Bab 1 : Sendiri

12K 599 26
                                    

Kedua mata El terbuka dengan sangat lebar, sungguh sangat nyenyaknya tidur siang kali ini. El, mencari keberadaan sang kakak yang tadi ikut tidur bersamanya tadi.

Kedua kaki kecilnya melangkah keluar dari kamar. Kedua matanya, kembali mencari keberadaan sang kakak. Diruang bermain tidak ada, di ruang keluarga pun tidak ada. Kemana pergi kakaknya ini. Mau nanya bunda, bundanya juga tidak ada.

Kemana perginya semua orang jangan bilang mereka meninggalkannya sendirian di rumah.

"Hua... bunda.." karena diselimuti rasa takut, El menangis dengan kencang. Mau balik lagi ke kamar, El jadi takut. Masih belum ada satu orang pun yang mendatanginya.

"Bunda....hiks..hiks" Air mata El terus saja berjatuhan. Akhirnya, El mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya. El, belum berani membuka matanya, sebelum tahu siapa orang tersebut.

"Adek kenapa ?" Suara lembut ini, El hapal dengan jelas. Suara siapa lagi selain sang bunda, yang begitu merdu di telinganya. Sekarang El berani membuka matanya, ternyata bukan hanya bunda yang ada dihadapannya. Kakaknya pun yang sedari tadi El cari ada di hadapannya sekarang.

"Tata, bunda, tadi mana di cali-cali endak ada" meski dengan tersendat-sendat El mencoba mengeluarkan protesnya.

"Bunda sama kakak di dapur, adek tadi nyarinya kemana ?" Kali ini sang kakak lah yang menjawab pertanyaan nya.

"Sana, luang main sama luang tv tata endak ada di sana." El menunjuk kearah ruangan yang tadi dia datangi.

"Ya, enggak ada lah. Udah dibilangin kakak di dapur sama bunda" Eh, iya tadi kan kakaknya udah bilang. Berarti ini salah dirinya sendiri yang tidak mencari kesana.

"Tata jangan malah, cuma nanya kok" mengapa suara kakaknya terdengar seperti orang marah, apa salah dirinya yang cuma mau bertanya.

"Enggak dek, kakak enggak marah." El merasa tidak yakin dengan jawaban sang kakak.

"Bunda, tata marah" Akhirnya, El mengadukan kelakuan sang kakak kepada bundanya.

"Enggak Bun, aku enggak marah." Kakaknya masih terus saja membela diri. Padahal sudah sangat jelas, suaranya tadi terdengar sangat sinis.

"Udah, udah. Mending sekarang kakak sama adek mandi. Bentar lagi ayah pulang loh. Nanti enggak jadi diberikan loh kalau belum pada mandi." El dan kakaknya segera pergi dari hadapan sang bunda, tadi sebelum tidur mereka sempat pesan keripik kentang dan es krim. Jangan sampai ayahnya gagal memberikan makanan kesukaannya tersebut. Kasihan para cacing peliharaan yang ada diperutnya nanti.


Bersambung

El dan Al kembali hadir, gimana perasaan kalian ?

Menurut kalian bagaimana part pertama ini ?

3. El Dan Tata (Completed)Where stories live. Discover now