malu 🐻

1.1K 155 13
                                    

"kak..."

mark membalikkan badannya lalu mengangkat sebelah alis camarnya.

"tas nya," chandira mengangkat tas yang diletakkan disampingnya tadi. mark menghela nafas kasar lalu mengambil tas nya.

"makasih." setelah mengatakannya, mark benar-benar pergi keluar rumah jeane.

chandira memukul kepalanya, merutuki dirinya sendiri. "chandira bego, chandira bego."

"harusnya lo jujur, akh gue bego banget."

ting tong.

chandira berhenti memukul kepalanya dan menoleh kearah pintu. itu mungkin paketnya. dengan segera ia berjalan keluar rumah, dan benar saja itu kurir paket.

setelah menerima paketnya, chandira balik ketempatnya tadi. dengan segera ia membuka paketnya dan tersenyum lebar.

"nawaitu, besok mulai diet."

🐻🐻🐻

renanta berjalan di koridor fakultas kedokteran. saat dibelokan koridor, ia tidak sengaja berpapasan dengan mark. mark berjalan sembari memainkan hpnya. renanta menyerit.

"kak mark?"

mark menoleh lalu tersenyum saat melihat yang memanggil nya renanta, "renanta? temennya chandira kan?"

renanta mengangguk. "kakak ngapain disini? mau ketemu chandira?" tanya renanta penasaran.

"oh, ngga."

"lah te-"

"MARK!"

ucapan renanta terpotong ketika ada yang memanggil mark. renanta berbalik dan menemuka kinara yang berlari kearah mereka. saat sudah berada didekatnya, renanta menatap kinara sinis.

"oh ini cewe yang ngancem temen gue buat gak deket sama kak mark?" sindir renanta, seketika mark menoleh.

"maksudnya?"

renanta berdecak, "tanya sendiri ke orangnya." setelahnya ia pergi.

"bisa jelasin?"

🐻🐻🐻

chandira berlari kearah renanta ketika ia melihat renanta dari jauh.

"beneran nyamperin, gue pikir lo gak mau."

"gak mau tadinya, cuma gue kasian sama lo." chandira mencebikkan bibirnya.

"jeane mana?"

"udah duluan tadi sama jerico, pacaran mulu mereka mah. gak tau apa ya kita jomblo," kesal chandira, bibirnya ia majukan.

"yaudah lo pacaran sama gue aja," kata renanta. seketika chandira memberhentikan jalannya, menatap renanta remeh.

"sori aja ni, gue lebih suka kak mark dari pada lo."

"apa chan?"

deg.

tubuh chandira menegang, ia dengan hati-hati menoleh kebelakang dan matanya membelalak lebar.

'mampus, mampus, chandira oon!'

chandira meringis lalu mengusap tengkuk belakangnya, "hehehe, salah denger kali kak."

renanta balik menatap chandira remeh, lalu ia tersenyum miring.

"katanya dia suka sama lo, kak." dengernya bikin chandira menoleh ke renanta cepat. ia mencubit tangan renanta, bikin renanta meringis. "lo bisa diem ga si?" omelnya pelan. muka chandira udah merah banget, malu.

mark ngangkat sebelah alisnya lalu bersidekap. berjalan mendekati chandira lalu memperlihatkan chandira dari atas sampe bawah.

chandira kikuk diliatin sebegitu telitinya, dia dengan cepat menarik lengan renanta dan berlari tapi keburu ditahan sama mark.

"mau kemana?"

"anu..."

"jujur aja si chan, tar nangis-nangis ke gue kalo mark sama kinara kaya waktu itu. capek gue tuh," cerocos renanta. lagi, chandira melotot.

dalam hati chandira udah absen seluruh kebun binatang, bener-bener renanta. masa dia buka kartu didepan mark??

"engga kak, renan boong."

"bener!"

"ngga! gada bukti, hoax."

"gue ada bukti, mau apa lo!?"

chandira yang mau buka mulut lagi mendadak diem. tiba-tiba dia inget, waktu nangis-nangis itu renanta ngevideoin dia. harusnya udah dari awal dia hapus!

"AH GATAU!"

chandira langsung pergi sambil hentakin kakinya, sedangkan mark sama renanta malah ketawa ngakak. gemes aja gitu liat muka merahnya chandira. rasanya pengen mark gigit pipi gembilnya.

imperfect ; markhyuckWhere stories live. Discover now