Part 2

3.3K 350 75
                                    

***

Sudah sekitar 15 menit chanyeol duduk dihadapan baekhyun, dan tidak ada pembicaraan apapun antara keduanya. Baekhyun sibuk menghabiskan makanannya, dan chanyeol sibuk mengamati wajah manis dihadapannya.

"ekhm"  Chanyeol berdeham, mencoba menarik atensi pria mungil didepannya. Tapi sekali lagi baekhyun tak menggubris. chanyeol mencoba membuka pembicaraan, "terimakasih untuk yang tadi” Baekhyun mengalihkan pandangan, menatapnya dengan wajah bingung.

“uang” oke, baekhyun paham sekarang

“hmm” dia hanya membalasnya dengan gumaman kecil. Kemudian kembali sibuk dengan kue-kue yang ada didepannya.

“kenapa kau memberiku banyak sekali?"

"karna aku menyukai lagunya" jawabnya sambil memasukkan potongan kue kedalam mulutnya.

"benarkah? Itu lagu kesukaan ku ngomong-ngomong" chanyeol senang mendengar bahwa pria dihadapannya ini juga memiliki selera musik yang sama dengannya. "kau menyukai musik-musik jepang? Apa kau seorang penggemar juga?" tanya chanyeol semangat.

"tidak"  jawab baekhyun singkat

"lalu darimana kau bisa mengetahui lagu itu?" chanyeol penasaran, apalagi ini menyangkut band favoritnya. “bagaimana kau bisa menyukainya?”

"hanya.." hening sesaat, sebelum baekhyun melanjutkan kalimatnya "karena seseorang?"

“aah, jadi begitu.”

Hening lagi, chanyeol benar-benar tidak suka suasana hening begini. Jadi ia mencoba membuka obrolan baru .

"kau berasal darimana? Melihat dari wajahmu kurasa kau bukan warga lokal" tanya chanyeol.

 "Korea" jawabnya.

 "Kebetulan sekali, aku juga dari korea, kau dari daerah mana? Aku berasal dari Seoul” baekhyun hanya diam, enggan menanggapi.

 “kau sudah lama tinggal disini?”

 “kau tinggal dimana?”

“apa kau pindah kesini dengan keluargamu? Atau kau hidup sendiri?” baekhyun masih bergeming. Ia memasukkan potongan terakhir strawberry shortcake kedalam mulutnya.

“kurasa kau lebih muda dariku, berapa usiamu?”

"kau terlalu banyak bicara" baekhyun mulai jengah dengan berbagai macam pertanyaan yang chanyeol lontarkan. Lagipula dia hanya orang asing, kenapa ingin tahu sekali. Benar-benar menyebalkan.

 
"m-maaf," apa pertanyaanya berlebihan?  chanyeol jadi merasa tidak enak. Sepertinya dia terlalu lancang dan banyak bicara.

 
Chanyeol menggaruk lehernya yang tidak gatal, merasa canggung sekarang  "ngomong-ngomong, siapa namamu?"

Baekhyun hanya diam, menatapnya malas. "ayolah, aku hanya ingin berteman. Lagipula kita sama-sama dari Korea, dan aku bukan pria jahat" chanyeol membuat wajahnya semelas mungkin.

" Brian" baekhyun sengaja  menyebutkan nama Inggrisnya, tidak mau mengambil resiko membuat identitas aslinya terbongkar.

"Namaku chanyeol, tapi karna kita sedang berada di London kau bisa memanggilku Richard" chanyeol mengulurkan tangannya  menawarkan sebuah jabat tangan sebagai tanda pertemanan.

 
Baekhyun mengabaikannya, beralih mengambil tasnya kemudian beranjak pergi dari sana. Meninggalkan chanyeol seorang diri dengan tangan yang menggantung kaku diatas meja.

"wah! Apa-apaan? Dia mengabaikan ku?” chanyeol  sakit hati, tidak habis pikir. Bukankah ia sudah bersikap baik dengan menawarkan pertemanan? Lalu apa salahnya dengan berjabat tangan? Dan ada apa dengan tanggapan pria itu?

Love Live London [Chanbaek END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang