ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔

《Hey there》

"Bomat, gue meperinnya ke lo ini" balas Yuta cengengesan,

"Huekk"

"Yah, anjir mual die. Otewe hamil, Yong?"

"Babi banget sih lo anjir" ucap Taeyong setelah Yuta melepas rangkulan mautnya.

Lalu Yuta duduk di tong sampah yang terbalik dekat sana, cowok itu menggeleng pelan.

"Ada saatnya Lisa tahu siapa lo sebenarnya, Yong"

"Sia - sia aja lo pacaran sama dia, tapi lo gak terbuka juga. Pacar atau apaan tuh?" Tawa Yuta sebentar.

Sedangkan Taeyong langsung menghampiri Yuta, cowok itu hanya duduk dibawah dekat tong sampah yang diduduki Yuta.

Dan masih sempat - sempatnya Yuta menoyor kepala Taeyong.

"Heh, denger gak?"

"Buset, iyaa denger" balas Taeyong,

"Bagus deh, inget baik - baik tuh kata - kata gue. Masih mending Lisa mau sama lo,"

"Padahal mau gue embat awalnya" lanjut Yuta membuat Taeyong menoleh.

Hal tersebut langsung disambut tawaan oleh Yuta, "masih gak nyangka gue lo pacaran, Yong"

Taeyong mendengus sebal, "lo udah ngomong itu terus njir, bosen gue lama - lama"

Namun, Yuta tak menghiraukan. Temannya itu tetap asyik mengoceh,

"Dikit lho yang mau sama lo-" Yuta menjeda kalimatnya sendiri,

Lalu ia meralat, "eh banyak sih, tapi lo nya aja yang pilih - pilih" kekeh Yuta.

"Yee, lo aja pas gue ceritain sifat Nanda udah ilfeel duluan. Lah gimana gue, Yut."

"Beruntung lo ketemu Lisa, Yong" ucap Yuta selanjutnya yang dikekehi Taeyong,

"Ah, Lisa kali yang beruntung dapetin cogan kayak gue"

"Yong,"

"Hmm,"

"Gue tahu lo sebagai pacarnya bakal selalu jaga dia, mau pas dia ada didekat lo atau lagi enggak." Jelas Yuta,

Taeyong menghela napas, "gini lagi deh ah" cibirnya.

Lalu cowok itu pun melangkah pergi darisana untuk kembali membuat muralnya.

Sontak Yuta langsung berteriak, "gue serius woi!"

"Lo gak bakal bisa nyembunyiin semua, Yong. Ada kala nya lo cerita. Dia pacar lo,"

"Gue takut kalau dia baru tahu lo yang sebenarnya, dia malah menjauh." Lanjut Yuta.

Hal itu sukses membuat Taeyong menoleh pada Yuta, temannya.

Dan Yuta tersenyum kecil, "ngerti 'kan?"

Mendengar pertanyaan itu, Taeyong mengangguk pelan.