suka 🐻

1K 138 3
                                    

chandira kaget pake banget waktu baru keluar kelas dan ngeliat mark -cowo yang ia hindari selama seminggu- didepan kelasnya.

"gue dikantin ya." jeane menepuk pundaknya terus pergi.

chandira berdehem, "kenapa?"

"mau ngomong, boleh?"

chandira ngangguk lalu mark membawa chandira ke taman fakultas.

"kamu ngejauh ya chan?" tanya mark to the point padahal baru sampe. chandira yang ditanyain begitu kaget, ketara banget ya emangnya?

chandira menggeleng.

"oke, seterah. kalo aku ada salah bilang, jangan ngejauh gini, kan bisa diselesaiin baik-baik."

chandira ngangguk.

"tau ga chan?"

chandira menggeleng.

mark menatap chandira kesal. chandira yang ditatap kaya gitu sama mark nunduk, takut.

"aku suka sama kamu dari lama."

dengernya chandira mendongak lalu mengedarkan pandangannya, baru saja ingin bicara tapi matanya sudah lebih dulu melihat kehadiran seseorang yang memintanya menjauh dari mark ada dibelakang mark sedang melihat kearah dirinya.

seketika kata-kata yang ingin ia lontarkan terhambat ditenggorokan. chandira menggeleng dan menatap mark sendu lalu beralih melihat kebelekang mark, kinara masih melihatnya dengan mata yang sekan ingin keluar dari tempatnya.

"u-um, maaf kak. c-chandira gak bisa bales perasaan kakak." bohong, itu bohong. ia menyukai mark.

"kenapa?"

chandira terdiam, memikirkan jawaban yang pas. "aku sukanya sama chani."

dalam hati chandira merutuki dirinya sendiri, kenapa harus nyebut nama chani sih?!

"oh oke, aku ditolak nih?"

chandira mengangguk ragu, ia menundukkan kepalanya. tidak ingin melihat wajah kecewa mark.

"maaf," lirihnya.

mark mengusak rambut chandira dan mencoba untuk tersenyum. "gapapa. nanti kakak coba hapus perasaan kakak. kalo pacaran sama chani, jangan lupa traktiran ya hahaha."

"kak..."

"oh ya, aku ada kelas habis ini. pergi dulu ya."

chandira mengangguk, dan mark pergi meninggalkannya. ia mendongak, sudah tidak melihat kinara disana. chandira menghela nafasnya dan tak lama air mata jatuh dipipinya.

dengan segera ia berjalan ke kantin. dikantin ada jeane yang sedang memakan baksonya. chandira dengan tiba-tiba memeluk jeane dan menangis.

jeane yang merasakan chandira menangis langsung memegang tangan chandira yang memeluk pinggangnya. ia menyuruh chandira duduk disebelahnya, "eh kenapa nangis?"

"huhuhu je."

jeane menunggu chandira sampai selesai menangis, baru setelahnya menyuruh chandira cerita. chandira cerita dari awal, kecuali saat ia melihat kinara yang memperhatikan mark dan chandira.

"gue pikir lo sukanya sama mark." chandira ngangguk. "lah terus???"

"gak tau ah!" chandira menghapus air matanya kasar, lalu memakan bakso punya jeane yang sisa satu yang paling besar. jeane cuma ngelus dadanya sabar. padahal ia sengaja memakan bakso yang besar untuk akhiran, tapi malah dimakan chandira.

🐻🐻🐻

chandira, renanta dan jeane sekarang lagi di bioskop. chandira yang ajak, katanya balikin moodnya.

"nonton pilem apa?" tanya renanta setelah memesan popcorn.

"gak tau."

"dihhhh."

"serius apaan?" tanya renanta lagi, kesel dia tuh.

"pilem setan."

jeane tiba-tiba melotot terus nabok lengan chandira, "kok pilem setan sih?!"

"gak tau gue asal tunjuk."

"sumpah, mending tadi gue yang pilih pilem. gue tar kan gakbisa tidur!"

"yaudah nanti ditemenin," bales chandira lalu mengambil popcorn pesanannya.

"sama siapa?"

"mbak kunti," jawab renanta enteng. jeane makin melotot dengernya.

"ngadi-ngadi, pokoknya tar gue mau kalian nginep dirumah gue, titik gak pake koma."

imperfect ; markhyuckWhere stories live. Discover now