tanggal merah 🐻

1.1K 99 6
                                    

mau se uwu apapun kalian pacaran, pasti bakal tengkar juga walaupun gak bertengkar hebat. contohnya kayak chandira sama mark. mereka sekarang lagi marahan, gak deng Chandira doang yang marah sama Mark. lebih tepatnya ngambek. gara-gara apa tebak? yap betul! gara-gara bubur.

"Ih kak! bubur dira kenapa diadukkk." chandira memekik tertahan, terlalu kesal pada mark. pelaku yang mengaduk bubur chandira hanya cengengesan, menggaruk tengkuknya yang tiba tiba merasa gatal.

"sorry, aku greget liat kamu makan bubur gak diaduk hehe. jangan marah, pesen lagi aja yang ini buat aku."

"ah udah lah males, bodoamat dira mau pulang aja udah gak mood makan bubur." chandira beranjak bangun lalu berjalan pergi meninggalkan mark. btw mereka sekarang lagi ada di tukang bubur ayam deket kampus. mark jadi bingung, ini buburnya masih sisa banyak, apalagi punya nya chandira. mau ditinggal tapi sayang, laper juga tapi kalau nggak dek pacar malah makin ngambek. akhirnya mark buru buru makan buburnya yang sisa beberapa suap doang terus langsung bayar ke pakdhe langganannya itu. bodo deh sama buburnya chandira.

sehabis bayar mark langsung tancap gas nyusul chandira, sebelumnya dia pamitan dulu sama pakdhe. "pulang dulu pak!"

belum terlalu jauh chandira jalan, mark memelankan laju motornya lalu berhenti didepan chandira yang masih memasang wajah kesal.

"ayo pulang, jangan ngambek lagi." suara mark melembut bikin chandira sempet goyah tapi gajadi.

"gak mau, awas! jangan halangin jalan!" ucapnya sewot lalu melewati mark. mark menahan tangan chandira dan menarik tangannya supaya chandira mendekat kearahnya.

"cepet naik, yakin mau jalan? seinget kakak diperempatan sana ada badut deh."

mata chandira membola, lalu dengan segera naik ke motor mark. mark tersenyum tipis, "pegangan, kalau bisa dipeluk." chandira dengan cepat menggeleng, "gak! udah cepet jalan."

mereka kini sudah sampai didepan apartemen yang chandira tempati, mark niat langsung pulang soalnya udah ada janji mau kumpul sama temen-temennya.

"udahan ngambeknya, maaf deh. masa cuma gara-gara bubur kamu ngambeknya lama banget?"

"emangnya kenapa?!"

o-ow, kayaknya chandira lagi tanggal merah makanya sensi.

"hm yaudah aku pulang dulu." mark pamit, sebelum menjalankan motornya ia sempat mencubit pipi chandira. chandira yang kaget refleks memundurkan wajahnya.

"apaansih?"

"eh?"

chandira menggeleng, lalu ia mengibaskan tangannya guna mengusir mark. "dah sana pulaaaangggg."

"iyadeehh, jangan ngambek lagi ya. nanti malem aku main, bye baby bear." mark melajukan motornya meninggalkan chandira yang wajahnya memerah hingga telinga.

🐻🐻🐻

jam menunjukkan pukul 8 malam. chandira kini sedang menonton film yang lagi trending, squide game judulnya. pada nonton gak nih?

ia menangis sesegukan ketika pemeran kesukaannya mati. bintang yang kebetulan baru pulang jalan sama della melihat chandira yang sedang menangis tersedu-sedu diruang tengah.

"dih, kenapa kamu dek? kok nangis?"

"huaaaa sabyeok mati maaassss huhu."

"innailaihi, sabyeok siapa? temen kamu ta?" bintang mendekat kearah chandira lalu menepuk pucuk kepala adik tersayangnya itu. ia melihat kearah laptop yang menyala dan seketika wajahnya berubah datar.

"yeee dodol, lagi nonton drakor ternyata. cup cup cengeng amat nangisin begituan."

tangisan chandira makin kejer waktu bintang bilang begitu. "HUAAAAA, MAS BINTANG GAK NGERTI HIKS.."

