deket? 🐻

1.2K 181 9
                                    

semenjak chandira dan mark jalan, mereka semakin dekat buat jeane curiga.

"lo pacaran sama mark?" tanya jeane to the point. chandira yang sedang mengerjakan tugasnya menoleh, mengangkat alisnya dan menggeleng.

"masa sih? kok nempel terus?"

chandira menghentikan mengerjakan tugasnya dan menatap jeane kesal. "serius je, ngapain gue boong. emang kenapa sih kalo nempel terus?"

jeane mengangkat pundaknya tak peduli dan lanjut memainkan handphonenya. saat ini mereka berdua sedang berada di cafetaria fakultas kedokteran.

dan setelahnya mereka tak melanjutkan obrolan, sampai seseorang menepuk pundak chandira pelan.

"eh, kak, beneran nyamperin ternyata." jeane mengalihkan perhatian nya dari handphone dan mendapati mark yang sedang memegang pundak chandira.

"gue duluan ya je," kata chandira sembari membereskan barangnya dan beranjak lalu pergi setelah memberi jeane uang untuk membayar makanannya.

"ngerepotin ya kak? kan fakultas kakak jauh dari sini." mark menggeleng dan mengambil alih tas yang dibawa chandira, chandira menatap mark tak enak.

"e-eh gak usah kak."

"gak papa, santai aja. kamu juga bawa bawaan kan," balas mark, chandira hanya tersenyum.

diparkiran mereka bertemu seseorang yang gak chandira kenal tetapi mark kenal. "lho yeri?"

perempuan yang bernama yeri tersenyum cerah, "mark! lama gak ketemu, gimana kabarnya nih?"

"baik kok, lo?"

"baik juga, udah move on nih dari gue?" yeri menatap keduanya mengejek.

mark tersenyum dan menggandeng tangan chandira yang tidak membawa apa-apa. "udahlah, kenalin nih cewe gue dan kamu chan, kenalin dia mantan aku."

chandira menatap mark meminta penjelasan lalu menoleh ke arah yeri dan tersenyum kikuk. sedikit menunduk dan menyebutkan namanya, "chandira."

yeri menatap tangan mark dan chandira yang bergandengan, dan tersenyum miris. "yeri."

"oh ya, gue duluan ya yer," ujar mark dan menarik tangan chandira, meninggalkan yeri.

sampai di motor nya mark, chandira melepas genggaman tangan mereka.

"apasih kak ngaku-ngaku pacar." mark nyengir.

"maaf, nanti aku takutnya beneran dikira gak move on."

"bukannya bener?" chandira mengangkat alis, mengejek mark.

mark memelototi chandira, "mana ada! udah move on aku mah." chandira tertawa. setelahnya mark menaiki motornya dan diikuti chandira lalu mereka membelah jalanan dalam diam.

setelah beberapa menit hening, mark membuka suaranya. "chan, mau mampir ke rumah gak?"

chandira memajukan kepalanya, dan seketika mark menoleh membuat chandira mencium pipi mark. chandira terkejut lalu memundurkan kepalanya, mark yang baru saja dicium secara tidak sengaja oleh chandira terkejut.

"m-maaf kak! gak s-sengaja la-lagian kakak langsung nengok!"

mark yang masih terkejut tidak membalas, malah merasakan wajahnya memanas begitu pula dengan chandira.

mark pun memberhentikan motornya. chandira sudah berpikir yang tidak-tidak, apakah ia akan ditinggalkan disini? begitu pikirnya.

"kenapa?"

"berhenti dulu, jantung gue deg-deg an." mark memegang dadanya yang berdenyut 2kali lebih cepat.

chandira menggigit bibir bawah, "maaf."

mark menggeleng lalu menyengir. "hehe, gak papa kok, lagi juga boleh." refleks chandira memukul pundak mark, "aw!"

"gak usah ngadi-ngadi ya, kak!"

imperfect ; markhyuckWhere stories live. Discover now