0.6

3K 554 95
                                    

Hampir seminggu belakangan ini Renjun tak berkabar sama sekali. Beberapa pesan yang Jaehyun kirimkan untuk sekedar menanyai kabar pria manis itu pun tak mendapatkan balasannya. Untuk beberapa hal Jaehyun merasa sedikit khawatir dengan client nya. Tak biasanya ia merasa seperti ini, karena biasanya ia akan mengabaikan ataupun mengisi waktu senggang sampai dihubungi lagi oleh para client nya. Namun, kali ini berbeda, ia merasa khawatir dan ingin mengetahui keadaan si manis itu.

"Gelisah amat bang, btw tumben diem dikantor. Biasanya udah ngelayap kemana -mana lo" seloroh Lucas yang menduduki bangku disamping Jaehyun.

"Menurut lo logis ngga sih kalo gue khawatir sama client gue yang ngga berkabar selama seminggu belakangan ini? Bahkan chat-chat gue selama ini ngga diread, pantes ngga sih gue khawatir kayak gini?" Ungkap Jaehyun begitu saja dengan pandangan menerawangnya kearah langit -langit bangunan diatasnya.

"Bentar-bentar dulu bang, ini beneran lo? Jung Jaehyun beneran kan ini?" Respon kaget yang berlebihan diberikan oleh Lucas membuat Jaehyun sontak saja sebal. Anak ini bisa tidak sih untuk berekspresi biasa saja?

"Ya menurut lo siapa lagi? Prince William? Udah buru jawab aja pertanyaan gue tadi" sungut Jaehyun dengan kesal.

"Kalo orang lain sih, menurut gue wajar aja. Rasa khawatir itu manusiawi kan. Terlebih ini client jadi kalo khawatir dia kenapa-kenapa ya wajar aja. Tapi kalo ini yang kita bicarain itu lo, seorang Jung Jaehyun yang taunya main -main sama heartless gue sanksi bilang ini cuma kekhawatiran semata aja.

Gue balik tanya ke lo, sejak kapan lo pernah peduli sama urusan atau keadaan pribadi client lo Jung Jaehyun? Sejak kapan lo jadi uring -uringan kayak gini perkaran chat kaga dibales sama client lo? Sejak kapan lo jadi sepeduli itu ? Itu yang mau gue tanya"Seolah tertampar kekenyataan, Jaehyun sontak saja dibuat terbungkam oleh ucapan juniornya ini. Jika dipikir kembali, sejak kapan memangnya ia menjadi sepeduli ini mengenai urusan clientnya?

"..."
Jaehyun masih fokus terbungkam. Seolah memikirkan kembali pertanyaan yang diajukan oleh Lucas kepadanya.

"Kayaknya emang udah waktunya lo pensiun bang, udah waktunya lo ngga main -main sama cinta-cintaan sesaat kayak yang kemarin-kemarin. Saran gue cuma satu buat lo bang,


Pikirin mateng -mateng mau hati lo kayak gimana. Jangan denial mulu, seseorang yang tepat akan datang diwaktu yang tepat. Jadi jangan menyangkalnya kalo nyatanya dia yang tepat itu udah dateng kehadapan lo. Karena kesempatan ngga akan pernah dateng dua kali bang"sebelum beranjak dari tempatnya, Lucas menepuk pelan bahu seniornya ini. Ia sudah tahu bagaimana track record dari seniornya ini. Jadi sebagai seseorang yang mengetahui bagaimana perjalanan percintaan dari Jung Jaehyun ini berharap hal yang baik kali ini datang untuk sang senior.

Dan kini, Jaehyun telah berdiri didepan gerbang rumah dari Renjun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan kini, Jaehyun telah berdiri didepan gerbang rumah dari Renjun. Ia tak bisa menundanya lagi. Ia tak mau berspekulasi mengenai keadaan Renjun seperti yang dilakukannya belakangan ini. Paling tidak, ia dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri mengenai keadaan Renjun. Hal itu sudah jauh lebih dari cukup untuknya.

[✔️]Rent a Boyfriend | JaerenWhere stories live. Discover now