𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐞𝐚𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐢𝐬 𝐟𝐢𝐧𝐞

liverleaf.

━━━━━━━━━━━━

・・・・・・・・・・・・

Akara tiap yojana disetiap kota mulai berlabuh usai menyelami swastamita, andam dalam sebait prosa lara. Kini pasang obsidian deprivasi ambau: guna menatap jua sang akara miliknya yang hirap tak berona.

"dua koma lima dari lima, atau satu dari sepuluh? ya tentu memilih satu dari sepuluh—"

"—karena saya menyayangimu itu menyeluruh, bukan separuh-separuh."

Kedua sudut labium mengukir kurva triangulasi sarat lara. Rasa jejal nian kulminasi dalam atma. Payoda kelabu dalam naungan nabastala malam diatas sana nampak di dedikasikan untuknya saat ini: semuanya gapah candramawa.

Serba abu-abu, tak ada gairah dalam kalpataru. Sepasang iris amber itu menengadah durja, tatkala mendapati hujaman material dari bumatara kelabu. Musim gugur sudah berlalu.

"Hwang, saya kembali disini. Seperti yang kamu inginkan di tahun lalu."

Birama lirih terlontar dari labiumnya yang kiwari tersenyum getir. Seharusnya, ia jua ada ditempat ini. Saat ini.

Sebelah hastanya terulur kebawah; salju pertama yang masih tipis. Menyodor sebuket liverleaf hasta karyanya sendiri.

"bahagia selalu, ya."

[ 𝒓𝒐𝒍𝒆𝒑𝒍𝒂𝒚𝒊𝒏𝒈 𝒖𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆 ]

❝ this universe still wants you're happy.
even without me. ❞

[ 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒂𝒄𝒌𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅 𝒔𝒄𝒉𝒆𝒎𝒆 ]

©blackllunar, 2020.
[스트레이 키즈, 황현진's alternative universe]

notes; saya sarankan pakai latar hitam ya, cerita dipindah dari akun sebelah.
also this story dedicated to ma beloveds noirtredam & nusyanda semoga ga lupa sama alurnya, ya:")