Tak pernah terbayangkan aku akan kembali teringat tentang hari itu. Hari dimana aku seperti sampah yang dibuang begitu saja. Mengapa bisa aku mengingat kembali kenangan buruk itu. Seharusnya aku tak perlu lagi mengingat luka lama yang harusnya telah terkubur dengan rapat-rapat dalam benak ini.

Ini semua pasti karena undangan sialan itu. Jika saja aku tak membuka kotak surat itu dan mengambil surat yang ada disana, semua hal konyol ini tak akan kembali menyeruak dalam benak ini.

Sudah 3tahun berlalu Huang Renjun. Harusnya bukan masalah lagi jika bertemu dengan mereka semua. Iya, harusnya akan baik -baik saja. Anggap saja mereka kenalan lama, datang keacara, nikmati acaranya kemudian pulang. Harusnya sesimple itu. Kenapa hal ini begitu mengganggumu!

"Sialan! Haruskah tak usah datang saja?"gumamku penuh frustasi.

"Mau sampai kapan gege kabur terus? Mau sampai kapan gege jadi bahan olokan mereka. Jika gege terus menjadi pengecut, sampai akhir mereka akan terus meremehkanmu!"suara itu mengagetkan lamunanku. Bagaimana anak tiang listrik ini bisa masuk kedalam kamarku. Ucapannya selalu saja tepat sasaran dan menusuk hati, tsk! Kebiasaan sekali.

"Gualin! Mudah bagimu berkata seperti itu. Sulit bagi gege untuk dilakukan. Masalahnya tak sesederhana itu, kamu tahu kan gimana chaos nya malam itu?" Keluhku yang masih saja keukeuh menyanggah ucapannya.

"Yayaya, sangking chaosnya sampai membuatmu kabur ke Taiwan dan bersembunyi dirumah nenek. Dasar bodoh, bikin panik sekeluarga saja"cibirnya, memang masalah salty anak ini sangat juaranya, bikin kesal saja.

"Kamu ngga akan ngerti gimana rasa sakit dan malu nya gege hari itu. Hingga sekarang gege masih berpikir, dimana letak kurang dan salahnya gege sehingga mereka memperlakukan gege seperti itu.

Dan apa-apaan ini sekarang, mereka mengundangku keacara reuni angkatan. Mau mempermalukan ku lagi? Apa masih kurang puas hari itu bagi mereka? Apakah mereka kekurangan bahan untuk pertunjukan acara?! Bagaimana bisa mereka menemukan alamat rumah kita setelah 3tahun kita pindah kota?! Ini pasti ada niatan buruk, lebih baik tidak usah datang saja kan?"

"Lalu gege akan menjadi bahan olokan diangakatan gege lagi. Dan mereka akan menyebarkan rumor-rumor buruk tentangmu. Selamat saja menambah beban kehidupan Huang Renjun!" Sahutnya sambil bertempuk tangan malas dengan wajahnya yang minta sekali untuk ditampol. Sepertinya Guanlin sangat puas sekali memojokanku.

"LANTAS APA YANG HARUS GEGE LAKUIN KALO GITU?!!!!"pekikku penuh frustasi. Kenapa setelah sekian lama, mereka kembali mengusik hidup tenangku. Tak bisakah mereka membiarkan hidupku tenang.

"Datang dan buktikan bahwa hidupmu jauh lebih baik dari mereka"dengan songongnya Guanlin menyarankan saran yang sama sekali tak masuk akal itu. Apa yang bisa aku buktikan saat diriku sendiri saja masih dibayang -bayangin trauma dimasa lalu sehingga membuatku tak bisa menjalani kehidupan percintaan dengan tenang.

"Tunjukan pada mereka bahwa gege memiliki kekasih tampan, kaya, pintar dan begitu mencintaimu, sudah dipastikan mereka semua akan bungkam jika melihatnya" ucapnya dengan pandangan yang puas sekali. Anak ini memang benar -benar sekali!

"Kau sedang meledekku atau bagaimana?! Jelas-jelas hidupku masih stuck dan tak memiliki kekasih. Bagaimana aku bisa membuktikan hal yang baru saja kau sebutkan itu, bodoh!"hardikku tak kalah kesal ya dengan saran tak berguna dari adik menyebalkan ku ini.

"Makanya, jadi orang itu jangan gaptek, sekarang itu gege harus cakap dengan teknologi dan fitur- fitur yang disediakan. Bersyukurlah gege memiliki adik tampan yang super jenius ini. Semua masalah gege akan teratasi dengan cepat" ungkapnya dengan percaya diri. Sejak tadi kuperhatikan anak itu tengah mengutak-atik laptopku yang memang masih menyala. Kali ini hal apa yang akan disarankan olehnya, semoga saja bukan omong kosong yang lainnya.

[✔️]Rent a Boyfriend | JaerenWhere stories live. Discover now