ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔

《Hey there》

Sontak hal tersebut berhasil membuat Lisa terkejut, "eh lo kenapa?"

"Lo masih bisa ya nanya kayak begitu habis kita semua tahu lo bakal pergi?" Balas Seulgi.

Lisa terkekeh, pastinya dengan paksaan.

Karena perempuan itu bingung harus bersikap seperti apa, jadi Lisa hanya bisa membalas pelukan Seulgi.

Flashback on.

Film bergenre horor itu sudah selesai, endingnya membuat merek bernapas lega.

"HAHAHA SUMPAH, ROSÉ! MUKA LO KOCAK BANGET!" tawa Jisoo menggelegar.

"Sst! Ada Mama Lisa dibawah!" Seru Irene mengingatkan.

"GUE DAPET AIB ROSÉ!"

"MAUUU"

Setelah mendengar teriakan susulan dari Wendy dan Jennie, Irene langsung memasang wajah datar,

"Sia - sia aja gue ngomong" cibirnya.

Namun setelahnya, pandangan Irene terpaku pada Lisa yang malah menatap karpet kesayangannya.

Ya, Lisa memang duduk dibagian bawah lantai yang tertutupi dengan karpet berbulu.

Irene pun diam - diam mendekati Lisa, lalu ia juga menepuk pundak Lisa perlahan.

Lisa terkaget sebentar hingga akhirnya menatap tepat pada muka Irene.

Sontak Irene ikut terkaget saat melihat mata Lisa yang berkaca.

"Lisa, lo kenapa?!"

Walau seruannya tak sekencang teriakan teman - temannya, namun ajaibnya mereka semua mendengar.

Ketujuh gadis yang lain langsung saja menghampiri mereka berdua.

Mereka jadi ikut bertanya - tanya,

"Loh, Lis? Lo ketakutan apa gimana?"

"Tapi kok sampai mau nangis?!"

"Eh iya anjir"

"Lah, kok? Gak kayak biasanya lho"

"Eh, jangan nangis!"

"Sumpah, Lis. Gue aja gak sampe nangis kok!"

"Cup, cup, cup"

Lisa langsung menatap kedelapan sahabatnya. Dia terkekeh kecil.

Lalu mencoba untuk tersenyum walau satu tetes air mata lolos begitu saja.

Pastinya Lisa langsung menghapusnya, "gak apa - apa"

"Gak apa - apa gimana coba? Udah kesekian kalinya kita nonton film horor bareng, lo gak pernah sampai nangis gini, Lis," Jelas Irene yang diangguki lainnya.

"Lo ada masalah?" Tanya Irene lagi,

"Jujur sama kita, lo gak masuk hari ini bukan karena sakit aja. Iya 'kan?"