- Red Moon Story -

Start from the beginning
                                    

"Baiklah kalau itu tidak membuatmu pusing. Ini, makanlah." Ratu memberikan kapsul kecil kepada Elle, dia mengambil kapsul itu dan menelannya dengan air.

"Ewh, pahit sekali." Elle berekspresi seperti ingin muntah. Ratu dan semuanya terkekeh melihat reaksi Elle seperti anak kecil.

"Bun, aku ingin ke academy."

"Tapi, kau baru sadar, sayang."

"Aku sudah sehat kok bun, lihat." Elle turun dari ranjangnya dan berdiri tegak.

"Tidak boleh!" Elle cemberut, lalu duduk disamping Ratu.

"Ayolah bun."

"Besok saja sayang, ayahmu akan marah kalau melihat putrinya yang baru sadar langsung beraktivitas. Besok ya? Lagian teman-temanmu masih ada disini."

"Baiklah,"

"Bunda keluar dulu ya, sayang." Ratu mencium kening Elle, dan keluar dari kamar anaknya.

Teman-teman Elle langsung mengerubungi dirinya, "Kau serius tidak merasa pusing dengan matamu yang berubah-ubah?" Tanya Astair, dia setiap menatap mata Elle, matanya selalu berkunang-kunang. Seperti akan dihipnotis saja.

"Tidak. Ayo kita berkeliling, aku bosan disini." Semuanya keluar dari kamar Elle.

Dan seperti biasa, Elle dan Flynn yang berada didepan.

"Ngomong-ngomong, kau sangat cantik dengan rambut pelangi dan mata berubah-ubahmu." Bisik Flynn ditelinganya.

Pipi Elle memerah, "Terserah kau saja."

Flynn terkekeh, astaga lucu sekali dia.

Mereka bermain ditaman, atau kadang pergi ke perpustakaan, mereka mengelilingi Kerajaan Elysium seharian ini.

◌○●

Pagi harinya, Elle bersama teman-temannya pamit kepada Raja dan Ratu untuk pergi ke academy.

"Hati-hati ya sayang!" Elle mengangguk lalu menaiki kereta kuda diikuti teman-temannya. Mereka dikawal oleh Rexa, dia ingin menemui Mrs. Ana jadi sekalian saja.

Elle bercermin pada cermin kecil yang dibawanya dari Kerajaan.

"Rambut dan mataku masih sama saja, huh!"

Semuanya menoleh pada Elle, "Tidak apa El, menurutku itu menambah aura dari dirimu." Ucap Nik.

"Benar yang dikatakan Nik, auramu menambah sejak datangnya rambut dan mata itu." Tambah Sena.

"Mungkin dengan mengecat rambutku, aku bisa menyembunyikan rambut pelangiku ini!" Entah dari mana Elle mendapatkan ide seperti itu, yang pasti sekarang teman-temannya menampilkan ekspresi bingung.

"El, rambutmu bukan tembok yang harus di cat." Celetuk Lea, Elle menepuk keningnya.

"Sudahlah, lagi pula kalau kau mengecat rambutmu, bagaimana dengan matamu?" Elle terdiam, benar juga yang dikatakan Flynn, percuma saja mengecat rambutnya, matanya akan terus menarik perhatian orang-orang.

Mereka sudah sampai diacademy, mereka turun dari kereta kuda dan masuk ke academy diikuti Rexa dibelakang.

Academy sepi, mungkin karena sekarang adalah waktu jam pelajaran. Rexa pamit pada mereka untuk pergi ke ruangan Mrs. Ana.

"Sekarang kita akan kemana?" Tanya Astair.

"Ke cafetaria saja, bagaimana? Kita kan belum sarapan." Semuanya menyetujui ucapan Lea, dan mereka pergi ke arah gedung serbaguna.

Sampai di cafetaria, mereka langsung memesan sarapan masing-masing.

"Kalian tau? Sebentar lagi bulan merah akan muncul." Ucap Sena membuka topik. Makanan dipiring mereka sudah habis tak tersisa.

"Aku pernah membaca tentang bulan merah, tapi aku tak tau apa yang terjadi nanti saat bulan merah muncul." Ucap Brina.

"Kau yang disini saja tidak tau, apalagi aku. Juga aku baru mendengar itu bulan merah. Sena, ceritakanlah tentang bulan merah." Jiwa penasaran Elle sepertinya muncul.

"Bulan merah itu muncul dalam 100 tahun sekali. Dan tahun ini adalah tahun keseratus setelah muncul bulan merah. Bulan merah akan memberikan jiwa raga demon, peri, mermaid, vampir, werewolf, dan banyak lagi. Tapi yang mendapatkan jiwa raga tersebut hanya orang yang beruntung. Orang yang beruntung, saat mereka tidur dan bangunnya akan mendapatkan tubuh mereka menjadi jiwa raga itu. Kalian mengerti?" Mereka semua mengangguk.

"Kau tahu darimana?"

"Saat kemarin, aku tak sengaja membaca buku tentang bulan merah diperpustakaan Kerajaan Elle. Sebenarnya banyak buku yang ingin aku baca dari perpustakaan itu, tapi waktu tidak mendukung." Mereka takjub, Sena sangat pandai dalam mencari informasi yang penting.

"Lalu, kapan bulan merah itu muncul?" Tanya Elle.

"Besok malam,"



∞ Magia Academy ∞

Holaa! How are u gaess?

Maap ya baru nyempetin up sekarang, soalnya tugas bener-bener udah manggil-manggil buat diisi, udah gitu tugasnya banyak pula:(

Judulnya 'Red Moon Story' tapi ga cerita banyak tentang bulan merah, maap ya aku ga ada pilihan lagi buat milih judul. Part ini terlalu random.

Gimana chapter ini?

Oiya, jangan lupa follow akun wp ku biar bisa dapet info kapan MA up. Kalau mau difollback, dm aku aja. Kalau mau curhat juga boleh, aku nerima jasa curhat tentang keluarga, cinta, teman, atau apapun itu, btw aku orangnya juga welcome kok, ga galak, ga gigit juga hehe.

Gak kerasa aja book ini udah 30 chap. Aku bingung, cerita ini masalah dan konfliknya masih panjang, mungkin kalo perkiraan aku sih sampai chapter 60 lebih. Kalian mau ga nemenin cerita ini tamat sampai chapter segitu?

Aku ucapin juga makasih yang udah dukung aku selama ini. Dan buat kalian yang udah baca book ini, SAYANG KALIAN BANYAK BANYAKK UWW❤

Don't forget to vote and comment! satu vote dan comment dari kalian sangat berarti bagiku♡

Bubai, see u next chap! o(〃^▽^〃)o

(∩ ͡° ͜ʖ ͡°)⊃━☆=★

Magia Academy [END]Where stories live. Discover now