"sssttt gausah lebay, cuma drakor doang cengeng huuu Dira cengeng." kan, makin makin dia jailin adeknya.

chandira yang lama-lama kesel dorong badan bintang terus dia cubit perutnya. "JANGAN LEDEK, SONO LU AH HUHUHUHU."

gak lama bel berbunyi, bintang mengusap perutnya yang dicubit chandira terus pergi buat bukain pintu. dia tau itu pasti mark.

ketika mark masuk ia bisa mendengar suara tangis chandira yang belum berenti. "kenapa tuh?" ia bertanya pada bintang yang dibalas dengan gerakan tanpa suara.

"biasa, drakor."

"ohhh." mark mengangguk paham lalu berjalan mendekati chandira yang masih menangis.

"hey, kenapa?"

chandira mendongak dan langsung memeluk mark erat. sekalian meperin ingusnya ke hoodie yang mark pake. bintang yang liat memasang wajah geli.

mark tersenyum paksa, pasti ingusnya nempel. dah lah gapapa, untung pacar :)

"sabyeok mati kak huhuhu." chandira makin mengeratkan pelukannya. mark menepuk-nepuk punggung chandira.

"yaudah gapapa, kan cuma film. aslinya mah gak mati, udahan nangisnya."

dengan tiba-tiba chandira mendorong tubuh mark. mark yang tak siap sempet oleng, untung langsung ditahan sama bintang.

"ah kakak mah gak ngerti! sama aja kayak mas bintang! semua cowok nyebelin!!!!" lalu ia masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamar kencang hingga terdengar bunyi brak.

mark dan bintang saling tatap lalu menghembuskan nafasnya lelah. "yah, salah lagi." ucap mereka berbarengan.

"kenapa sih dia? tumben baperan." tanya bintang, ia bingung. soalnya chandira gak pernah begini sebelumnya.

"tanggal merah kayaknya, tapi biasanya kan gak gini ya. mungkin hormon ibu hamil." jawab mark asal.

"yee ngadi-ngadi lu." kan, digeplak pala lu sama abangnya.

🐻🐻🐻

udah dua jam an mark diapart chandira, ia duduk diruang tengah yang berhadapan langsung dengan kamar chandira. menunggu chandira keluar kamar.

"belum keluar juga dia?" tanya bintang yang baru selesai mandi. mark mengangguk lalu menelpon chandira yang malah gak diangkat padahal dering telponnya kedengaran sampai keluar kamar.

"chan, mas baru go food martabak. mau gak? kalo gak mas abisin." boong padahal mah beluman pesen.

"gak!"

bintang buru-buru suruh mark pesen martabak kesukaan chandira yang langsung diiyakan sama mark.

"ini mas udah persen martabak kesukaan kamu, yakin gak mau?"

"nggak! tapi kalo ditambah seblak sama boba mau," ucapnya ngelunjak. sabar bintang, adek lu nih.

"boba sama seblak juga mark," bisik bintang. mark lagi-lagi mengiyakan. gapapa deh duitnya habis yang penting chandira gak ngambek lagi. hadah bucin.

setengah jam setelahnya pesanan mereka sampai, bintang baru saja datang setelah mengambilnya di lobby.

"nih chann, udah sampe." pintu kamar langsung terbuka, kepala chandira menyembul dari balik pintu bikin mark gemes.

"mana?" tangannya terulur.

"ya sini lah makan bareng!" chandira berdecak laku keluar kamar. ia sudah berganti pakaian dengan memakai piyama beruang kesukaannya. lagi-lagi mark dibuat gemes sama chandira. padahal orangnya gak ngapa-ngapain.

mark mendekati chandira lalu mencubit pipinya gemas. "jangan ngambek lagi, maaf ya aku salah," katanya masih dengan mencubit pipi chandira, sekarang beralih memainkan nya.

"iywaaaaa."

bintang yang memperhatikan dari ruang tengah memasang wajah masam. "kampret, malah pacaran."
























a.n

HAI, AKHIRNYA AKU UPDATE UUUUUU.
jangan lupa vote nya nee 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

imperfect ; markhyuckWhere stories live. Discover now