Sakau sequel

2.2K 271 137
                                    

'Lips'
Sungle😍

*

^

*

^

*

Happy Reading😚

*

^

*

"Jeno,sepertinya kita harus membawa Jisung ke rumah sakit."

Ucap Renjun saat Jeno sedang menuangkan jus ke dalam gelasnya.

"Rumah sakit?" Jeno bertanya.

"Ya." Renjun mengangguk mantap.

"Kau pasti punya kenalan seorang dokter, kan?" tanyanya lagi,menuntut jawaban dari pacarnya.

"Aku sih punya kenalan seorang dokter bedah-"

Jeno belum sempat menuntaskan ucapannya, tapi Renjun sudah memotongnya, "Ide bagus, kita bedah saja kepalanya tidak apa-apa."

Jeno mengernyit tidak mengerti, lalu dia paham saat matanya melintasi ruangan, menyaksikan apa yang juga disaksikan oleh Renjun, Jeno tahu betul apa yang sedang dicemaskan oleh kekasihnya itu.

sudah tiga hari terhitung sejak kedatangan Chenle malam itu dan sekarang kehidupan Jisung berubah total. Jisung biasanya pendiam dan dingin, tapi saat bersama Chenle ia menjadi banyak bicara dan banyak tersenyum.

Dan perubahan total paling mencengangkan sepanjang masa ini adalah Jisung yang tidak bisa berhenti menciumi Chenle. Bibirnya selalu aktif menciumi Chenle setiap kali ada kesempatan. Renjun selalu ingin menendangnya saat bocah itu dengan terang-terangan menciumi Chenle di hadapannya.

Tidak tahu tempat dan tidak tahu waktu, begitulah Chenle sering mengatainya.

"Aku sedang sakau Hyung, jangan ganggu aku." Jisung selalu berkata begitu.

Anehnya, pihak yang diciumi juga hanya dia saja, tidak melawan dan hanya menerima-nerima saja. Terkadang Chenle bahkan membalas dan mengimbangi ciuman Jisung, tapi kebanyakan bocah itu akan kelelahan, jadi dia hanya membiarkan Jisung melakukan apa saja yang dia mau.

Jisung juga tidak memperbolehkan Chenle menginap di apartement Renjun saat Hyungnya itu mengatakan bahwa apartementnya sudah bersih. Katanya Chenle adalah tanggung jawabnya selama bocah itu di Seoul.

Sejak kapan dan memangnya kau ini siapa Park?


Wawancara Chenle sendiri berjalan secara apa adanya waktu itu, dia melakukan sebuah wawancara kerja di sebuah perusahaan yang menerbitkan majalah. Kebetulan Chenle memang ingin sekali menjadi seorang editor di majalah terkenal tersebut, maka begitu mendapat panggilan wawancara dari perusahaan itu, bocah itu bahagia bukan main. Dia tidak berpikir dua kali untuk berangkat ke Seoul.



Sayangnya, seusai wawancara bukan ucapan selamat atau ucapan penolakan yang Chenle terima, ia justru mendapatkan sejumlah kartu nama dan tawaran untuk menjadi model di majalah tersebut. Heolll, kok bisa sih?


Fluffy ¤sungle¤Where stories live. Discover now