Aku bakal jadiin pantai ini sebagai tempat favorit ku mulai sekarang."

Pria itu tersenyum.

"syukur kalo gitu. Tempat ini memang indah Som. Tapi ada yang jauh lebih indah dari ini."

Pandangan Somi berbinar sambil menatap lelaki itu.

"woah ada yang lebih indah? Apa itu?"

"kamu mau tau?"

Somi mengangguk antusias.

Tanpa ragu lelaki itu mendekatkan bibirnya ke telinga Somi.

"kamu jauh lebih indah dari apapun."

"apasih? Kok aku?"

"Iyaa kamu. Hal terindah yang hadir di hidup aku."

Pipi Somi bersemu lalu memeluk lelaki itu dengan erat.

"jangan ngawur!"

"serius sayang.."

Somi menggelengkan kepala nya lalu tersenyum lemah. "cuma kenangan." Somi menghapus air matanya.

Somi mengernyit saat sebuah suara familiar terdengar di telinga nya.

Mata nya menyipit saat melihat dua sejoli sedang duduk di tepi pantai tidak jauh dari nya.

Somi melebarkan senyum nya saat tau orang itu. Jika dilihat secara teliti, yang Somi tunjukkan sekarang bukanlah senyum bahagia namun ia menampilkan senyum pahit.

"nah gitu dong senyum. Terus gitu ya selama aku gaada nanti?"

Somi mengusap pelan pipinya yang bekas air mata.

"Ayo pulang."

Suara seseorang mengintrupsi nya. Ia berbalik dan tersenyum. "nana."

Somi berhambur kepelukan sepupunya yang dibalas oleh Jaemin. Mata tajam nya tidak lepas dari dua sejoli yang tengah bercanda ria di sana.

"ngapain nana disini?" Somi bertanya saat ia melepaskan pelukan nya.

Pandangan Jaemin beralih menatap kearah sepupu kesayangan nya itu.

"tadi gue ada urusan disini. Eh gak sengaja ketemu lo. Yaudah gue samperin sekalian ngajak lo pulang."

Somi mengangguk mengerti dengan penjelasan Jaemin.

"tunggu apalagi? Pulang ayok!"

Somi mengangguk lalu meraih tangan Jaemin dan menggenggam nya. Mereka pergi dari sana bersama.

Jaemin melirik kearah Renjun dan nakyung sebentar.

"gak akan ada lagi kesempatan buat lo ketemu Somi,Huang Renjun." tekad Jaemin dalam hati.

Tbc
.
.
.
See you in next chapter!!

THE POSSESIF BOYFRIEND[✔]Where stories live. Discover now