- Festival -

11.7K 1.6K 51
                                    

Happy reading!♡

🔮

Elle sedang bersiap-siap sekarang. Sudah memakai dress yang diberikan Mrs. Ana, tinggal memakai sepatu kaca yang waktu itu didapatnya dari Madam Poppy. Ciptaan bundanya.

Elle keluar dari kamarnya dan tak lupa membawa topeng silvernya juga. Disana, semua temannya sudah siap, sepertinya dia terlambat.

"Maaf, aku terlambat." Elle berbicara seraya membungkuk membenarkan ujung dress yang terdapat pisau lipat itu, setelah selesai, Elle kembali mengangkat kepalanya.

Mengangkat alis, heran ketika melihat teman-temannya membuka mulut lebar. Ada apa dengan mereka?

"Hei, kalian!" Elle melambaikan tangannya didepan wajah mereka, mereka tersadar dan menatap Elle berbinar.

"Kau sangat cantik, El!" Lea, Sena dan Brina mendekat ke arah Elle.

"Waw, penampilanmu ... bahkan aku tak bisa membedakanmu dengan Dewi," ujar Brina.

"Kau membuat mataku terus berbinar melihatmu," ucap Sena.

"Terimakasih, kalian juga sangat cantik!" Elle membalas kembali pujiannya. Elle memakai dress selutut putih tanpa lengan dengan sepatu kaca, sama dengan ketiga temannya, namun bedanya mereka tak memakai sepatu kaca. Para lelaki memakai jas biru tua.

"Sudah siap, para ledies!" ujar Astair semangat.

Flynn mendekat ke arah Elle dan menyodorkan tangannya, Elle tentu saja menerima tangan Flynn, menggenggamnya. Fedd, Nik dan Astair tak mau ketinggalan, mereka juga menggenggam tangan pasangannya.

Mereka keluar dari asrama, dilorong asrama perempuan sama sekali tak ada siapapun. Jadi, aman untuk para lelaki, kalau tidak, mungkin mereka berempat sudah dihukum oleh Madam Halley.

Keluar dari lift, mereka melangkahkan kaki keluar dari asrama. Lalu bersamaan memakai topengnya.

Festivalnya benar-benar ramai, hampir seluruh lapangan Academy terisi penuh oleh kedai-kedai yang menjual berbagai macam makanan dan barang-barang.

Mereka menelusuri jejeran kedai itu, melihat-lihat siapa tau ada barang yang cocok untuk mereka namun nyatanya tidak.

"Ternyata murid Academy lain juga tak kalah banyak datangnya," celetuk Lea ditengah keramaian.

Flynn melingkarkan tangannya dipinggang Elle, mata Flynn menatap tajam setiap pria lain yang menatap Elle. Posesif sangat.

"Apa para lelaki itu ingin ku colok matanya?!" Elle menoleh pada Flynn, menggelengkan kepala ketika mendengar gumaman Flynn.

"Hei, kalian, ayo ke kedai cake!" Ajak Brina, mereka mengikuti langkah Brina dan Astair ke kedai cake. Sepertinya, sepasang mate itu tergoda oleh jajaran cake yang dipamerkan di-etalase, sangat bersemangat ketika memesannya. Yang lain hanya duduk manis dikursi, tersedia meja bundar juga disana, jadi mereka tak perlu berdiam diri menghalangi orang yang berjalan.

"Nih, untuk kalian, aku dan Astair traktir." Brina memberikan nampan berisi kue muffin coklat yang nampak menggoda lidah mereka untuk mencicipinya.

"Terimakasih!" ujar keenamnya serempak, dan mengambil satu kue muffin.

"Sama-sama." Brina dan Astair ikut duduk disana, dan mereka menikmati kue muffin bersama.

"Eumm ... coklatnya meleleh dimulutku." Elle memakan kue seraya melihat sekitar. "Baiklah, sudah selesai makan kuenya, sekarang kita fokus untuk menjalankan tugas kita. Kalian siap?"

Magia Academy [END]Where stories live. Discover now