XVIII. Unexpected Side

6.5K 1K 138
                                    

Scene terakhir...

Lalu mengangkat tubuh Hasa untuk berbaring di atas ranjang dengan pria itu yang mengukung. Jemari telunjuk Taehyung menarik ikatan bathrobe.

"Aku sungguh ingin membuatmu teriak," kata Taehyung. Hasa tertawa, gadis itu menarik handuk yang melilit tubuh bawah Taehyung.

"Dengan itu, Tuan Amatiran?" tanyanya.

So, enjoy it~(Next part, 350 votes+117 komentar dulu yaa~)
___________________________



Hasa berteriak saat kedua tangan Taehyung menggelitiki perutnya, sedangkan bibir pria itu menggigit main-main pada kulit leher sang gadis. Namun posisi berubah karena Hasa menggulingkan dirinya ke samping, ia mengatur nafas dan berjalan menuju koper untuk mengambil pakaian lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Sementara Taehyung merebahkan dirinya dan menutup kedua mata dengan punggung tangan. Pria itu tersenyum tanpa sadar lalu ia kembali bangkit saat mendengar pintu kamar mandi terbuka.

"Lapar?" tanya Taehyung. Hasa mengangguk, gadis itu keluar dari kamar untuk berjalan menuju dapur. Ia memijat kening dan bersandar di pintu kulkas yang tertutup. Tidak habis pikir kenapa bisa begitu percaya pada Kim Taehyung, jelas-jelas hari ini dirinya hampir saja mati.

"Aku sudah gila. Benar, sudah tidak waras" ujar gadis itu lalu membuka kulkas dan meraih satu botol air dingin lalu menegaknya dengan rakus. Hanya tenggorokan saja yang dingin, pikiran tidak. Justru semakin kalut saat mendengar langkah kaki mendekat.

"Kau bisa kembung."

"Ah iya," jawab Hasa singkat. Mengundang kecurigaan si lawan bicara. Maka, gadis itu memilih duduk di salah satu kursi dengan Taehyung yang menghangati makanan.

Sedikit melirik, Taehyung bisa melihat bagaimana gadis itu resah sendiri, bahkan tanpa sadar ia menggigiti ibu jarinya. Setelah mematikan kompor listrik, Taehyung menata makanan di atas meja. Hasa tersenyum kikuk.

"Ayo makan," ujarnya namun ditahan Taehyung.

"Kau takut padaku sekarang?" tanyanya. Hasa menggeleng, gadis itu berniat mengambil makanan namun kembali ditahan oleh si lawan bicara yang belum puas bertanya.

"Kau takut padaku, Hasa?!"

Suara Taehyung meninggi, Hasa menghela nafas. Lalu selanjutnya ia meringis karena cengkraman pria itu menguat pada pergelangan tangannya.

"Sakit, Taehyung."

"Kau takut padaku? Jawab aku astaga, kau sekarang takut padaku?" paksanya. Hasa kembali meringis saat merasakan kuku-kuku Taehyung melukainya. Pria itu berpindah, kini ia berdiri di samping Hasa.

"Taehyung, lepaskan, ini sakit sekali. Bisa kita—"

"Kau tidak boleh takut padaku!" bentak Taehyung, Hasa bangkit dari posisi duduknya dan memberanikan diri memeluk Taehyung, cengkraman pria itu pada lengannya terlepas. Bibir Hasa mencium pundak Taehyung berulang kali. Tidak lama setelah itu, ia merasakan tubuhnya ikut direngkuh.

"Jangan takut, Hasa" gumam Taehyung dan Hasa mengeratkan pelukannya. Tubuh gadis itu terangkat dan duduk di atas meja konter. Kedua kaki Hasa melingkari pinggang si pemuda Kim. Taehyung menyandarkan kepalanya di pundak Hasa.

MERLOT ✓Where stories live. Discover now