PART 1 - PEMUDA DALAM INGATAN

1.9K 156 6
                                    

Malam itu dingin, tapi di dalam ruangan hangat. Park Jimin memasuki ruangan yang sudah riuh rendah oleh suara teman teman masa SMA nya. Hari ini adalah hari reuni. Awalnya ia tak berniat hadir. Tapi sahabatnya sejak SMA, Taehyung, memaksanya ikut kali ini. Dan sekarang dia justru tak terlihat.

"Yo!! Park Jimin!!" Seru salah satu temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yo!! Park Jimin!!" Seru salah satu temannya. Dan seketika ia menjadi pusat perhatian. Jimin melambai sambil tersenyum, lalu menunduk dan langsung menjejalkan diri diantara kawan kawannya yang menyambutnya hangat. Lama lama keceriaan itu menular. Jimin cukup menikmati bertukar kabar dengan temannya yang lain. Menilai proses evolusi mereka dari bocah bocah penuh testosteron menjadi lelaki akhir 20an yang matang. mengenang masa lalu mereka yang penuh kekonyolan. Ada tawa dimana mana dan Jimin meyerapnya.

"Ya!! Seulgi!! Kau datang!!"

Seruan itu membuat beberapa orang termasuk Jimin menoleh. Gadis berambut hitam panjang berparas manis tersenyum lalu menghampiri kerumunan gadis gadis di ujung meja. Tak sekalipun dia menoleh pada gerombolan lelaki. Tapi memang seperti itu dia dari dulu. Jimin cukup mengenal gadis itu sampai ia berani bilang kalau gadis itu Tak tergoyahkan.

 Jimin cukup mengenal gadis itu sampai ia berani bilang kalau gadis itu Tak tergoyahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seulgi? Seulgi yang mana?" Tanya Choi Young Jae.

"Kang Seulgi. Murid kesayangan guru music kita. Kau memang tidak ikut kelas music?" balas Park Jin Young.

"Tidak. Buat apa, kalian tidak mungkin tahan jika mendengar aku bernyanyi." Jawab Young Jae disambut kekehan teman temannya.

"Aku juga tidak menyanyi. Hanya memainkan gitar." Jin Young menelengkan kepala, "Ah tidak, hanya memegang gitar, bukan memainkannya, itu berbeda. Jimin yang menyanyi. Suaranya, waaaaaah."

Beberapa teman mengangguk setuju. Jimin hanya tersenyum menanggapinya. Teringat saat ketika ia dan Seulgi menjadi primadona di kelas music. Betapa guru music begitu menyanjung mereka.

"Dulu dia duduk bersama Yoo Kyung Wan." Sambung Kim Jong In, membantu Young Jae mengingat.

"Aku ingat Yoo Kyung Wan. Jadi yang duduk di sebelahnya, dia?" Young Jae menatap kearah Seulgi yang tengah mengobrol dengan teman temannya perempuannya, "Waah, aku tak mengenalinya. Apa dia memang sudah cantik sejak dulu? Aku tak ingat."

TOXIC LOVE (COMPLETED)Where stories live. Discover now