ONE

4.6K 257 6
                                    

HAI GUYSS! SELAMAT DATANG DI CERITA BARU AKU!!

HAPPY READING ❣️

Pagi pagi sekali Abi sudah bangun dari tidurnya guna menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya, dengan lincah Abi mengolah beberapa bahan masakan. Beberapa waktu berkutat di dapur, akhirnya semua masakan Abi pun telah selesai dan siap untuk di sajikan di meja makan.

Tak lupa, Abi juga menyiapkan dua gelas susu dan secangkir kopi untuk anak-anak dan suaminya. Bertepatan dengan itu, Sean yang tak lain adalah suami Abi terlihat menuruni tangga dengan pakaian kantornya. Tepat sesaat sesudah berhadapan dengan Abi, Sean menyempatkan diri untuk mengecup mesra kening Abi.

"Selamat pagi, Sayang," Sapa Sean seusai mebubuhkan kecupan pada kening Abi.

"Pagi juga, Mas. Kamu mau sarapan duluan atau nunggu anak-anak?" Tanya Abi pada Sean.

"Aku tunggu anak-anak aja, Bi. Toh, lagi enggak ada agenda penting pagi ini," Jawab Sean.

Abi terlihat menganggukkan kepalanya. "Yaudah, kalo gitu aku mau bangunin anak-anak dulu ya," Pamit Abi pada Sean.

Baru saja Abi hendak melangkah meninggalkan meja makan terlihat Lucas Orlando Argantama yang biasa disapa Luke, anaknya itu sudah rapih dengan seragam putih birunya, serta tas yang tersampir di kedua pundaknya. "Pagi, Ibu. Pagi Ayah," Sapa Luke dilanjut membubuhkan kecupan pada pipi Abi dan Sean bergantian.

"Pagi, Luke," Balas keduanya bersamaan.

Tak berselang lama terdengar Langkah kaki menuruni tangga, terlihat Gerald yang merupakan anak sambung Abi tengah menuruni tangga dengan seragam yang tidak dapat dikatakan rapih, baju seragam yang tidak dimasukkan, dasi yang tersampir asal, serta rambut yang acak-acakan.

Melihat itu, Sean pun menghela nafasnya kasar. Sadar akan kekesalan sang suami, Abi pun menggenggam tangan sang suami guna memberikan ketenangan. Dengan mengembangkan senyumnya, Abi memberikan sapaan pada Gerald. "Pagi, Ge," Sapa Abi yang tidak di sahuti oleh Gerald.

Gerald terlihat menghampiri meja makan dan berdiri di samping Sean. "Uang jajan Gerald, Yah," Pinta Gerald sambil mengulurkan tangannya ke arah Sean.

"Sarapan bersama dulu, Ge. Baru uang jajannya Ayah kasih," Ucap Sean sambil menatap Gerald.

Terlihat Gerald merotasikan bola matanya. "Gerald gak sudi, makan sama orang yang udah hancurin keluarga Gerald. Apalagi makan makanan yang di masak sama Wanita perebut dan murahan," Jawab Gerald sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan meja makan

Mendengar apa yang dikatakan Gerald berhasil menyakiti hati Abi, hatinya berdenyut nyeri, tangisnya pun ia tahan mati matian agar tak tumpah. "JAENDRA GERALDIO ARGANTAMA!" Bentak Sean dengan nada yang lantang.

Namun Gerald memilih acuh, ia memilih bergegas meninggalkan rumah untuk segera berangkat ke sekolahnya bersama sopir keluarga. Selepas kepergian Gerald, Abi pun berusaha memecahkan ketegangan dengan mengajak suami dan puteranya untuk memulai sarapan.

Tepat setelah sarapan bersama usai, Abi dengan cepat berjalan menuju dapur untuk mengambil kotak bekal. Ia memasukkan nasi serta lauk pauk ke kotak bekal tersebut, setelahnya itu tutup rapat kotak bekal itu. "Luke berangkat di antar Ibu, ya? Ibu sekalian mau antar bekal untuk Gerald," Ujar Abi seraya menatap puteranya.

"Sayang," Panggil Sean sambil menggeleng kecil, ia merasa khawatir Abi akan kembali mendapat cacian dari Gerald.

Abi tersenyum hangat. "Aku enggak apa apa, Mas. Kasihan Gerald kalau sampai enggak sarapan, apalagi Kamu tadi belum sempat kasih dia uang jajan," Jelas Abi yang mampu mengundang senyum Sean.

ABIGAIL ( ON GOING )Where stories live. Discover now