0.5

3K 523 143
                                    

Gemerlap cahaya memenuhi ruang acara tersebut. Suara music yang memenuhi ruangan saling bersahut-sahutan turut memeriahkan acara goodbye party untuk para murid tahun terakhir dari Neo Culture High School. Banyak pasangan muda-mudi yang berdatangan sekedar untuk show-up atau ada pula yang datang sendirian hanya bermaksud untuk absen kehadiran saja diakhir acara angkatan mereka.

Dan Huang Renjun termasuk dalam jajaran tamu yang hanya setor absen kehadiran saja. Sebenarnya ia tak benar-benar tertarik dengan acara yang diadakan oleh panitia angkatannya, ia datang karena sang kekasih yang meminta. Sejak tadi pandangannya tak henti-hentinya mencari atensi kekasih yang tak kunjung ia temui. Ia merasa asing ditempat yang begitu ramai ini. Katakan saja Renjun memang si introvert yang parah dan benar-benar asing dengan gemerlap serta keramaian. Dan ia memberanikan. Dirinya untuk keluar dari zona nyamannya sendiri hanya demi untuk menemui dan berusaha memasuki bagaimana dunia dari sang kekasih berada.

Namun, sosok yang dicari tak kunjung dapat ia temui. Perlahan Renjun mulai khawatir dan sesekali mencoba untuk menghubungi sang kekasih. Ia mulai tak nyaman dengan gemerlapnya temoat yang ia kunjungi ini. Benar-benar terasa asing.

"Jeno baik -baik saja kan?"

"Kenapa telponnya tak dapat dihubungi"

"Jeno, tolong jangan buat aku merasa khawatir seperti ini"

Renjun terus saja memperhatikan ponselnya sepanjang acara. Bahkan ia menghiraukan acara yang berlangsung. Ia terlalu fokus dengan mencari keberadaan sang kekasih.

"Hello everyone! Kita udah sampai dipuncak acara malam ini. Dalam malam ini sang pangeran sekolah kita bakal confess untuk seseorang yang sangat -sangat special banget dihidupnya, so sweet banget ngga sih?" Ungkap sang pembawa acara dengan ekspresi menggodanya. Tamu undangan yang datang pun mendengar hal tersebut turut riuh penuh semangatnya.

"Ini Jeno bukan sih yang di maksud?"

"Lah jelas pasti. Siapa lagi emangnya pangeran diangkatan kita. Serius dah Jeno mau confess kesiapa sihh?!"

"Jaemin ngga sih? Jangan -jangan Jaemin mau ditembak nih"

"Ih! Gila banget anjir! Kalo sampe bener, serius Jeno idaman banget"

Ujaran-ujaran yang Renjun dengar itu sontak saja membuat tubuhnya terasa kaku dan berkeringat dingin. Entah mengapa, ia kembali merasa insecure dengan hal -hal seperti ini. Hubungan mereka tak diketahui oleh publik, dan banyak yang mendukung kebersamaan antara Jeno-Jaemin membuatnya kian merasa khawatir. Karena jujur saja, Renjun selalu merasa iri dengan posisi Jaemin dalam hidup Jeno. Mereka berdua begitu dekat jika hanya sebatas sahabat dan jika dikatakan sepasang kekasih, ia sendirilah kekasih sah dari seorang Lee Jeno.

Terkadang juga Jeno lebih mendahulukan Jaemin ketimbang dirinya. Dan beberapa kali kencan mereka juga harus dibatalkan karena alasan -alasan dan permintaan Jaemin yang hanya ingin pergi dengan Jeno. Renjun tak marah, tak pula kesal. Karena Renjun tahu dimana letak posisinya, ia hanya kekasih yang baru saja terlibat dalam kehidupan Jeno. Bukan seperti Jaemin yang jauh- jauh sudah lebih lama mengenal sosok Jeno. Apalah dirinya yang mau sok egois dan serakah untuk memonopoli Jeno. Namun, terkadang ia juga tak luput dari rasa kecewa ataupun ingin merasakan rasanya diprioritaskan.

"Ya! Akhirnya tiba juga pemeran utama kita malam ini. Tuan muda Lee Jeno, selamat datang dipanggung panas malam ini" tepukan tangan riuh itu kian meramaikan acara malam ini. Suara Dj yang berdentang mulai disurutkan volumenya. Seluruh atensi kini terfokuskan pada sosok pangeran sekolah yang malam ini menjadi pusat perhatian para angkatan.

"Thank's banget buat yang udah bantu gue malem ini. Makasih banget atas supportnya. Malam ini gue bakal confess sesuatu untuk seseorang yang sangat -sangat special dihidup gue. Gue sangat berterima kasih karena dia udah hadir dikehidupan gue selama ini. Gue sangat beruntung banget karena punya dia" pandangan itu tampak begitu berbinar menatap kearah audience. Renjun yang ada disana, degupan jantungnya kian bertalu-talu ia begitu gugup sekali saat mendengat penggalan kata pembuka dari sosok sang kekasih didepan sana.

[✔️]Rent a Boyfriend | JaerenWhere stories live. Discover now