11. Halo, Bumi Pasundan

1.7K 229 15
                                    

Apa yang Felix lakuin setibanya di Bandung? Jawabannya simple, jajan seblak.

Iya, setibanya di Bandung Felix langsung minta Changbin buat anterin dia beli seblak. Bebas dimana pun itu, yang penting rasanya enak.

Makanya, sore hari itu, bukannya langsung menuju kost, keduanya malah melipir dulu ke jalan Trunojoyo. Beli seblak di warung yang udah terkenal sama rasa enaknya yang bukan main.

"Kamu gak pernah bilang kalo salah satu goals hidup kamu jajan seblak di Bandung," ujar Changbin, dengan punggung menyandar pada kursi besi yang dia duduki.

Kedua matanya gak lepas dari wajah Felix yang merah gara-gara kepedesan makan seblak. Bibirnya yang agak bengkak sedikit membuat Changbin salah fokus, yang akhirnya dia memaling. Milih liat jalanan yang penuh sama hilir mudik anak muda.

"Kata Seungmin, kalo ke Bandung harus nyobain seblak." Bahu si manis mengedik, tangannya yang gak pegang hp ambil tissue buat hapus keringat di kening.

Lantas Changbin hanya mengangguk tipis. Gak ada pembicaraan lagi setelahnya. Keduanya sibuk pada pemikiran masing-masing.

Si adek yang mainan ponsel, juga dirinya yang amatin jalan sekitar yang banyak toko-toko distro. Changbin udah kepalang hafal sama seluk-beluk jalanan kota kembang itu.

Rutenya gak seribet Ibu Kota, gak terlalu banyak tol kota yang kalau kesasar muter baliknya bisa dibilang jauh. Menurut Changbin, Bandung itu sejuk. Di jalan banyak pohon apalagi kalau udah masuk ke kawasan jalan nyempil.

Satu tahun tinggal di Bandung, udah cukup buat Changbin hafal sama jalanan kota. Meskipun mainannya cuman sekitaran PVJ-Lembang-Cafe di Dago, sama arah jalan kampusnya.

Pencapaian yang lumayan selama hidupnya tinggal di kota orang lain. Yang buat beberapa tahun kedepan, dia gak perlu tinggal sendiri lagi di bumi pasundan ini.

Udah ada Felix, pacarnya yang manis dan akan selalu manis sampe kapan pun.

"Jangan dulu ke kost dong, ajak kemana gitu."

Changbin lantas menoleh. "Emang maunya kemana?" Tanyanya, sambil numpu dagu diatas telapak tangan.

"Bebas, yang penting rame."

"Mall?"

"Jangan, mall udah gak aneh." Si adek menggeleng penuh.

Yang di jawab Changbin dengan sebuah dengusan lemah. "Aku bukan pemandu wisata, sayang."

"Tapi kamu udah tinggal setahun di Bandung,"

"Bukan berarti aku langsung tau tempat enak di Bandung, ya."

Yang lebih muda mendengus keras, wajahnya sempat tertekuk sebelum sebuah senyum singkat mampir di bibirnya. "Yaudah, kita pulang ke kost aku aja."

Membuat Changbin langsung naikin satu alisnya gak percaya. Kedua mata memicing dengan pandangan kagetnya kearah si manis. "Yakin?"

"Lagian masuk kuliah juga masih lama, aku mau beres-beres barang dulu biar enakan."

Lantas yang lebih tua cuman bisa mengangguk paham. Ikut beresin barang di mejanya sewaktu melihat Felix berdiri dari bangkunya.

Si adek jalan lebih dulu buat bayar semuanya, sementara Changbin nyusul di belakangnya sambil benerin jaket kulit yang dia pake. Sebelum akhirnya mereka jalan kearah mobil yang terparkir di depan warung.

Tujuan mereka selanjutnya itu kost Felix yang gak jauh dari gedung fakultasnya. Setelah itu, Changbin serahin semuanya sama si adek. Buat beberapa hari kedepan, dia mau ajak Felix seneng-seneng.

Cinta Lama Belum Kelar -changlix ✔Where stories live. Discover now